Chapter 58

10.1K 660 16
                                    

{Happy Reading}

Jatuh cinta sebelum menikah adalah ujian, cinta itu fitrah, cinta datang dengan sendirinya. Allah menguji seorang hambanya dengan mendatangkan cinta salah satunya, ia ingin tau, hamba nya akan mencinta dalam ciptaan nya atau penciptanya.

Hal itu dialami seorang lelaki pemilik bola mata coklat bernama Afnan Al-Farizi, ia jatuh cinta pada seorang gadis yang tak sengaja menabraknya tempo hari.

Awalnya ia hanya mengagumi sosok gadis pemilik lesung pipi kiri itu, lambat laun kagum kini berubah menjadi cinta,cinta terhadap ciptaan Allah.

Gadis itu yang pertama kali memikat hatinya, gadis itu yang pertama kali membuatnya berpikir tentang dirinya, gadis itu pula yang pertama membuat senyuman hampir setiap malamnya mengembang.

Suatu hari dirinya berani menanyakan alamat rumahnya, untuk pertama kalinya!. Setelahnya ia mengungkapkan perasaannya pada gadis itu, bodohnya setelah ia ungkapkan dirinya pergi untuk melanjutkan pendidikan kannya.

Tiga tahun lamanya ia meninggalkan cinta pertamanya, membawa kesedihan tersendiri untuk gadis pemikat hatinya. Dan kembali dengan seorang gadis bercadar.

Pertama kalinya mematahkan hati seorang gadis yang ia sebut dalam do'anya, pertama kali membuat gadis pujaan hatinya bersedih.

Nasya Lailafatun Az-Zahra, gadis pemilik lesung pipi kiri ,pemikat hati seorang Afnan Al-Farizi.

Awal masalah selesai, gus Afnan menyegerakan niat baik untuk gadis itu, sore itu, sore dimana dirinya meminta izin untuk memiliki gadisnya.

Tak berlangsung lama, hari dimana kebahagian nya tiba, hari dimana dia memiliki gadis pujaannya, hari dimana ia menjadi seorang penuntun yang baik, hari dimana ia menanggung tanggung jawab besar.

Semuanya lancar, berbulan bulan mereka lewati dengan bahagia, sampai disuatu hari lelaki pemilik bola mata coklat itu terkena fitnah.

"Saya difitnah"

Allah memiliki caranya untuk hambanya Allah tunjukan jalan untuk rumah tangga gus Afnan, masalah selesai dan kembali hidup bahagia.

"Jangan pernah tinggalkan saya dalam keadaan apapun"

Lagi dan lagi ujian ditunjukan untuk rumah tangganya, hal yang dibenci Nasya adalah kebohongan.

Gus Afnan berbohong padanya,gus Afnan membuatnya kecewa, gus Afnan yang menaruhkan luka dihatinya, gus Afnan penyebab dirinya kecelakaan, gus Afnan yang membuat dirinya kehilang salah satu bayinya, semua karena gus Afnan.

Penyesalan selalu datang terakhir, kenapa harus terakhir?! Apa haru melakukan sesuatu hal yang buruk dan berakhir menyesal? Menyesal, kata yang selalu diucapkan terakhir setelah melakukan tindakan bodoh.

Lagi, cinta! Cinta yang meluluhkan Nasya memaafkan gus Afnan, cinta membuatnya seperti orang bodoh, lucu bukan?

Terluka kembali melihat lelaki penuntun syurganya terbaring lemah dengan banyaknya alat yang terpasang, luka kembali menoreh dihatinya, ia benci dengan luka.

Takdir, takdir yang akan menyatukan dua insan yang saling mencintai, dan terjadilah takdir yang indah.

Kisah cinta Afnan dan Nasya akan terus berlanjut sampai maut memisahkan.

...

Gus Afnan menatap Nasya lekat, lelaki itu mengusap pelan pipi yang kini semakin berisi.
Beralih menatap Afsya yang kini menatapnya lucu, gus Afnan tersenyum tipis.

"Semoga putri kita kelak menjadi wanita perindu syurga"

Nasya mendongak "In syaa Allah"

Gus Afnan mengambil alih Afsya dari gendongan Nasya, lelaki itu menyatukan hidung mancungnya dengan hidung kecil putrinya.

Afnan Al-FariziTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang