Malam kian menyapa ditemani sinar rembulan yang menenangkan. Ryujin memegang perut ratanya yang kelaparan. Sehabis menangis gadis itu langsung tidur disofa tanpa mengisi perutnya terlebih dahulu.
Dulu, saat kelaparan ia hanya perlu memainkan ponsel dan menghubungi Haechan agar diantarkan ke penjual makanan dipinggir jalan. Tapi sekarang tidak ada lagi Haechan. Pria itu sudah ia lepaskan untuk pergi dari hidupnya.
"Beli makanan apa yah enaknya," Ryujin duduk bersila disofa. Gadis itu bingung harus makan apa karena rasanya ia rindu semua makanan. Seblak, nasi goreng, mie ayam dan martabak rasanya sangat menggugah lidah.
Gadis itu mengambil jaket dari kopernya. Ia tidak ingin sampai kedinginan. Karena tubuhnya sedang tidak fit malam ini.
"Kangen seblak. Tapi makan nasi goreng aja deh." gumam gadis itu tertawa sendiri. Bukan rahasia umum lagi jika apa yang dimakan berbeda dengan apa yang kita inginkan.
Ryujin terkejut karena Yoona duduk didepan pintunya. Apa ia keterlaluan tidak membukakan pintu pada gadis manis itu. Mata gadis itu bengkak karena sepertinya terlalu banyak mengeluarkan air mata.
"Yoona kangen," Yoona langsung bangkit. Melihat hidung gadis itu berair, secara implusif Ryujin memberikan sapu tangan pada Yoona.
"Jangan nangis. Nanti cantik kamu hilang loh." Sikap hangat Ryujin tidak berubah walau hubungan dengan kakaknya sudah berakhir. Ia tetap menyayangi Yoona, menganggap bahwa gadis itu tetaplah adiknya.
"Kakak jahat... hiks...." Ryujin membawa Yoona kedalam pelukannya. Ia tidak bermaksud menjauhi Yoona dengan memblokir nomornya. Ia hanya ingin mendinginkan kepala tanpa diganggu orang yang berhubungan langsung dengan Haechan.
"Yoona. Pulang," teriak Haechan dari luar rumah Ryujin. Gadis remaja itu masih sesegukan kareja tangisannya belum juga mereda. Ia menggelengkan kepala tidak ingin dijauhkan lagi dengan Ryujin.
"Dia mau bermalam dirumah gue," kata Ryujin sedikit keras. Ia berharap Haechan mengerti bahwa suasana hati adiknya belum membaik. Bodoh saja jika ia tetap memaksa Yoona dengan kondisi gadis itu sekarang.
Haechan berjalan mendekat ingin melihat adiknya. Ia tidak menyangka kepergian Ryujin sangat berefek besar pada Yoona. Tangan pria itu mengelus surai panjang Yoona sambil sesekali melirik kearah Ryujin. Posisinya sangat mengingatkan kenangan saat mereka bersama. Dimana Yoona selalu menangis dipelukan Ryujin saat ia memarahi adiknya itu.
"Kakak bawa makanan banyak. Jangan lupa dimakan." Haechan bicara dengan Yoona tapi semua makannya diberikan kepada Ryujin. Ada empat kantung plastik yang sudah berisi makanan berbeda-beda.
Setelahnya Haechan meninggalkan rumah Ryujin. Ia meremat baju didadanya, merasakan denyut sakit saat melihat mata Ryujin. Andai saja Ryujin mau menjelaskan semua kesalahannya. Mungkin ia akan bersujud dan memohon untuk dimaafkan.
"Terimakasih," teriak Ryujin. Haechan menipiskan bibir menahan senyuman. Aish. Mudah sekali ia merasa senang hanya dengan mendengar kata terimakasih.
"Ayo Kak. Nanti makanannya dingin." Ryujin melongo karena perubahan wajah Yoona langsung berubah cerah seketika. Apa gadis itu pura-pura menangis didepannya. Ia pantas mendapatkan piala oskar karena aktingnya sangat bagus. Ryujin saja sampai tidak bisa berkata-kata.
Gadis itu sangat cekatan dalam menyiapkan piring sebagai wadah untuk alas makanan. Ada sate, ketoprak, jus alpukat, martabak yang sengaja Haechan beli untuk Ryujin. Pria itu sangat tsundere sekali. Memberikan makanan dengan berdalih untuk Yoona padahal aslinya untuk Ryujin. Adiknya selalu jadi korban kebucinan kakaknya. Haechan selalu bilang apa yang dibelikan sekalian saja dengan Yoona. Padahal apa susahnya sih menawarkam langsung ke Ryujin.
"Aku pinjam baju Kakak boleh?" tanya Yoona saat semua makannya sudah ditempatkan dipiring. Ryujin saja sampai terpukau karena Yoona sangay cepat dalam menyiapkan semuanya.
"Boleh. Kamu mau makan apa dulu?" Ryujin rasanya ingin memakan semua menu yang dibawa Haechan. Seakan tahu perutnya belum diisi, pria itu membawa makanan yang begitu banyak. Apa ia yakin bisa menghabiskan semua makanan yang tersaji dimeja makan? Membayangkannya saja perut Ryujin sudah kenyang duluan.
"Makan ketoprak tapi dicampur sama sate. Bagaimana menurut Kakak?" Karena sama-sama diluburi bumbu kacang, makanan itu pasti akan tercampur dengan cita rasa yang nikmat. Saran Yoona memang sangat tepat sekali.
"Boleh. Tapi jangan langsung makan martabak yah. Perut Kakak rasanya ga akan muat. Kalau dipaksakan bisa-bisa Kakak kaya orang hamil nanti." Yoona tertawa. Pasti sangat lucu jika Ryujin berperut besar dengan bayi didalam rahimnya.
"Kita jeda tiga jam. Setelah itu lanjut makan martabaknya sekalian nonton drakor Kak." Ide bagus. Ryujin dan Yoona memang satu pemikiran. Mereka memiliki kesamaan dalam berbagai hal, termasuk ngemil saat menonton drama.
"Oke." kata Ryujin.
Yoona memberikan satu tusuk sate kepada Ryujin. Gadis remaja itu sangat berterimakasih pada Haechan yang sudah banyak membelikan makanan untuk mengisi cacing-cacing diperutnya. Ia sepertinya harus sering bermain kerumah Ryujin, agar perutnya terus kenyang.
"Kakak kapan balik kesini? Kenapa ga kabarin aku coba," tigabelas tusuk sate sudah habis ditandaskan oleh Yoona. Gadis itu pecinta sate garis keras. Ryujin yang tahu Yoona suka makanan itu hanya makan dua tusuk saja. Salahkan Haechan yang membelinya sedikit.
"Tadi sore," jawab Ryujin menerima gelas yang sudah berisi air putih. Jus alpukatnya nanti saja dipadupadankan dengan martabak. Perut Ryujin jadi meronta minta diisi lagi sepertinya.
Yoona menganggukan kepalanya. Ia tidak ingin bertanya banyak lagi. Gadis itu memikirkan topik pembicaraan yang cocok untuk perasaan Ryujin malam ini. Apa bagaimana jika menonton konser pria yang ia sukai saja. Pintar sekali kamu Yoona. Bangga gadis itu dalam hati.
"Kak, minggu depan bisa temani aku nonton konsernya NCT Dream gak? Aku pengen ketemu sama Jaemin." Mata Yoona sangat indah. Binar bahagianya tergambar jelas saat mengajak dirinya untuk menonton konser grup boyband yang beranggotakan tujuh member pria tampan.
Siapa sih yang tidak menyukai anggota yang dileaderkah Mark. Pria yang ehmm... bikin jantungan saja. Selain Mark, anggotannya lainnya juga tidak bisa diragukan lagi. Ada si imut Renjun. Si manis Jaemin. Si rucuh Lee donghyuck. Si macho Jeno. Si penyayang daegal dan si baby icung.
Tapi dibanding itu, suara serta kepribadian mereka lebih utama. Yoona saja suka karena kebaikan Jaemin dan Jeno yang menjadi relawan diJakarta. Mereka mau membantu anak kecil untuk mengambil sampah plastik yang memiliki nilai jual. Selain itu juga Jaemin mengikuti jejak Choi Siwon yang bergelut dibidang kemanusiaan.
Itu baru sedikit kebaikan mereka yang Yoona ketahui. Tapi yang jelas, Yoona sangat menyukai Jaemin walau tahu takdir yang tidak mempertemukan mereka. Gadis remaja itu tidak berharap lebih untuk memiliki hubungan dengan Jaemin. Cukup melihat performnya saja Yoona sudah sangat bahagia.
Berusaha untuk selesaikan cerita ini sampai akhir. Jadi jangan sungkan klik votenya ya tsaaay 😂
Ada yang suka sama Jaemin kaya aku dan Yoona juga ga?
Kalau ada, acungkan tangan dikalimat ini 💚
Selamat malam jiwa yang mencoba untuk kuat. Jangan lupa makan teratur dan istrihat yang cukup ya. Kalau kata aespa life's too short jadi jangan sia-siakan hidup kalian dengan mengeluh ya. Kalau capek cukup take a time to rest dan berpikir mencari solusi.
27juni 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Haejin (Haechan x Ryujin) HIATUS
Short StoryCerita tentang Haechan dan Ryujin. Pasangan yang memiliki tingkat humor diatas khayangan. Dua kepala yang sama-sama memiliki tingkat receh rendah. Tapi herannya mereka sama-sama menyukai obrolan aneh tiap mereka bertemu. "Ckk punya pacar gini amat...