Elena's POV
Huh!!! Dasar tuh cewek pandai banget buat aku penasaran sendiri. Emang udah dari dulu kali ya aku begini. Sejak tadi dengerin si Lydia itu ngomong, aku jadi panaroid gini. Dikit-dikit langsung liat kiri, kanan, atas, bawah, depan, belakang, which makes me weird dan membuat Erick jadi kesel.
" Elena, lo kenapa sih hari ini? Kok mukanya jutek banget?", tanyanya dengan tampang frustasi.
" Eric, don't worry. Everything's fine, cuma, hmm, gapapa. Lo balik kerja aja.", ajakku kepadanya.
Dia mulai menatapku, aku pun balas menatapnya.
" Lena, kalau lo ada masalah, kasih tau ke gue. Gue bersedia kok bantuin lo. Lo kasih tau ke gue apa yang harus gue lakukan.", katanya berusaha meyakinkanku.
Aku tersenyum parau, kemudian berkata," Gue gapapa Eric. Serius."
Tiba-tiba, hp ku berdering.
Alice calling
" Yes alice?"
" Ellen. Good news! Aaaa! I can't believe I'm telling you this!"
"Okay Alice, calm down. Talk to me. Ada apa?"
" Hmmm................ Fanny hamil!"
OMG!!!! What?? Kok bisa si Fanny hamil? Aku kaget bukan main. Wahh, kak adriel nih ga bener.
"Alice!! Kamu serius kan? Terus, gimana ceritanya si Fanny hamil?", tanyaku kepadanya walau sejujurnya aku masih belum bisa mempercayai perkataannya tadi.
" Ya tau laah kak Adriel gimana! Masa gitu aja kamu ga ngerti sih, Ellen ku sayang?", kata Alice - mendramatisir keadaan.
" Ya iyaa aku ngerti, Alice ku sayang.. Oke-oke."
" Nahh... Kan si Fanny udah hamil tuh ya, jadi kak Riel sama Fanny ngajak makan bareng diluar. Sekalian acara ngumpul-ngumpul bareng.", jelas Alice.
" Wahh boleh banget tuh, Lizz. Kapan?"
" Hmm... Hari rabu malam deh. Bisa kan, Ellen?"
" Boleh-boleh. Entar aku atur waktu yaa. Aish.. Jadi ga sabar ketemu Fanny."
" Sabar aja kali neng. Entar juga ketemu. Hahahahah."
Aku tertawa mendengar tawanya yang menular.
" Iya Lizz. Ya udah, entar aku datang deh."
" Okay, Ellen. Oh iya, ajakin Damien sekalian. Bawa couple masing-masing, jadi ga ada yang boleh jomblo malam itu."
Dasar, Alice!
" Lizz!! Kamu tau darimana tentang itu?", tanyaku kaget.
" Yah, Ellen. Masa ga peka-peka juga sih? Kan waktu itu aku sempat ngeliat kalian kiss sih."
Aku tersipu malu mendengar kejujurannya.
" Ehmm... Yayaa... See you on wednesday, Lizz."
" See you, Ellen."
Aku mematikan panggilan Alice dan tak lama kemudian, tampak lah Damien yang dengan iseng nya sedang mengamati kelangsungan tugas di sekitar sini.
I know you miss me, D.
Dia berjalan kesana kemari, membuat kami - para karyawan memperhatikannya. Sedangkan aku berpura-pura sibuk dengan komputer di depanku, tanpa sedikitpun melirik ke arahnya. Aku bisa mendengar decakan dari mulutnya.
Dia berjalan dan berjalan, melewati satu persatu karyawan ; membuat karyawan perempuan melting di tempatnya hingga akhirnya dia berhenti di depanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Runaway Babe
Romance" I think I fall in love a bit with anyone who shows me their soul. This world is so guarded and fearful. I appreciate rawness so much." Then, he asked, " Now, show me yours." The question I fear now standing right in front of me. The dreadful thing...