Chapter 46

10.7K 713 109
                                    

{Happy Reading}

Diharap jangan emosi :|

Nasya menatap bingung lelaki yang tertidur meringkuk disoffa ruang keluarga, pagi pagi buta Nasya terbangun.

Nasya mendekat ke arah lelaki yang tertidur tak nyaman, matanya melotot tak percaya suaminya tidur di soffa ruangan keluarga tapi kenapa?!

Ah, ia melupakan hal yang semalam bahwa ia yang telah mengusir gus Afnan dari kamar.
Perasaan bersalah menyeruak dilubuk hati Nasya, seketika cairan bening lolos begitu saja tanpa diminta.

"Hiks.. G-gus Afnan hiks.. "

Gus Afnan yang tidak terlalu larut dalam tidurnya membuka matanya ketika mendengar suara isakan tangis,mengerjapkan matanya berulang kali menyesuaikan cahaya.

"Nasya! Kamu kenapa?! "kejut gus Afnan

Gus Afnan mendekap Nasya ke pelukannya, entah apa yang terjadi sehingga membuat khumaira nya menangis.

"Kamu kenapa sayang, khumaira hm? "tanya gus Afnan lembut

Bukannya mereda, Nasya justru dengan erat memeluk gus Afnan menumpahkan air matanya di dada bidang gus Afnan.

"Hiks.. A-aku jahat banget ya? Udah nyuruh kamu tidur diluar hiks.. Padahalkan hiks.. Ka-mu baru pulang, hiks.. Pasti capek "

Gus Afnan mengerti sekarang, ia menangkup pipi Nasya, dapat ia lihat hidung memerah dan mata yang sembab.

"Jangan menangis khumaira, terlebih kamu menangisi aku, aku gak papa udah ya jangan nangis"

Nasya menggeleng, wajahnya ia tenggelemkan diketiak gus Afnan, gus Afnan terkekeh geli ketika ketiaknya diendus oleh Nasya.

"Udah ya, mau pindah ke kamar? Masih jam tiga pagi lho ini"

Nasya mengangguk "Gendong"cicit Nasya

Gus Afnan dengan gemas mencubit pipi Nasya "Manjanya istriku"

Gus Afnan menggendong Nasya ala koala, matanya terpejam ketika ia menggendong Nasya yang lumayan berat.

"Aku berat ya? "tanya Nasya pelan

Gus Afnan menggeleng "Enggak sayang, mau aku bawa keliling dunia dengan cara menggendong kamu pun aku gak akan merasa keberatan"

Nasya menepuk pipi gus Afnan gemas "Belajar dari mana gombal gitu? Dasar gus dingin! "

"Kamu doyan nyemil ya sekarang? Perut kamu lumayan besar tapi pinggang kamu tetap sama"

Nasya terdiam, ia lupa belum mengatakan pada gus Afnan bahwa dirinya tengah mengandung buah hati mereka.

"Turunin aku gus"pinta Nasya pelan

Langkah gus Afnan berhenti "Kenapa? Aku masih sanggup kok gendong kamu sampe ke kamar"

Nasya menggeleng "Turunin! "rengek Nasya

Gus Afnan dengan pasrah menurunkan Nasya dari gendongannya "Kenapa sayang? "

Nasya menggeleng "Gak papa, aku ngerasa aku makin gendut karena.... "

Gus Afnan mendengus kesal ketika Nasya dengan sengaja menjeda ucapannya.

"Karena apa khumaira? "

Nasya tersenyum lebar,ia berjinjit dam memeluk leher gus Afnan "Karena aku lagi mengandung anak kamu, Congratulations you are going to be a father"

Gus Afnan menegang, benarkah? Ia harap ini bukan mimpi!

Gus Afnan menjauhkan diri dari Nasya, ia memeluk tubuh Nasya dengan erat "Really? Kamu gak bohongin aku kan khumaira? "

Afnan Al-FariziTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang