Halo, Readers! Terimakasih banyak buat vote nya. Author berharap semoga cerita ini nantinya bakal makin menarik, hingga akhirnya mendapatkan vote dari yang lain!
Enjoy part 10!
-RH
Damien's POV
Elena benar-benar menyita perhatianku sepanjang sejarah dia bekerja di kantorku. Bagaimana tidak? Sejak awal dia bertemu dengan Eric, dia terus menampakkan senyum manisnya di depan cowo itu. Well, bukannya gimana. Eric memang cowo dengan tampang yang tidak biasa. Tapi, tetap tak akan pernah bisa mengalahkan tampang ku yang - as always- menggiurkan. Skip that. Balik ke masalah Eric. Dia bisa saja mengambil hati cewe manapun yang dia ingingkan. Dan tak terkecuali, Elena. Memang sejak awal, aku sadar akan konsekuensi ini. Aku hanya mau tau bagaimana sifat cewe itu bila dihadapkan dengan cowo seperti Eric. Tapi, aku masih tidak terima kalau Elena memberikan senyumnya kepada Eric.
Ini hari kedua Elena bekerja disini, dan menurut apa yang dilaporkan kepadaku, semua pekerjaannya di selesaikan dalam waktu singkat, juga tepat. Tak heran, memang, mengingat pengalaman bekerjanya selama di Jepang.
Aku frustasi melihat Elena tak sedikitpun melirikku, bahkan dia tak tersenyum di depanku. Oleh karena itu, aku memutuskan untuk melampiaskan kemarahanku dengan segelas vodka di club ini. Sejak aku masuk tadi, banyak wanita yang sengaja memberikan pandangan lapar kepadaku. Itu sudah biasa aku dapatkan dari sebagian besar wanita yang aku temui.
Bartender disini sudah lama mengenalku, dan tentu saja, dia sudah tau minuman apa yang harus di sajikannya ketika melihat situasi wajahku yang seperti ini.
Ku putuskan untuk minum vodka dan mengecek hp-ku, siapa tau aku mendapatkan secercah inspirasi. Dan, iseng-isengnya, aku membuka instagram, mengecek discover, and look what I found! Aku mendapatkan foto Elena yang baru di post nya sekitar 5 menit yang lalu! And guess what? Di fotonya itu, dia dirangkul oleh Derek Johnson! Aku familiar akan tempat itu, dan aku segera berlari menuju tempat tujuanku, yaitu, atap club Riviera ini, in which, ada segerombolan orang sedang mengadakan dinner bersama, dan beruntungnya diriku, Derek Johnson ada di tempat itu.
Aku berlagak seperti orang yang kebetulan saja muncul di tempat tersebut.
" Derek! Hey, Man! How are you?"
Aku tau semua mata memandangiku sekarang, termasuk Elena! Yeah, Elena! Seterusnya, tataplah diriku! Semua orang memandangiku, ada yang dengan tatapan kagum, dan yang lain dengan tatapan heran
" Damien! So glad I finally meet you here, in Indonesia! All good. You?"
" I'm fine! So, hey, ini temen lu semua?"
" Yeah, kenalin! Ini Lucy, Michelle, Nadine, Carly, Max, Evan, Dimitri, dan yang paling ujung sana, Elena."
Derek memperkenalkanku pada mereka semua. Aku menjabat tangan mereka, namun ketika berhadapan dengan Elena, aku langsung ngomong terus terang. Wait, Dimitri. Yes, si cowok yang berlagak jadi guardian angel nya Elena pas di mall waktu itu. Ngapain dia disini lagi?
" Elena. Kebetulan banget, ketemu lagi disini?", tanyaku pada Elena.
" Elena, you already know him?", tanya Derek pada Elena.
" Yes, Derek. Kenalin, semua, ini bos gue, Pak Damien Verlac."
Sesaat, semuanya terdiam, namun tak lama kemudian, para wanita, which are Lucy, Michelle, Nadine, dan Carly berbisik sambil sesekali tertawa ceikikikan. Entah apa yang ada di pikiran mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Runaway Babe
Romansa" I think I fall in love a bit with anyone who shows me their soul. This world is so guarded and fearful. I appreciate rawness so much." Then, he asked, " Now, show me yours." The question I fear now standing right in front of me. The dreadful thing...