" Ngga!! Om, tante, maaf. Ellen pinjem Damiennya bentar.", pinta Ellen dan mengajak Damien keluar bentar.
Di dalam, para orang tua tersenyum senang.
" Wow, Raymond! Dia pas sekali seperti kamu waktu itu.", kata Phillipe pelan." Yeah, like father like son, phillipe. Sayang, kamu juga sebenernya seneng banget kan pas aku bilang minggu depan aja nikahnya???", goda Raymond kepada Serene yang dibalas dengan cubitan.
" Ga usah bawel, pa. Ga usah bawel.", kata Serene.
Para orang tua tertawa sepuasnya, juga bahagia.Sedangkan di luar
" Dam, kamu ga serius kan minggu depan?", tanya Ellen sesampainya mereka di luar.
" Ya gapapa dong, yang. Entar kamu kabur lagi. Aku ga mau ya yang begituan terulang lagi.", kata Damien memanjakan kepalanya di bahu Ellen.
" Dam, kalau emang alasannya pengen itu-itu, bilang aja sekarang man!", teriak Nicholas yang sekarang berjalan ke arah Ellen&Damien.
" Sialan lo! Mana bocah tengil satu lagi? Biasa kalian bareng mulu. Oh iya, mau juga lo ternyata disogok bokap gue. Kok sama gue ga mempan ya?", sapa Damien kepada Nick.
" Ceilah. Asal lo tau aja, bokap lo lebih pintar dari lo. Isteri gue sama pacarnya Trisno disembunyiin coba. Hanya gara-gara lo seorang Damien! Parah!", bentak Nick.
" Tau nih. Damien bodo banget. Cihhh..", tambah Ellen lagi.
" Calon suami sendiri dibilang bodo, sayang. Awas ya. Seminggu lagi. Ingat.", balas Damien mengerlingkan senyuman mematikannya.
" NEINN!! Ga mau minggu depan. Pokoknya sebulan lagi! Kalau engga, aku bakal lari lagi nih.", pinta Ellen membalikkan tubuhnya.
Nicholas mendekati Damien dan berbisik,
" Dam, iyain aja deh. Gue ngerti perasaannya gimana. Tapi percaya deh, semua bakal indah banget di harinya."" Iya, demi kamu. Tapi, ada syaratnya.", kata Damien.
Ellen menaikkan alisnya curiga.
" Bilang kata-kata ini jelas di depan akh dan Nick."" Damienku sayang, aku janji ga akan kabur kemana-mana dari kamu. Aku bakal nemenin kamu terus, you can kiss me anywhere, anytime, and I will kiss you back."
Pipi Ellen merah padam.
" Dam... A-."
" Eits! Ga boleh. Syaratnya cuma kalimat itu Ellen. Atau kamu mau aku bawa kabur sekarang?"
" Ta-tapi ga sampe kiss a-anywhere, anytime kan?"Damien mengeluarkan kerlingan senyumnya lagi.
" Hmm... Ya udah, kalau kamu ga mau. Besok aja kita nikahnya."" Heh?!! Lo kira gue apaan?!", tanya Ellen sambil memukul Damien.
" Dam, untung isteri gue ga ngancem bakal kabur. Bisa serangan jantung gue kalau jadi lo.", balas Nick lagi.
" Hahahhaa Nick. Gue tau kok Alice ngapain. Percayalah, dia lebih ganas daripada gue.", jawab Ellen mengeluarkan tawa sinisnya.
" Pasangan serasi lo berdua. Pinter banget balas dendam."
" Ellen, darling, kamu dan aku tau ga ada yang bisa tarik balik kata-kata aku kecuali kamu ikutin syarat aku tadi. Nothing to lose, Elena. Palingan entar kamu juga yang pengen lagi."
" Aishhh.... Fine"
Damien mengeluarkan ponselnya dan merekam kata-kata Ellen.
" Da-damien sa-sayang. A-aku janji g-ga bakal kabur lagi..."Kemudian dia melanjutkan sambil menahan nafasnya.
" aku bakal nemenin kamu terus, you can kiss me anytime, anywhere, and I will kiss you back."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Runaway Babe
Romance" I think I fall in love a bit with anyone who shows me their soul. This world is so guarded and fearful. I appreciate rawness so much." Then, he asked, " Now, show me yours." The question I fear now standing right in front of me. The dreadful thing...