📖Kitab Al Hikam Ibnu Attahaillah[اَلْحِكَمْ اِبْنُ عَطَاءِالله]

13.8K 1K 6
                                    

📖 Kitab Al Hikam Ibnu Atthaillah [اَلْحِكَمْ اِبْنُ عَطاَءِالله]

BAB : " Jangan MERENDAHKAN dan MENGANGGAP Lemah KEKUASAAN ALLAH "

ﺑِﺴْــــــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢِ

مَنِ اسْتَغْرَبَ اَنْ يُنْقِذَهُ اللهُ مِنْ شَهْوَتِهِ وَاَنْ يُخْرِجَهُ مِنْ وُجُوْدِ غَفْلَتِهِ فَقَدِ اسْتَعْجَزَ الْقُدْرَةَ الْإِلٰهِيَّةَ وَكَانَ اللهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ مُقْتَدِرًا

" Siapa yang merasa bahwa tidak mungkin Allah menyelamatkan dirinya dari pengaruh syahwatnya dan menghindarkan dirinya dari kelalaiannya, maka ia menganggap lemah kekuasaan Allah. Dan Allah atas segala sesuatu Maha berkuasa ".

S y a r a h :

BARANGSIAPA diperbudak oleh syahwatnya, dikuasai oleh kelalaian, maka tidak patut ia menganggap bahwa ‘Allah tidak dapat menyelamatkan dirinya dari pengaruh syahwat hawa nafsunya dan menghindarkan orang itu dari kelalaiannya’, karena dengan demikian ia menganggap lemah kekuasaan Allah. Sedangkan Allah Ta’ala berfirman:

وَكَانَ اللهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ مُقْتَدِرًا

“Dan Allah itu atas segala sesuatu maha berkuasa.” (QS. Al-Kahfi : 45)

Dan hal itu termasuk dari ‘syai’ (segala sesuatu) yang disebut dalam ayat tersebut.

Beranggapan bahwa Allah tidak mampu mengubah keadaan seseorang, Allah tidak dapat menghentikannya dari perbuatan maksiat atau tidak bisa membikin dirinya bertaubat, adalah anggapan yang salah dan merusak keimanan.

Sebab, seorang hamba yang beriman harus percaya bahwa Allah mampu melakukan apa saja yang Dia kehendaki. Hati dan diri seseorang berada dalam kekuasaan Allah. Dalam sekejap Allah bisa mengubah seseorang. Ahli maksiat bisa diubah dengan cepat menjadi ahli taat. Begitupula sebaliknya.

Oleh karena itu, bagi orang yang bergelimang dalam kemaksiatan dan kelalaian, janganlah berputus asa. Tetaplah ia menuju pintu Tuhan dengan kehinaan diri dan patah hati, dengan harapan Allah akan memudahkan kepadanya apa yang dianggapnya sulit, sebab bagi Allah tidak ada yang sulit.

Ingatlah firman Allah:

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيم

“Katakan, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas kepada diri mereka, janganlah putus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni seluruh dosa. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Maha Pengasih. ” (QS. Az-Zumar : 53)

Hendaknya ia ingat kepada orang-orang dulu yang pada mulanya mereka adalah ahli maksiat akhirnya menjadi ahli musyahadah dan makrifat. Dulunya mereka maling akhirnya berubah menjadi orang terpandang dan penting. Kejelekan mereka diganti dengan kebaikan. Mereka diangkat dari tempat terendah ke derajat yang tertinggi.

Afnan Al-FariziTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang