It's the boy who never told to like you
It's the girl you let get away
It's the one you saw that day on the train
But you freaked out and walked away
It's the plane you want to catch to Vegas( Hit the Lights - Selena Gomez )
Aku langsung mematikan lagu di iPhone ku. Rasanya segar sekali bila pagi diawali dengan irama musik yang menyenangkan. Aku segera menyambar tas- ku Dan melihat sekilas penampilanku di cermin. Hari ini adalah Hari aku melamar pekerjaan di perusahaan Baltimore. Aku telah lulus dari NYU ( New York University ) dengan predikat S1 - jurusan bisnis. Aku menguasai bahasa Inggris , Jerman, dan Spanyol, jadi menurutku, tak ada hambatan bagiku untuk memasuki perusahaan itu, sekalipun perusahaan itu adalah perusahaan terbesar ke - 2 di Indonesia. Aku langsung menuruni tangga dan menuju ke dapur.
" Elena , come here, my dear. Breakfast is ready ! " , teriak Aunt Jenna kepadaku.
" Yes , aunt Jenna!! I'm coming.. ", jawabku.
Sudah hampir 1 bulan aku mendengar suara Aunt Jenna setiap pagi. Aku baru saja sampai di Jakarta sekitar sebulan yang lalu , setelah aku menikmati liburan ku di Spanyol waktu itu. Sungguh, hari - hari yang sangat menyenangkan.
" My darling, you always look effortlessly beautiful everyday. Even more, I bet they will easily accept you there".
Aunt Jenna memang selalu pandai menyemangati ku, dan aku sangat bersyukur memlikiki Aunty seperti dirinya.
Oh ya, kami adalah keluarga blasteran dari Jerman. Jadi jangan heran bila percakapan kami sehari - hari dalam bahasa Inggris atau kadang kami memakai bahasa Jerman.
" Aunt Jenna, don't say that. I want to be accepted because of my quality , not because of my face or that kind of stuff. You know I don't like it when people do that, " jawabku sambil memasang muka kesal.
" Yes, baby. I understand. I just want you to be confident and always keep your head and chin up. You'll be fine, I'm sure. And if something goes wrong, just call me. I'll always be there for you .", kata Aunt Jenna sambil meyakinkan ku.
Aku pun mengangguk kemudian mengambil roti bakar yang telah disiapkan oleh Aunt Jenna.
Rasanya seperti kembali ke masa lalu. Rumah ini cukup mewah , dan selalu nyaman kapanpun itu. Rumah ini berada di atas namaku - Elena Jean Muller - . Nenekku mewariskan harta yang menurutnya paling berharga ini kepadaku, dan aku merasa hidupku cukup bahagia dengan keberadaan rumah ini.
Rumahku ini terdiri dari 5 kamar tidur, 6 kamar mandi , sebuah dapur, sebuah ruang tamu, sebuah ruang musik, sebuah perpustakaan , dan sebuah taman yang cukup besar dan indah. Rumah ini bernuansa sedikit modern, benar - benar gabungan antara maskulin dan feminim. Aku sering tersenyum dalam hati melihat wallpaper rumah ini , terlebih - lebih, jika aku mengingat kembali kenangan indah yang dulu ada di rumah ini. Aku senang bisa pulang ke rumah.
Aku melihat jam Tanganku yang menunjukkan pukul 07.30 . Good timing. Aku langsung memakai Wedges ku.
" Aunt Jenna, Lena pergi dulu ya ! ", kataku pada Aunt Jenna.
" Okay dear. Take care! " , jawab Aunt Jenna sambil mencium pipiku. Dia memelukku erat dan berbisik,
" Good luck, honey. You'll be fine. They will never be good enough if they don't have you".Aku pun tersenyum lebar Dan menjawab dengan lantang, " Aye , Aye , Captain! Your wish is my command".
Aku berjalan dengan langkah pasti menuju pintu depan dan segera masuk ke dalam mobil mini Cooper hitam ku, beranjak pergi ke perusahaan Baltimore.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Runaway Babe
Romance" I think I fall in love a bit with anyone who shows me their soul. This world is so guarded and fearful. I appreciate rawness so much." Then, he asked, " Now, show me yours." The question I fear now standing right in front of me. The dreadful thing...