Chapter 32

62 10 0
                                    

Selamat ulang tahun untuk ayangkoh jaemin 😆 selamat ulang tahun juga untuk indonesia. Hari ini spesial update untuk kalian yang masih stay baca cerita ini 😙



"Muka lo asam banget? Kenapa?" Tanya Renjun saat berkumpul dengan Haechan. Pria itu terlihat banyak sekali masalah. Ini semua karena sikap acuh ibu Ryujin yang mengusiknya. Haechan jelas tidak terima dengan sikap calon mertuanya itu.

"Gue dicuekin emaknya Ryujin." adu Haechan. Pria itu bisa mendengar suara Renjun yang menertawakannya. Apa yang salah?

"Lo galau karena dicuekin emak-emak?" kata Renjun yang masih berusaha menahan tawanya. Muka pria itu terlihat menyebalkan sekali dimata Haechan. Ia mendengus saat Jaemin datang menghampiri. Ucapan Renjun memancing teman-temannya mendekat.

"Mulut lo minta dicium sendal gue ya?" kata Haechan berpura-pura garang. Ia tidak mungkin melakukan hal konyol itu pada temannya.

"Dicium Ryujin, gue maunya," Haechan langsung memiting leher pria itu dengan lengannya. Renjun sangat puas melihat wajah kesal Haechan.

"Kenapa ini?" tanya Jaemin membawa makanan yang sudah ia panggang diatas nampan. Ia melihat Haechan yang berwajah masam. Berbanding terbalik dengan wajah puas Renjun.

"Winter mau dicium sama Renjun," kata Haechan tersenyum miring. Sekali-kali mengerjai Renjun bukan masalah besar sepertinya.

Jaemin langsung menaruh nampan dimeja dengan cepat. "Apa kata lo?" Renjun belum siap menerima perlakuan Jaemin yang memiting sambil menggelitiki perutnya.

"Anji-  Asu... lepas bangsat!" Hukuman kedua teman biadabnya membuat tubuhnya lemah. Sialan Haechan.

"Jangan berani-berani dekati Winter." kata Jaemin.

"Dia bilang mau nikahin Winter." Mata Renjun langsung melotot. Sial! Haechan semakin memanasi Jaemin dengan ucapannya.

"Gak... gue ga pernah bilang gitu ya kampret." Renjun berusaha mengelak dibawah kukungan kedua temannya.

"Oh oke." Jaemin semakin memberikan hadiah kepada pria itu. Renjun sudah lemah karena dikerjai oleh Jaemin dan Haechan secara bergantian.

"Kenapa tuh anak?" kata Mark dengan mata yang tidak lepas dari ketiga temannya dari jauh.

Jisung si pecinta damai langsung saja melerai mereka. Renjun sudah minta dilepaskan oleh adik kecilnya Jisung berulang kali. Jisung berkacak pinggang melototi ketiga temannya. Bukannya takut mereka justru tertawa karena sikap kiyowok Jisung.

"Kalian itu bukan anak TK lagi," kata Jisung dengan muka datarnya.

"Kita lagi becanda. Iya kan Chan?" Haechan menganggukan kepalanya. Jaemin sibuk membekap mulut Renjun agar tidak mangadukan kejahilannya pada Jisung.

"Benar Jun?" Haechan memegang kepala Renjun dan menunduk-nundukkan kepalanya berulang kali. Aish.

"Gue sesak nafas bangsat!" kata Renjun setelah lepas dari Jaemin dan Haechan.

"Makannya jangan centil," kata Jaemin setelah menepuk-nepuk tangannya ke udara.

"Lo belok?" kata Renjun menatap horor Jaemin. Apa efek patah hati temannya membuat pria itu berubah haluan? Gila! Renjun langsung berlari, berlindung dibelakang tubuh Jisung.

"Sialan! Gue masih suka donat," kata Jaemin. Haechan dan Jisung justru tertawa mendengar jawaban Jaemin.

"Gue kira lo suka gue," kata Renjun dengan wajah datarnya. Jaemin sudah melempar satu tusuk sayuran ke arah Renjun. Ia jijik sekali mendengar pernyataan pria itu.

Haejin (Haechan x Ryujin) HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang