Hello, readers! First of all, maaf banget for the late update. Authornya lagi sibuk ujian nehhh... Mumpung waktu gue lg banyak, gue banyakin update nya yahh... :))
Gimana ceritanya, so far?? Let me know by giving comments on my story!
Semoga, kalian suka part 8 ini yahh...
- RH
Author POV
Pagi - pagi sekali, Elena sudah bersiap - siap ke kantor. Dia harus menemui bos nya nanti jam 8.Sejak dulu, Elena adalah seseorang yang selalu tepat waktu, dan dia bener - bener ga seneng melihat orang yang disiplin.
Saat dia berpakaian, dia jadi teringat perkataan bos nya semalam di mall.
Elena, besok datang ke kantor saya jam 8 tepat. Pulangnya cepet, jangan kemaleman, biar besok ga telat
" Sejak kapan ada bos macem dia? Sampe nyuruh - nyuruh gue pulang cepet lagi?", batinnya berkata.
Bukannya Elena lagi baper sih, cuma yahh cewe yang satu ini emang udah bisa langsung mengenal watak seseorang dari gaya dia berbicara pertama kalinya. Dan dia sama sekali ga menyangka, bos nya ternyata memiliki sifat yang terang-terangan kasih perhatian sama bawahannnya. Wah wah!
Pikirannya melayang kembali pada kejadian tadi malam bersama teman-temannya. Sudah sekian lama Elena berada di Tokyo, berlibur ke luar, dan akhirnya dia kembali ke Indonesia. Dan barusan semalam, Bagas pulang dari Inggris. Dia merasa bahagia karena surrounded by all of her beloved friends.
Flashback On
Setelah perkenalan singkat Dimitri dan Damien, Elena membayar semua outfit yang dibelinya, sedangkan Dimitri, Carly, dan Sebastian menunggu di dekat fitting room tadi.
Tak lama kemudian, Nadine dan Nata muncul dengan membawa sebuah plastik bertuliskan merek Zarra.
" Ellen, this is for you - hadiah dari gue dan Nata!", seru Nadine sambil memberikan plastik itu kepada Elena.
Elena membukanya dengan penasaran. Dan.... Isinya City Bag Zarra!
" Woow Nata, Gwen!! Thanks baget yahhh!! Cantik banget, deh pokoknya!"
" Eh, Elena. Lagian, lu kan besok udah masuk kerja! Masa kita biarin lu ga punya tas kerja? Entar lu dipikir kere banget, sampe ga bawa tas kerja!
Hahahaha", ledek Nata.
" Emang ya Ta, suka banget ngejek gue.", jawab Elena.
Nata, Gwen, Carly, Sebastian, Dimitri, dan Elena melanjutkan melepas rindu sesama dengan nongkrong di cafe di dalam mall itu. Tak terasa, mereka telah menghabiskan waktu 3 jam bersama disana. Bercandatawa ria, sesekali curhat. It's time to go home.
" Eh, Ellen. Gue sama Nata duluan yahh. Di rumah Nata ada acara dinner bareng. Sorry ya. Gapapa kan lu pulang sendiri?", tanya Gwen kepada Elena.
" Iya, gapapa. Gue bisa pulang sendiri kok.", jawab Elena.
" Ellie, gue sama Sebastian pulang juga deh. Udah malem juga. Gapapa kan?", tanya Carly.
" Ellie, sekalian, bisa anterin Bagas pulang ga? Kesepian dia tuh. Gue ga bisa nganter dia, ada janji sama bokap.", jelas Sebastian.
" Dasar lu, bas. Gini aja, baru gangguin gue.", ledek Bagas.
" Ehh, udah deh. Dim, gapapa gue yang anterin. Gue ga setega itu biarin lu pulang sendirian begini, udah gitu, bawa koper lagi!", ajak Elena.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Runaway Babe
Romance" I think I fall in love a bit with anyone who shows me their soul. This world is so guarded and fearful. I appreciate rawness so much." Then, he asked, " Now, show me yours." The question I fear now standing right in front of me. The dreadful thing...