Chapter 1

416 22 1
                                    


Jiwa gue terpanggil rasanya buat nulis cerita ini. Kalau kalian ga suka Haechan dipasangin sama Ryujin please tinggalin cerita ini daripada harus ninggalin luka bagi penulis. Hargai apapun yang telah dibuat orang lain. Kalian bukan tuhan yang bisa menghakimi dengan mudah.

Selamat membaca pasangan gemoy setelah jerin dan jaewin 😎



"Kalau dipikir-pikir lo gemesin juga jadi pengen cium," Haechan sedang asik memainkan anak rambut milik Ryujin. Gadis itu sedang bersender manja dilengannya. Mereka sedang asik menikmati suasana sore di danau tak jauh dari rumah Ryujin. Ada karpet kecil yang dijadikan alas dan keranjang berisikan makanan untuk menemani mereka piknik dadakan permintaan Haechan.

"Kalau dipikir-pikir lo nyebelin jadi pengen bacok." Haechan tertawa. Ryujin memang gadis bar-bar setelah Karina. Mereka tidak pandai berkata manis. Tapi Haechan tetap cinta dengan gadis disampingnya.

"Uhh serem. Pengen peluk jadinya," Haechan semakin mendekatkan tubuhnya ke Ryujin. Gadis itu mendengus tidak suka saat Haechan berlaku seperti kucing mendusel-dusel lehernya.

"Uhh males. Pengen mual dengernya." Ia menjauhkan kepala Haechan. Merinding saat nafas itu berada ditengkuknya. Haechan dengan cepat menarik pipi gadis itu.

"Haha gemes."

"Hoho males."

"Jin." 

Ryujin melotot. Ia tidak suka saat Haechan memotong namanya jadi seperti itu. Dari samping ia melihat Haechan yang tertawa senang. "Udah gue bilang berapa kali jangan panggil gue Jin. Kaya lagi manggil makhluk astra aja."

"Makhluk astral Jin bukan astra. Cium nih." Haechan memajukan bibir langsung ditabok dengan tangan halus Ryujin. Mereka sedang berada ditempat umum dan laki-laki itu seperti tidak tahu tempat saja.

"Nih jempol kaki gue." Wajah tanpa dosa itu memainkan kakinya bergerak ke kiri dan kanan.

"Kenapa ya gue bisa suka sama makhluk aneh dan kasar kaya lo." Haechan menghela nafas meihat kekonyolan Ryujin yang menaikturunkan kakinya.

"Kenapa ya diantara orang yang suka sama gue harus banget lo. Engga ada gitu yang lebih tampan lagi daripada lo."

"Ckk punya pacar gini amat. Untung sayang."

"Ckk punya pacar bosenin banget pengen buang."

"Astaga Jin berdosa sekali kamu sayang. Aku bukan sampah yang bisa kamu buang seenaknya."

"Astaga maafkan aku permaisuri."

"Kakanda Jin. Gue kan cowok masa jadi permaisuri."

"Lo lupa saat kita kecil kan suka pake bando aneh kaya cewek."

"Iya gue lupa abisnya inget lo terus ih. Lo tuh cocok antara nama dan kelakuan. Jin. Sosok yang selalu menghantui pikiran gue."

"Gombal terus si bapak. Mual saya dengernya."

"Astaga Jin. Lo hamil? Anak kita? Oh my god," Pekik Haechan heboh. Ingin rasanya ia menyeburkan pria itu ke danau di depannya. Beberapa pasang mata memperhatikan dua insan itu yang tampak menggemaskan.

"Pale lo hamil." Ryujin dengan gemas memukul kepala Haechan. Ada-ada saja kelakuan pacarnya. Pikirannya terlalu unnormal. Tapi kalau Haechan normal aneh juga sih. Pria itu kan selalu pecicilan dan menyebalkan.

"Gue pengen ngraba perut lo. Siapa tahu dedeknya nanti nendang perut lo." Belum sampai tangannya ke perut Ryujin sudah ditepis gadis itu. Ia memutar bola matanya. Dosa apa dia punya pacar modelan centong nasi gini.

"Bukan dedeknya yang mau nendang lo tapi gue."

"Galak banget sih bund. Duit gajian lakinya belum turun kali?"

"Belum pak. Mana tanggal tua lagi."

"Emang umur berapa tanggalnya? Udah tua aja, heran. Perasaan baru kemarin ditransfer."

"Transfer 500ribu doang mana cukup Echan. Biaya hidup gue tuh 5jiti tau." Haechan menghela nafas mengingat kebutuhan Ryujin yanh melebihi ibu pejabat. Saat jalan gadis itu selalu berbelanja yang tidak ada gunanya bagi Haechan.

"Makannya jangan kebanyakan gaya. Hidup ga mampu sok sokan ngartis. Ups,"

"Gaya gua cuma satu. Pengen diliat cantik. Lo juga seneng kalau gue cantik. Jadi tambah lagi dong Chan. Bonyok belum kirim uang. Sedih aku tuh."

"Makannya jangan boros-boros. Nurutin hidup engga ada abisnya. Botak kepala gue yang ada ngikutin mau lo terus."

"Tenang ada rambut si Jonjon kuda kesayangan papi gue buat nutupin kepala botak lo."

"Mau marah tapi sayang. Gimana dong."

"Ututu sayang..."

"Ko ga nawarin buat peluk sih."

"Males. Lo tuh antara mau meluk sama matiin gue."

"Husnudzon mulu orangnya. Heran."

"Ckk Suudzon dodol. Kebanyakan setan dalam diri lo sih makannya pelajaran agama nguap mulu."

"Iya kan lo biangnya. Jin. Haha aduh." Ryujin menggelitiki pinggang Haechan. Pria itu sangat lemah dalam hal itu.

"Lo mending pulang daripada ngajak ribut." 

"Engga ah. Gue mau buat lo makin tongkol banget,"

"Dongkol Echan bukan tongkol,"

"Astaga Jin mulut kamu berdosa sekali nak bicara yang tidak pantas. Ya tuhan tolong keluarkan setan elek setan belek yang bersemayam ditubuh Ryunjin."

"Biang setan berdoa."

"Ahh Echan rambut gue ih baru dicatok rusak karena lo."

"Rambut doang yang gue rusak bukan tubuh lo."

"Berani lo rusak tubuh gue?!" Senggol bacok aktif. Ucapan Ryujin yang keras memancing oramg untuk memperhatikan mereka. Haechan segera menunduk dan mengatakan ke orang-orang bahwa mereka sedang berlatih akting.

"Lo tenang aja. Gue akan selalu jaga apa yang gua sayang dan itu lo." Haechan berusaha menenangkan Ryujin yang hampir saja mencak-mencak seperti barongsai.

"Pengen meleleh tapi sadar bukan lilin." Ujar Ryujin meledek. Ia sudah kebal dengan kebucinan pria itu.

"Pengen nikahin tapi belum punya uang." Haechan memandang ke depan suasan danau yang tenang. Ia sadar uangnya belum terkumpul banyak untuk meminang kekasih tercintanya. Adakah orang nyasar yang mau transfer ke rekeningnya biar ia segera menikahi Ryujin?

"Kerja makannya. Duit itu ga sekedar lo doa terus turun dari plafon." Dalam diam Ryujin sebenarnya kasihan melihat Haechan yang berusaha mati-matian untuk bekerja. Ia tidak salah pilih karena pria itu pekerja keras, bertanggung jawab dan memiliki etos kerja yang tinggi. Haechan adalah pria yang periang juga. Ia tidak pelit dalam memberikan uang. Tapi tenang saja. Ryujin tidak akan tega menghabisi uang pria itu.

"Haha plafon rumah ga tuh."

"Kalau langit itu terlalu biasa,"

"Lo mah luar biasa"

"Gue tahu."

"Sombongnya. Pacar siapa sih nih?" Gemas Haechan memaikan kedua pipi Ryujin. Pipi gadis itu menggelembung tidak suka dipermainkan.

"Gatau. Belum ada hilal ditembak cogan soalnya."

"Anjay. Jadi neng mau ditembak resmi nih?"

"Engga ah males. Tar kalau ditembak lo jatuhnya alay."

"Belum ditembak aja udah direndahin. Apalah aku remahan rengginang dimatamu."

"Remahannya juga enak lo bisa dimakan. Kriuk kriuk gitu."

"Tau ah," Kata Haechan merajuk.

"Haha ko kesel." Ryujin memeluk Haechan dari samping. Menumpukan dagunya ke bahu pria itu. Ia dengan jail meniup-niup telinga Haechan.

"Cepet tutup mata lo." Haechan merogoh sesuatu dalam celananya. Ia tidak berani menoleh karena wajah Ryujin sangat dekat dengan dirinya.

"Buat apaan? Jangan bilang lo mau bunuh gue karena sikap nyebelin gue."

"Pilih tutup mata atau gue ceburin lo ke danau."

"Ga ada romantisnya banget jadi cowok."

"Cepet!"

"Iya iya. Marah mulu kaya cewek lagi dateng bintang."

Dengan patuh Ryujin memejamkan mata. Ia sebenarnya takut Haechan iseng meninggalkan didanau sendirian. Ryujin mencoba mengatur nafasnya yang berpacu cepat karena jantungnya terus berdetak tidak terkontrol.

"Udah sekarang buka matanya."

Ryujin menatap senang benda yang tergantung indah dilehernya. Ia memeluk Haechan karena pria itu membelika kalung mahal dihiasi  poudretteite pink sedikit keunguan didalamnya. Satu karatnya saja setara empat puluh dua juta lebih. Haechan benar-benar gila dan pria gila ini adalah pacar kesayangannya.


Satu kata buat Haechan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu kata buat Haechan

(Sumber gambar : pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Sumber gambar : pinterest.com)

Satu kata buat Ryujin

Satu kata buat Ryujin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Sumber gambar: www.pinterest.ph)

Next cepat?


12'maret'22a

Haejin (Haechan x Ryujin) HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang