Chapter 7

13.7K 947 2
                                    

{Happy reading}

Gus Afnan, Nasya dan ning Aira tiba di depan mall terbesar yang ada diBandung, Nasya sendiri memang sering pergi kesini sebelum ia mondok.

"Kira kira kita kemana dulu ya? "tanya ning Aira pada kedua manusia berbeda gender tersebut

"Gak tau Ra"

"Gramedia mau? Saya mau beli beberapa novel terbaru"

"Bol-Jangan membeli yang tidak bermanfaat! "sela gus Afnan memotong ucapan Nasya

"Duh abang ini tuh penting banget"

"Dapat pahala? "dijawab gelengan keduanya

"Gak usah beli! "ucap gus Afnan tak terbantahkan

"Nyesel Aira ngaja abang kesini"ucap ning Aira kesal

Nasya hanya diam dan mendengarkan perdebatan kecil antara kaka dan adik,kaka dan adik? Ah ia jadi rindu dengan abangnya yang di Jakarta.

Gus Afnan menatap adiknya datar "beli satu! "

Ning Aira menatap gus Afnan berbinar "Boleh? "diangguki gus Afnan

"Tiga ya? "

"Satu atau tidak sama sekali?! "

"Iye iye satu nih"

Nasya tersenyum geli melihat raut wajah ning Aira.

"Yuk Sya"ucap ning Aira seraya menarik lengan Nasya

Setelah kepergian dua hawa itu, gus Afnan memilih untuk duduk di depan caffe yang ada di mall tersebut.

Matanya menangkap yang sangat ia kenali, ia hanya melirik saja tak berniat untuk menyapa atau menghampirinya, bukannya sombong tapi duh gimana ya?

Gus Afnan memainkan ponselnya yang sejak tadi terus saja berbunyi, dibukanya banyak pesan masuk dari gadis yang sewaktu itu mengutarakan cintanya.

Gus Afnan hanya membaca pesannya dan hanya beberapa pesan yang ia balas.

"Mas"panggil gadis dengan rok diatas lutut dan  kaos ketat

Gus Afnan melirik sekilas dan berisitigfar dalam hati melihat pemandangan haram didepannya.

"Mas? "panggil gadis itu lagi

"Maaf saya tidak kenal"

Gadis itu tampak kesal melihat respon cuek lelaki didepannya,tidak ada yang pernah menolak pesonanya,tapi?lelaki dihadapannya sangat acuh dan cuek.

"Aku mau duduk disini boleh? "

"Gak! "

"Kursinya penuh mas, boleh ya? Sekalian biar kita bisa lebih dekat"

"Stop panggil saya mas! Saya bukan mas mu! Dan ya, matamu bermasalah? Lihat masih banyak kursi yang kosong! Dan tadi apa? Agar lebih dekat? Dimana harga dirimu? "cecar gus Afnan tajam

Ia sangat malas jika berhadapan dengan wanita rese seperti gadis dihadapannya.

Wajah gadis itu tampak memerah karena marah bercampur malu, ia melihat sekeliling dan banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka, termasuk Nasya dan ning Aira.

"Genit banget si mbak e"ucap ning Aira

Nasya hanya tersenyum tipis.

Gus Afnan melengos pergi meninggalkan gadis itu yang hendak memprotes atas sikapnya.

Kakinya melangkah menuju kedua wanita yang ia antar pergi ke mall.

"Sudah selesai? Pulang! "

"Belum bang, baru dapet novel kita mau beli gamis dulu"

"Gak usah! Jangan menambah banyak pakaian jika tidak mau hisabmu lama karena pakaianmu"

Nasya dan ning Aira saling pandang, Nasya mengkode agar ning Aira menuruti ucapan gus Afnan.

"Iya iya gak jadi"final ning Aira

Gus Afnan terlebih dulu berjalan meninggalkan kedua gadis yang menatapnya malas, ralat hanya satu.

"Ngeselin banget sih! "ucap ning Aira

"Stt, gitu gitu juga abang kamu"

"gus Afnan kalo marah serem ya ning"

"Iya kaya gundorowo! "

...

Gus Afnan langsung keluar dari mobil dan segera masuk ke ndalem, ia ingin merendamkan emosinya akibat gadis yang bertemu di mall.

"Astagfirullah, ya Allah maafkan hamba yang telah bersikap kasar pada wanita"

Gus Afnan terus beristigfar meminta ampunan pada sang ilahi.

Sedangkan Nasya dan ning Aira memilih pergi ke asrama untuk menemui kedua temannya.

Sesampainya disana, dapat mereka lihat kedua temannya tengah tidur dengan terlentang.

Nasya dan ning Aira segera membangunkan keduanya karena sudah memasuki waktu sholat ashar.

"Eughh"geliat Laisa dan Aisyah

"Bangun hey, Laisa! Aisyah! "

Kedua gadis yang tertidur pulas itu akhirnya membuka mata, meregangkan otot otonya dan menguap akibat rasa kantuk yang terus menyerang keduanya.

"Jam berapa? "tanya Laisa dengan suara khas bangun tidur

"Jam setengah empat"

Keduanya mengangguk paham.

"Mandi dulu sana terus sholat"ucap Nasya

"Hm,kalian udah sholat? "

"Udah"

Sesibuk sibuknya kalian jangan pernah tinggalkan sholat!

Jangan lupa vote+komen!

Jazakallahu khair
See you next chapter.

Afnan Al-FariziTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang