Chapter 36

12.4K 776 5
                                    

{Happy Reading}

Siang hari

Nasya berniat mengantarkan makan siang untuk gus Afnan ke kantor. Ia sudah memasak kesukaan gus Afnan dan menaruhnya dirantang.

Ia memakai gamis hitam serta jilbab senada, ditatapnya sebuah kain hitam ditangannya sudah lama dirinya ingin memakai kain itu.

Dipakainya kain hitam itu diwajahnya, ia menatap dirinya dicermin "bismillah"

Melangkahkan kaki menuju dapur untuk mengambil makanan untuk gus Afnan

"Kamu siapa? "tanya Adiba melihat seorang wanita bercadar dirumahnya

Nasya terkekeh dibalik kain hitam itu "Umi ini Nasya, masa gak ngenalin menantunya sih? "

Adiba menatap wanita bercadar ini dengan intens "Kamu Nasya menantu saya? "diangguki Nasya

Adiba memeluk Nasya "MasyaAllah umi sampe pangling lihatnya semoga istiqomah ya nak"

"In syaa Allah umi, do'a kan saja"

Adiba mengangguk antusias "Pastinya,kamu mau kemana nak? "

"Sya mau ke kantor umi boleh? "

Adiba terkekeh "Boleh dong, masa mau ketemu suami gak boleh"

"Hehehe iya mu, kalo begitu sya pamit assalamualaikum "

"Wa'alaikumussalam"

...

Nasya sampai didepan kantor Alfarizi Group's, perusahaan besar dan terkenal. Banyak yang ingin bekerja sama dengan Alfarizi Group's karena perusahaan ini tidak pernah merugikan.

Nasya berjalan menuju resepsionis "Assalamualaikum mbak, saya ingin bertemudengan Afnan Al-Farizi"

Gadis dihadapan Nasya memandang Nasya ramah "Haii bu, maaf saya nonis"

Nasya menggaruk tengkuknya tak gatal "Maaf mbak saya tidak tahu"

Gadis bername tag Arriana Itu tersenyum "Apa ibu sudah membuat janji dengan tuan Afnan? "Nasya menggeleng

"Maaf bu, ibu tidak bisa menemui tuan Afnan"

Nasya menunduk, apakah ia harus mengenali status nya sebagai istri dari penerus Alfarizi Group's?

"Tapi saya istrinya mbak"cicit Nasya

Arriana membelakan matanya,memang kabar gus Afnan telah menikah sudah tersebar luas diperusahaan Alfarizi Group's, tapi tidak ada yang mengetahu istrinya karena gus Afnan tidak pernah membawanya kemari.

"Maaf bu, saya tidak tau kalo ibu istri tuan Afnan"

"Tidak apa,boleh saya bertemu suami saya? "

"Tentu, ibu bisa langsung ke ruangannya tuan Afnan ia berada diruangannya dan tidak ada meeting"

Nasya mengangguk, ia segera pergi dan menuju ruangan gus Afnan.

Di lift banyak yang menatapnya tak suka karena pakaian yang dipakai Nasya. Namun Nasya tak mempedulikan itu.

Sesampainya didepan pintu ruangan CEO muda Alfarizi Group's, Nasya membuka pintunya. Seketika kakinya melemas.

Afnan Al-FariziTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang