Chapter 26

14.2K 870 2
                                    

{Happy Reading}

Gus Afnan masih setia menunggu istrinya yang tertidur lelah,setelah sholat isya istrinya tertidur di atas sajadah dan gus Afnan memindahkannya ke ranjang.  Ia memutuskan untuk menginap disini karena malam sudah mulai gelap.

"Eugh... "lenguh Nasya

Gus Afnan dengan sigap membantu istrinya duduk dan memberi minum.

"Gus.. "panggil Nasya dengan suara khas bangun tidur

"Iya kenapa? "

"Kepala saya pusing,sakit"keluh Nasya

Gus Afnan memijat kepala Nasya "Masih sakit? "diangguki lemas Nasya

"Kita nginep disini? "

"Iya"

"Jam berapa? "

"9 malam kenapa? "

"Mau martabak boleh? "

Gus Afnan mengernyit heran "Tumben mau martabak"

"Laper, tapi pengen makan martabak beliin ya? Martabak keju sama ketan"pintanya memelas

Gus Afnan masih terdiam,kemudian ia tersenyum dan mengusap pipi chuby kemerahan istrinya itu.

"Boleh, saya pergi dulu kamu mau tetap disini atau mau menemui bunda atau ayah? "

"Disini aja, masih ngantuk hehe nanti kalo udah sampai tolong bangunin ya"

"Iya"

...

Gus Afnan pergi keluar hendak mencari martabak, sebelumnya ia ingin menawari mertuanya dahulu.

Menantu idaman uh.

"Ayah, bunda mau nitip sesuatu? Afnan mau keluar sebentar membeli martabak"

Abraham dan Aisya saling memandang kemudia menggeleng "Tumben beli martabak kenapa? "tanya Aisya

"Nasya menginginkannya"

Aisya terdiam senyuman terukir indah di wajah nya "Ngidam ya? "

Gus Afnan menatap bunda mertuanya itu bingung "Ngidam? "

"Iya ngidam, Nasya tiba tiba mau martabak"

Gus Afnan paham "Ngidam? Bikin aja belum"batin gus Afnan

"Tidak bunda,Nasya bilang ia lapar dan ingin makan martabak"

"Iya itu ngidam Afnan! "

"Gak semuanya yang diinginkan tiba tiba itu ngidam Ais"ucap Abraham

Aisya menatap suaminya kesal "Iya enggak ngidam"

Gus Afnan tersenyum tipis "Jadi mau martabak tidak? "

"Tidak usah saya masih kenyang tapi tolong belikan satu rasa kacang untuk Arga, dia menyukainya"

Afnan Al-FariziTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang