"Mari kita lanjutkan perjodohan ini." jantung Jessie seolah berhenti berdetak saat mendengar ucapan pria didepannya saat ini, Erlan.
"Kamu serius?" tanya Jessie memastikan.
"Saya serius."
*****
Aileen mengupas apel yang dibawa Valen dan Wulan beberapa jam lalu, terhitung lima hari Gavin dirawat, kini pria itu sudah diizinkan untuk pulang, Katrin sementara mengurus surat kepulangannya.
"Lo gak cape?" tanya Gavin, pasalnya selama ia terbaring disini, Aileen yang selalu stay bersamanya, semua keperluan gadis seperti baju ganti, hanya diantar oleh Wulan atau Katrin.
"Enggak." jawab Aileen menyuapi Gavin buah apel yang sudah ia bersihkan.
"Vin? Kalo kamu istirahat di rumah, aku masuk kerja aja kali ya? Kan libur kampus juga masih lama,"
"Untuk sekarang, kantor dihandle sama Papi." Aileen mengurungkan niatnya mendengar hal itu.
"Lo bisa kemana aja, liburan, jalan-jalan, bebas." tegas Gavin.
"Aku pengen banget nonton konser BTS, tapi nanti aja kalo mereka ngadain konser di Indonesia." Aileen adalah seorang K-popers sejak kelas satu SMP.
"Kapan?"
"Gak tau, belum ada info juga,"
"Keburu lo lansia," Aileen langsung menyumbat mulut Gavin menggunakan tiga potong buah apel.
Katrin masuk kedalam ruangan membuat aktifitas Gavin dan Aileen terhenti.
"Ayo, kita pulang." ujarnya sambil mendorong kursi roda. Beberapa brur yang sedang shift membantu Gavin turun dari atas brankar.
Diperjalanan, Katrin menyetir tanpa membuka suara sedikit pun. Gavin menoleh kesamping mendapati Aileen yang tertidur pulas, gadis itu kelelahan.
Tiba di rumah, cepat-cepat Aileen memapah tubuh kekar Gavin, Mbok Irma dengan segera menurunkan barang-barang yang ada dalam bagasi mobil.
"Mbok? Snack aku masih ada dikulkas?" Gavin dan Katrin langsung menatap Aileen yang kini berusaha keras menopang berat badan Gavin dengan terus memerjapkan mata mengembalikan kesadaran.
"Eh, iya Non masih ada," Aileen mengangguk sambil menunduk, ia kembali berjalan menyesuaikan dengan langkah Gavin yang belum bisa banyak menggerakkan kaki kanannya.
"Lo istirahat aja," titah Gavin saat sudah berbaring diatas kasur, Aileen langsung keluar dari kamar dengan langkah lesu. Beberapa menit kemudian ia kembali masuk membuat Gavin yang baru akan tidur kembali tersadar.
"Kamu bisa makan sendiri?" tanya Aileen membawa sepiring bubur dan segelas air, Gavin mengangguk sebagai respon.
"Yaudah, kalo butuh sesuatu kamu bisa telepon aku atau Bibi, Mbok Irma lagi belanja," ucap Aileen, ia segera berlalu menuju kamarnya yang ada dilantai dua.
"Oh kasur, aku rindu!" seperti melihat harta karun, Aileen langsung merebahkan tubuhnya diatas kasur queen size miliknya, tidak butuh waktu lama untuk dia terlelap.
Selesai dengan beberapa pekerjaan, mandi, dan mengecek kamar Aileen juga Gavin, keduanya masih tertidur lelap. Katrin langsung menuju dapur untuk memasak makan malam.
"Bu," sapa Mbok Irma.
"Lagi masak apa?"
"Tadi disuruh Non Ay bikin bubur ayam," jawab Mbok Irma.
"Sisanya biar saya aja," Katrin mengambil beberapa potong ayam memasukkan kembali cabai kedalam kulkas, kemudian mengambil kecap dari rak bumbu.
"Ay itu gak bisa makan pedas," gumam Katrin, ia terlihat persis seperti ibu rumah tangga dengan celemek yang melekat ditubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAVIN ALMERO [ COMPLETE ]
Lãng mạn"SINGKAT YANG SAKIT" SELAMAT MEMBACA. ⚠️DON'T COPY MY STORY!⚠️ Gavin Almero, putra tunggal pasangan suami istri yang sama sekali tidak ada kejelasan. Diusianya yang masih terbilang muda, dia harus menangani perusahaan keluarga yang dirintis dari baw...