Chapter 30

12.6K 768 13
                                    

{Happy Reading}

Gus Afnan terus berjalan mencari keberadaan istrinya,setiap langkah yang ia tuju banyak pasang mata yang menatapnya tak percaya atas kejadian beberapa menit yang lalu.

Gus Afnan mencoba mengunjungi asrama istrinya,dan dapat ia lihat istrinya duduk didepan pintu dengan menenggelamkan wajahnya diantara siku dan lutut.

Dirinya mendekat pelan, terdengar isakan kecil berasa dari istrinya. Dalam hati ia terus beristigfar dan meminta petunjukkepada Allah atas.permasalahan ini.

"Sayang... "lirih gus Afnan

Nasya mendongak, gus Afnan terkejut mendapati mata Nasya yang sembab serta hidung memerah.

"Syaa? "

"Pergi!'sentak Nasya

Gus Afnan mencoba mendekat pada Nasya, namun ketika gus Afnan mendekat Nasya segera berlari menuju ndalem.

Gus Afnan segera menyusul Nasya sekuat tenaga, sungguh jika ia boleh mengeluh ia lelah.

Sesampainnya didalam dapat ia lihat ning Aira serta Adiba menatanya datar, ia pastikan keluarga ndalem sudah tau permasalahan ini.

"Mau kemana? "tanya Adiba dengan nada dingin dan datar

Gus Afnan membalikan tubuhnya "Istri Afnan mana umi? "

Adiba terkekeh sinis "Istri? Masih inget kamu punya istri hah?! "

Gus Afnan tak membalas ucapan Adiba, segera ia berlari menuju kamar dan dirinya sangat terkejut melihat istrinya membenahi seluruh pakaiannya tak ada yang tersisa.

"Khumaira kamu mau kemana? "tanya gus Afnan seraya mendekat

Nasya menghiraukan pertanyaan gus Afnan, ia tetap melanjutkan memasukan pakaian nya kedalam tas besar.

"Nasya kamu mau kemana?! "gus Afnan menaikan nada bicaranya

"Saya mau pergi!"

"P-pergi? Tapi kenapa Sya? "

"ANDA TANYA KENAPA? SAYA TAU SAYA BELUM MEMBERIKAN HAK ANDA SEBAGAI SUAMI TAPI TIDAK BISAKAH ANDA MENUNGGU SAMPAI SAYA SIAP? KENAPA ANDA MELAKUKANNYA DENGAN WANITA LAIN GUS?!hiks... "teriak Nasya seraya menangis

Gus Afnan meraih tangan mungil istrinya "Demi Allah! Saya tidak melakukan apapun dengan ustadzah Lita Sya, kamu percaya sama saya? "

Nasya menghempaskan tangan gus Afnan kasar "Kepercayaan saya sudah hilang semenjak kejadian itu! Hal yang sangat memalukan! "

"Tolong percaya sama saya Sya.. "lirih gus Afnan

Nasya sudah menangis, sedangkan gus Afnan dirinya masih berpikir keras untuk membuktikan bahwa dirinya tidak pernah melakukan apapun dengan ustadzah Lita.

"Gus tau? Hati saya sakit mendengar kabar tentang gus bersama ustadzah Lita, awalnya saya tidak percaya tapi ketika banyak santriwan maupun santriwati memojokan gus dan ustadzah Lita. Saya marah dan kecewa gus tidak bisa menjaga hubungan kita"tutur Naaya

Gus Afnan hanya diam, ia dengarkan semua keluh kesah istrinya tentang dirinya.

"Lalu kamu percaya begitu saja? "

Nasya terdiam

"Saya kira kamu akan percaya sama saya, bahkan saat saya terkena fitnah itu orang yang pertama kali saya pikirkan itu kamu, saya takut kamu tidak percaya takut kamu pergi"

"Tapi,itu semua hanya pemikiran saya saja nyatanya kamu tidak percaya kepada saya,izinkan saya menjelaskam semuanya selanjutnya saya hanya kamu yang menentukan"

Afnan Al-FariziTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang