Chapter 29

62 8 0
                                    

Aku update lagi nih spesial buat kalian. Up tipis-tipis... kali ini partnya buat santai aja ga ribet pakai perasaan.


Ryujin memutuskan untuk membeli bahan makanan serta lainnya dipusat perbelanjaan. Kulkasnya perlu diisi berbagai macam sayur dan bahan lainnya. Seminggu kembali ke Indonesia membuatnya harus terbiasa menyiapkan semuanya seorang diri. Ketidakhadiran ibunya karena masih sibuk mengurus bisnis membuatnya jadi wanita mandiri. Mengurus segala keperluan dapurnya sendiri.

"Ryujin...." Troli yang didorong Ryujin terhenti. Ia terdiam menunggu Jaemin dan Jeno menghampirinya. Dua pria itu menghampiri Ryujin dengan cool. Wajah mereka membuat siapa saja jadi kagum. Apalagi saat melihat mereka memakai baju hitam. Fix ketampanannya semakin bersinar. Damagenya bukan main cuy.

 Damagenya bukan main cuy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kalian mau belanja?" tanya Ryujin setibanya mereka dihadapan gadis itu.

"Iya mau belanja buat acara barbaeque nanti malam. Lo wajib ikut ya," jawab Jaemin. Ryujin sampai salah fokus karena melihat rambut Jaemin. Kenapa teman Haechan cakep semua sih. Dia jadi senang cuci mata kan hehe.

"Iya pokoknya lo harus ikut juga. Kita semua teman jadi sepatutnya lo hadir juga untuk acara nanti malam." kata Jeno menambahi.

Bisa tidak sih pria itu tidak perlu tersenyum? Ryujin masih normal menyukai pria tampan seperti Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bisa tidak sih pria itu tidak perlu tersenyum? Ryujin masih normal menyukai pria tampan seperti Jeno. Imannya selalu tidak kuat jika berhadapan dengan pria tampan. Lututnya seperti jelly yang tidak memiliki tenaga.

"Bisa!" jawab Ryujin dengan semangat. Astaga. Ryujin sampai menundukkan kepala karena malu akan sikapnya. Ia menggigit bagian dalam mulutnya karena tidak ingin berteriak. Ia malu. Sungguh. Apalagi saat Jaemin dengan mudah mengacak rambut Ryujin dengan sengaja. Jika lupa Haechan, sudah pasti Ryujin akan jatuh kedua pria didepannya ini.

"Gemes banget," kata Jeno. Omoooo. Ryujin ingin melompat-lompat. Hatinya sangat senang dengan bunga-bunga yang bertebaran.

"Senang dipuji sama mereka? Hemm." Baru saja senang sebentar. Haechan sudah datang merusak moodnya. Pria itu mengambil alih pegangan troli Ryujin yang sudah penuh berisi kebutuhan gadis itu.

Haejin (Haechan x Ryujin) HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang