Chapter 47

9.5K 703 114
                                    

{Happy Reading}

Kenapa penyesalan selalu datang terakhir?! Demi Allah saya membenci diri saya sendiri yang tega menyakiti perasaan bidadari syurga saya ~Afnan Al-Farizi

Publish ulang, lupa kasih media lagunya mwehehe

Jangan lupa putar lagunya ya:)
Song:Rumah Singgah [Fabio Asher]

Janji gak emosi :\

Gus Afnan berlari sekuat mungkin ke arah Nasya yang sudah tergeletak berlumuran darah matanya memerah menahan tangisan.

Gus mengangkat kepala Nasya dan menaruhnya di paha, delapnya darah yang mengucur dikenaling Nasya.

"S-sayang? Please... Bertahan demi aku, demi anak kita"ucap gus Afnan dengan suara serak menahan isakan

Nasya tak merespon apapun, tubuhnya sangat sakit.

"Khumaira? J-jangan tutup mata kamu, aku mohon"

Nasya menggeleng lemah, rasa kecewa, sakit menjadi satu. Tak tau harus bagaimana selain mengucapkan kata syahadat dalam batinnya.

Nafis yang melihat Nasya tergeletak di jalan segera memanggil suster dan dokter untuk mengambil brankar.

"NASYA AKU MOHON SAMA KAMU JANGAN TUTUP MATA KAMU! "teriak gus Afnan

Nafis menjauhkan Nasya dari gus Afnan "Cepat bawa dia Afnan! "pekik Nafis

Gus Afnan mendongak, ia menatap bingung Nafis "Siapa kamu?! "

Nafis geram dengan suami dari temannya ini "Gak penting buat lo tau siapa gue yang terpenting bawa Nasya, bego! Lo mau ngabisin darahnya dengan lo gak mau bawa dia ke rumah sakit?! "

Gus Afnan mengangguk segera ia papah tubuh Nasya dan menaikannya dibrankar yang telah dibawa suster.

Brankar Nasya dibawa dengan kecepatan tinggi, Nafis menghubungi dokter lain untuk membantunya menangani Nasya.

Nasya sudah ditangani oleh beberapa dokter temasuk dokter Arin dan Nafis.

Gus Afnan menyanderkan tubuhnya ditembok, mengusap rambutnya seraya kasar.

"Mas"

Gus Afnan mendongak dan menatap sekilas gadis yang memangilnya.

"Mas Afnan! "panggil Nada dengan meninggikan suaranya

"APA?! "bentak gus Afnan kesal dicampur marah

Nada tersentak ia menjauhkan dirinya dari gus Afnan, takut melihat tatapan tajam gus Afnan yang mengarah padanya.

"M-mas? "

"PERGI DARI HIDUP SAYA! PERGI! "

Nada terkejut, ia menggeleng keras "Gak! Aku gak mau pergi! "

Gus Afnan memejamkan matanya,menahan gejolak amarah yang siap ia luncurkan pada gadis yang selalu membuatnya menyesali perbuatannya pada sang istri.

Gus Afnan meraih ponsel untuk menelopn keluarga nya dan keluarga sang istri.

"Assalamualaikum abi"

"Wa'alaikumussalam, kenapa nak? "tanya kyai Khazem

Gus Afnan gak mampu menahan air bening yang lolos dari pelupuk matanya "A-abi, Nasya bi"

"Nasya kenapa nak? "tanya kyai Khazem tenang, tapi tidak hatinya yang gelisah sedari tadi

"Nasya kecelakaan bi, sekarang Afnan lagi di rumah sakit Mawar Pelita"

Afnan Al-FariziTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang