Chapter 13

13.1K 1K 0
                                    

{Happy Reading}

Gus Afnan terdiam dibalkon kamarnya, disatu sisi ia ingin melanjutkan pendidikannya pergi ke Kairo, tapi sisi lain ia tak bisa meninggalkan gadis yang membuatnya jatuh cinta.

Gus Afnan mengusap wajahnya kasar "Bagaimana dengan Nasya? Saya mencintainya! Ya saya mencintainya"

"Tapi saya ingin melanjutkan pendidikan saya"

Memandangi indahnya malam, gus Afnan terus meminta pilihan kepada Allah Swt.

"Ya saya, akan melanjutkan pendidikan saya"

Nasya?

Nama gadis itu terlintas lagi diingatannya.

"Besok saya akan menemui mu"

Gus Afnan beranjak masuk kekamar dan membiarkan jendela kamar tidak tertutup, dimatikan lampu kamar dan mengambil mushaf,dengan bantuan sinar rembulan. Dibacakannya surah favoritnya sebelum tidur.

Surah As-Sajdah dan Al-Mulk pilihan gus Afnan  untuk ia baca sebelum tidur,menunaikan sunnah Rosulullah.

Sebagaimana hadist berikut:

Bila seorang anak Adam membaca surat As-Sajdah kemudian ia bersujud, maka setan menepi seraya menangis dan berkata, ‘Betapa celakanya aku! Anak Adam diperintah untuk bersujud, ia pun bersujud, maka ia mendapatkan surga sedangkan aku diperintah untuk bersujud, aku pun enggan, maka aku mendapatkan neraka,” (HR. Abu Dawud, Nasa’i’I, Ibnu Majah, Ahmad, dan Muslim)

“Rasulullah tidak tidur sehingga membaca Surat As-Sajadah, dan Surat Al-Mulk.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Nasa'i dan Al-Hakim).

Setelah selesai membaca Al-Qur'an gus Afnan menutup matanya dan meluncur ke alam mimpi.

...

Suara kicauan burung membuat lelaki berusia 21 tahun membuka matanya perlahan. Setelah sholat tahajjahud dan sholat subuh lelaki itu tak sangaja tertidur kembali.

"Astagfirullah..ketiduran"lirih gus Afnan

Beranjak dari soffa kamar menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya.

Turun dari lantai atas manuju lantai bawah untuk menemui orang ndalem.

"Baru bangun Afnan? "tanya Adiba

Gus Afnan mencium tangan uminya dengan penuh cinta,ia kecup kening wanita yang telah melahirkan dan membesarkan dirinya sampai saat ini.

"Afwan umi, Afnan ketiduran sehabis sholat subuh"

"Tidak papa, kamu pasti capek setelah kemarin wisuda an kamu"diangguki gus Afnan

"Afnan izin ke asrama putra"

"Yasudah sana, sudah sarapan? "

"Belum lapar, nanti saja"

Gus Afnan melangkahkan kaki menuju asrama putra. Dipertengahan jalan ia berpapasan dengan Nasya dan ketiga temannya termasuk adiknya.

"Assalamualaikum gus"

"Wa'alaikumussalam"

"Mau kemana bang? "tanya ning Aira

Afnan Al-FariziTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang