35. Pelakor minta di cakar

777 41 1
                                    

Mata tajam Misell melihat semua adegan di depan nya dengan terus mengoceh tidak jelas. Mulut nya terus menyumpahi sumpah serapah. Keinginan nya untuk mencakar wajah Angel, sangat lah nyata.

Lihat sekarang, Angel memegang tangan Mervin seperti sebuah rangkulan di tangan sebelah kirinya. Yang buat dia tambah kesal adalah, Mervin hanya diam. Tidak ada tuh tolakan atau apalah. Hanya saja terlihat tatapan Mervin menghunus tajam mendengar kebisingan para murid lainya.

"Wah Mervin sama siapa tuh?"

"Njir berita hot inimah. Bibit-bibit pelakor mulai bermunculan"

"Tapi dia cantik juga woy. Kek nya blasteran bule-bule gitu"

"Ah tetap ayang Misell yang gaada saingan nya. Paling cantik no debat " teriakan fans berat Misell.

"Kita liat aja, seberapa hebat nya ni cewe. Sampai-sampai bisa deketan sama cowok kulkas itu."

Gosip-gosip itu kian bermunculan. Terasa sangat berisik sekali.

Tinggg (suara bel pun berbunyi) semua murid kesal karena ingin sekali menyaksikan ini semua.

" Dek, mau sampai kapan kita disini. Mau simulasi jadi patung idup? Mulai panas ini wey meskipun masih pagi. Lagian udah bel" Ujar David yang mengalihkan atensi Misell. Dia juga terganggu dengan suasana tadi.

Misell yang sadar dengan masih adanya David pun langsung menatap kesal pada Abang nya ini. Menatap nyalang sang Abang.

" Ish loh mah bang, gue tuh lagi kesel bangett" Ujar Misell sembari mencak-mencak gajelas.

David memegang dahi Misell. Mengernyit merasa tidak ada ya ga aneh.

" Ga panas, atau Lo lupa minum vitamin lagi sel? Tiba-tiba gaada angin, gaada hujan, udah kesal aja. Mencak-mencak gajelas, pengen permen Lo?" Tawar David seolah menyamakan Misell dengan anak kecil.

" Bang gue bukan bocah yah?!!, Ck ganggu gue lagi mergokin pelakor tau" setelah melihat dimana tempat tadi Mervin dan Angel, dia kehilangan mereka. Sepertinya mereka sudah berlalu tanpa penghalang.

" Tuh kann aaaa banggg gara-gara loo" Misell sembari memukul-mukul David.

" Aww aww sell, iyaa nanti gue kasih permen. Cup cup jangan nangis yaa" David berusaha menenangkannya.

" Lunaa!!!! Sintaa!!!! Gue ga mauu punya Abang kek diaaa. Lama-lama gue selalu esmosi huwaaaa!!!!" Teriak Misell yang melihat Luna dan Sinta baru saja tiba. Misella lari seakan-akan ingin memeluk mereka berdua. Terlihat sangat frustasi dengan mencebikkan bibir cantiknya.

Sedangkan David? Menggaruk kepalanya tak gatal. Setelah itu, dengan santainya jalan kedalam untuk menemui teman memasuki kelasnya.

"Sel ngapain sih masih pagi juga udah teriak-teriak " tanya Sinta heran

" TADI GUE---" cerita Misell terpotong setelah Luna membekap mulut Misella.

" Nanti aja ceritanya, udah bel masuk. Kita juga sedikit telat. Suara cempreng Lo berisik".

Luna pun menyeret mereka yang melongo.

***

Hanya satu nama yang berhasil membuat Misell melek dan tidak membuat dia tertidur dalam keadaan belajar. Biasanya, pelajaran pak Budi dia akan gampang tidur. Tetapi hanya karena nama itu membuat diaa melek dan terus memikirkannya.

'gila cuma karena dia gue ga bisa tidur atau pokus buat merhatiin bapak botak' batin Misell meringis sembari berusaha fokus melihat papan tulis.

" Sel, Lo tumben ga tidur. Dari tadi kek nya Lo semangat banget ya buat belajar sama pak Budi" ujar Sinta terkikik geli melihat temannya ituu yang berusaha untuk fokus.

Gadis Bar-bar Dengan Sejuta Pesonanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang