Part 42

3.2K 168 4
                                    

Seminggu, waktu yang dibutuhkan untuk mengetahui bagaimana hasil tes kesehatan dari Mikey. Sekarang, keluarga kecil Rama dan juga Dito sudah ada di ruang dokter untuk menunggu hasil pemeriksaan dari Mikey keluar. Semuanya menunggu dengan harap-harap cemas.

"Pagi bapak ibu, pagi dokter Rama..." Sapa ramah dokter Alex. Dokter Alex ini menjadi ketua tim dokter yang kemarin menangani pemeriksaan kesehatan Mikey.

"Ehm.. Ini hasil pemeriksaan dari Mikey minggu lalu. Hasilnya, kondisi kesehatan Mikey cukup bagus. Hanya sedikit kecenderungan blood hypertension pada Mikey. Gak masalah untuk usia Mikey. Kita bisa maintain nanti. Mungkin karena sudah jarang olahraga lagi, jadi tekanan darahnya cenderung tinggi." Dokter Alex memulai penjelasan tentang hasil pemeriksaan Mikey sementara yang lain menyimak penjelasan dari dokter Alex.

"Oke, sekarang untuk intinya yang masalah kecocokan organ hati Mikey. Kemarin, kita udah ambil specimen darah dan beberapa specimen lainnya trus dibandingkan dengan dari pak Dito, kecocokan dari Mikey memang paling tinggi dibanding specimen lain yang udah diuji bulan lalu. Artinya ya, Mikey yang paling memungkinkan untuk melakukan donor organ hati untuk pak Dito" Ekspresi berbeda nampak dari wajah-wajah di ruangan itu. Gurat ketakutan dan kekhawatiran muncul di wajah Nadia. Sedangkan Dito menunjukkan ekspresi lega. Mikey, yang sekarang menjadi aktor utama malah bereaksi biasa saja.

"Dok, bisa dijelasin gak, gimana nanti prosesnya kalo memang operasi transplantasi itu jadi dilakukan. Trus kalo Mikey jadi donor darah, apa yang mungkin terjadi sama Mikey?" Pertanyaan Nadia itu sebenarnya sudah terlalu sering ditanyakan. Rama juga sudah berulang kali menjelaskan pertanyaan itu. Tapi mungkin Nadia butuh penjelasan lagi.

"Kerusakan organ hati pada pak Dito sesuai dengan hasil pemeriksaan terakhir yang saya terima dari dokter Ridwan, masih bisa diatasi karena masih dibawah lima puluh persen. Nantinya, organ hati yang sudah rusak tersebut akan dipotong dan dibuang, lalu diganti dengan hati yang sehat, yang diambil dari Mikey. Jangan khawatir juga dengan Mikey, karena organ hati bisa meregenerasi dirinya sendiri. Sederhananya kayak ekornya cicak. Ekornya itu bisa putus, tapi dia tumbuh lagi kan? Kayak gitu bu, gampangnya"

"Jika nanti kalau memang bersedia menjadi donor, saya akan menghubungi dokter Ridwan yang kemarin menangani pak Dito. Kami akan bekerja dalam satu team. Mungkin dokter Rama bisa bergabung bersama juga" Ujar dokter Alex kemudian. Rama langsung mengangguk menerima ajakan dari dokter Alex untuk bergabung dalam satu team. Dengan itu dia bisa langsung memantau kondisi Mikey secara langsung.

Mereka masih diam dengan pikiran mereka masing-masing. Setelah selesai dokter Alex menjelaskan semua tentang kondisi kesehatan dan bahwa Mikey yang mempunyai kemungkinan paling besar untuk menjadi donor, Rama, Nadia dan Dito sekarang sudah berada di satu resto. Mereka ingin mendiskusikan lagi tentang hasil pemeriksaan hari ini. Ketiga orang tua Mikey duduk bersama, sementara Mikey menemani Silla yang bermain di kid's corner yang ada di resto tersebut.

"Jadi gimana?" Nadia membuka pembicaraan diantara mereka bertiga.

"Aku serahin semuanya ke Mikey. Semua keputusan dari dia aku dukung" Ujar Dito. Dia sangat tahu jika semua ini bersumber darinya. Semua terjadi karena dia yang menderita sakit.

"Sepertinya kalau dibalikin ke Mikey, dia akan milih buat tetap jadi donor. Anak itu keras kalau udah punya kemauan. Gak bisa dicegah" Nadia mengeluh. Seandainya bisa, dia ingin melarang Mikey, tapi itu tidak bisa. Berulang kali dia mencoba tapi selalu gagal.

"Kita panggil dulu aja Mikey. Kita tanyain dia sekali lagi. Iya atau tidak. Dia udah tahu semua yang mungkin terjadi dari tindakan operasi itu, jadi apapun keputusan Mikey ya kita harus dukung" Selesai berbicara, Rama lalu mencari keberadaan Mikey dan Silla. Dengan isyarat tangan, dia memanggil keduanya untuk mendekat dan bergabung bersama.

Mikey menuruti saja panggilan dari Rama. Dengan menggandeng Silla, Mikey berjalan menuju ke arah meja orang tuanya berkumpul.

"Mikey, kamu tadi sudah denger kan? Kemungkinan paling tinggi untuk menjadi donor buat ayah kamu, ya kamu sendiri. Yang lain memiliki tingkat kecocokan paling rendah. Tadi papa, bunda dan ayah kamu sudah berunding. Semua balik lagi ke kamu. Kamu yang nentuin semuanya. Apapun yang kamu putuskan sekarang kami akan tetep mendukung kamu" Rama berucap setelah Mikey duduk di depan mereka.

"Mikey, jangan jadiin ayah beban. Ayah gak mau kamu ngelakuin dengan kepaksa. Kalaupun kamu gak mau ngelakuin semua ini, percaya sama ayah, ayah gak bakalan marah sama kamu. Gak bakalan ayah jadi benci sama kamu. Enggak." Giliran Dito yang berbicara sekarang.

"Mikey tahu apapun yang Mikey putusin gak bakalan bisa nyenengin semuanya. Kalau Mikey bilang iya, maka bunda yang akan sedih. Mikey tahu banget bunda sebenarnya gak setuju" Mikey menjeda sejenak omongannya. Dia melihat raut wajah serius di depannya.

"Tapi kalau Mikey bilang enggak, maka ayah yang akan sedih. Kesempatan ayah buat sembuh menjadi berkurang kalau Mikey bilangnya enggak. Mikey juga tahu kalau ayah masih punya harapan yang ingin ayah capai kan? Ayah masih punya Rangga dan Vito juga kan? Mereka berdua masih sangat butuh ayah juga"

"Bun, Mikey mohon apapun yang nanti Mikey putusin, tolong restuin keputusannya Mikey" Nadia hanya bisa mengangguk walaupun itu sangat berat buat dia. Dia sudah tahu arah bicara Mikey.

"Bun, apa yang Mikey lakuin ini dan keputusan yang Mikey ambil ini tuh Mikey ngeliatnya dari bunda. Waktu bunda dijodohin sama ayah, Mikey yakin kalau sebenarnya bunda berat kan nerimanya? Tapi bunda lakuin juga kan. Bunda cuman mikir gimana caranya jadi anak yang baik dan berbakti kan? Nah, itu yang Mikey lakuin sekarang. Mikey ingin lakuin yang sama kayak bunda"

Ketiga orang tua Mikey itu hanya bisa terdiam mendengar jawaban dari Mikey. Apalagi Dito. Dia sampai bingung harus berbicara apa. Mikey tidak bersedia untuk melakukan donor sekalipun, dia tidak akan pernah membenci Mikey atau menganggapnya sebagai anak yang tidak berbakti pada orang tuanya. Dito sudah melukai Nadia dan Mikey sedemikian rupa di masa lalu, dan sekarang harusnya Mikey bersorak senang karena kondisi kesehatan dari Dito. Harusnya Mikey bersyukur karena orang yang sudah membuatnya sengsara sekarang kondisinya memburuk.

Nadia juga tidak bisa berbicara apa-apa lagi. Sedari kecil, Mikey tinggal dengannya membuat Nadia sangat mengenal bagaimana sifat Mikey. Pendiriannya yang keras membuat Mikey sulit untuk dipengaruhi keputusannya. Mikey hanya akan bisa dipengaruhi jika dia mendapatkan alasan yang sangat kuat untuk menolaknya. Nadia lebih tertegun lagi saat mendengar alasan mengapa Mikey mau melakukan donor organ hati kepada Dito. Seperti rangkaian memori kusut yang kembali terngiang dan terputar kembali di kepala Nadia. Dia juga pernah ada di posisi seperti Mikey dan apa yang dia putuskan juga sebenarnya sama dengan keputusan Mikey.

"Jadi, Mikey akan tetap lanjut untuk donorin hati Mikey buat ayah"


Berbagi Hati (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang