𝐏𝐚𝐬𝐮𝐭𝐫𝐢 𝐊𝐨𝐜𝐚𝐤

553 61 1
                                    


Selamat membaca guys :)


***

"Baru tau gue kalo lo punya sepupu cantik gini, Vin," mata Wulan melotot menatap Valen yang kini cengengesan.

"Gue juga," balas Gavin santai, mereka kini sedang berada diruang tengah, berbincang santai sambil menonton TV.

"Aku juga gak tau kalo punya sepupu aneh kayak dia, aku ketemu Bibi aja terakhir kali pas usia enam tahun," ucap Aileen sambil mengunyah cemilan dengan lahap.

"Lo hati-hati sama dia, Ay, dia suka nerkam asal," ujar Valen melirik Gavin yang merebahkan tubuhnya di sofa panjang.

"Gue gak nerkam sepupu, tenang aja," balas Gavin dengan mata tetap fokus kearah TV.

"Emang Aileen sepupu-"

"Qinan, ambilin bantal, gue haus," ucapan Valen terpotong saat Gavin dengan cepat melontarkan kata-kata abstrak.

"Tuh kan, aneh banget jadi cowok!" ketus Aileen namun tetap berdiri.

"Jaga omongan lo," Valen cengar-cengir kuda disamping Wulan, tidak menghiraukan tatapan membunuh dari Gavin.

"Ay benar, kalian aneh!" tutur Wulan berdiri menyusul Aileen sambil menggendong tubuh bayi mungil.

"Ay, ini buat apa?" tanya Wulan heran saat melihat Aileen menenteng bantal dan gelas.

"Buat Gavin," balas Aileen santai melewati Wulan yang kini melongo ditempatnya berdiri.

"Gue tunggu dikamar Gavin, ada yang mau gue ceritain," ujar Wulan sedikit berteriak.

"Iya."

"Hahaha, Aileen lemotnya natural belom terkontaminasi!" dari kamar, Wulan dapat mendengar suara tawa Valen yang terlalu heboh.

"DIEM GAK!" hening, Wulan memijat pangkal hidungnya dan segera beranjak dari kasur setelah meletakkan tubuh bayi yang sedari tadi ia gendong.

"Ay kita di kamar aja, yuk," ajak Wulan membuat Aileen sedikit tenang, sedangkan Valen dan Gavin kini diam membisu.

"Untung ganteng!" desis Aileen menyorot Valen dengan kaki yang terus mengayun langkah mengikuti Wulan.

"Kamu mau cerita apa, Lan?" tanya Aileen begitu tiba didalam kamar, keduanya duduk saling berhadapan diatas kasur milik Gavin.

"Gue sama Valen udah nikah sejak dua tahun lalu." mata Aileen membola mendengar ucapan Wulan.

"Kamu gak pernah cerita-"

"Ay, gue udah sering ngasih tau tapi gak secara langsung, lo sering pake Hp gue tapi gak terusik sama wallpaper gue," Wulan menghidupkan ponselnya, memperlihatkan foto yang tertera dilayar benda pipih itu, foto Wulan dan Valen bersama bayi yang kini tertidur pulas disamping mereka. "Niken, anak gue sama Valen, usianya dua tahun enam bulan, gue udah ngandung Niken baru nikah sama bajingan itu," lanjut Wulan.

"Gue pacaran sama Valen dari kelas satu SMA, nikah setelah lulus sekolah, dia seumuran sama Gavin, satu tahun lebih tua dari gue berarti tiga tahun lebih tua dari lo, Valen jadi manager di hotel Papinya, sekarang kita tinggal di greenplace residance." jelas Wulan.

"Nikensa Zedrak, nama anak kamu?" tanya Aileen, Wulan mengerutkan kening bingung. "Aku baca tato tulisan ditangan Valen," lanjut Aileen membuat Wulan manggut-manggut.

"Gue gak ngerahasiain ini di kampus, tapi males aja buat cerita," ucap Wulan merebahkan tubuhnya.

"Emang kalian gak kesulitan? Maksud aku, kalian kemana-mana harus ngurus Niken," tanya Aileen.

GAVIN ALMERO [ COMPLETE ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang