Chapter 14

12.9K 961 5
                                    

{Happy Reading}

Kabar tentang gus Afnan yang akan melanjutkan pendidikannya ke Kairo sudah tersebar luas seluruh pasantren, ada yang merasa kecewa dengan gus tampannya itu akan pergi.

Sebagian santriwati dan ustadzah tidak rela jika gusnya pergi meninggalkan Indonesia selama 3 tahun. Namun mereka bisa apa?

"Sayang banget ya gus Afnan pergi"ucap santriwati 1

"Ya mau gimana lagi ya? Gus Afnannya mau pergi cukup kirimkan do'a"imbuh santriwati 2

"Gus tampan kita akan pergi"

"Tidak apa apa, ia akan kembali "

Nasya sendiri tetap diam, kedua temannya dibuat bingung oleh sikap Nasya yang menjadi pendiam setelah berbicara dengan gus Afnan kemarin.

"Sya kenapa? "tanya Aisyah

Nasya menggeleng

"Cerita aja gak papa"

Perlahan butiran bening lolos keluar dan membasahi pipi chiby kemerah merahan Nasya.

"Hiks.. Gus Afnan Ai"isak tangis Nasya

Aisyah bingung? Ada apa dengan Nasya dan gus Afnan?

"Iya gus Afnan kenapa hm? "

"G-gus Afnan hiks... Mau pergi"

"Iya gus Afnan hari ini mau ke Kairo, sore berangkatnya"

"Hiks... Tapi gus Afnan tega meninggalkan saya"

Laisa dan Aisyah saling pandang.

"Tega kenapa Sya? "

"Gus Afnan pergi hiks.. Setelah mengungkapkan cintanya pada saya hiks.. "

Laisa dan Aisyah terkejut

"Serius?gus Afnan mengungkapkan cintanya pada kamu? "diangguki Nasya

"Dia bilang hiks.. Dia akan kembali untuk saya"

Laisa dan Aisyah memeluk Nasya erat "Kamu harus percaya sama gus Afnan ya, dia pasti akan kembali"

"Bagaimana jika gus Afnan kembali dan membawa gadis yang ia cintai di Kairo? "

"Ya tidak papa, berarti cinta gus Afnan sama kamu hanya tipuan belaka"ucap Laisa santai

Aisyah memukul paha Laisa "Stt, diem deh kamu liat malah makin nangis kan"

Laisa meringis kesakitan, pukulan Aisyah bener bener menyakitkan!

"Hiks.. Gus Afnan jahat"

"Enggak dia baik, kamu tenang ya in syaa Allah dia akan kembali"

...

Sore harinya pesantren Al-Furqon tengah ramai, sudah banyak santriwan yang akan mengantar gus Afnan kedepan gerbang.

Nasya dan kedua temannya berada paling belakang untuk menyaksikan kepergian gus Afnan untuk melanjutkan pendidikannya ke Kairo.

Afnan Al-FariziTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang