Enjoy Reading
***
"Kita mau ke mana?" Ratu bertanya ketika melihat Yuri terus berjalan menjauh padahal jarak mereka dari tempat pertempuran sudah lumayan aman.
"Pergi ke tempat di mana para pejantan itu tidak bisa mendekat untuk sementara waktu." Yuri kali ini benar-benar kesal.
Bukankah katanya di dunia ini betina adalah yang paling dipuja dan dituruti kemauannya. Namun, kenapa jika berurusan dengan para pasangan Yuri mereka semua punya kemauan sendiri dan dan keras kepala. Mungkin ini karena para pejantan yang lain memiliki level rendah sehingga jika sampai pasangan meninggalkannya mereka bisa mati ditempat karena efek penolakan. Sedangkan pasangan Yuri rata-rata memiliki level tinggi selain Baiyu. Jadi, bahkan jika Yuri meninggalkan mereka, mereka tidak akan mendapatkan efek yang parah.
"Sebenarnya kalau kamu mau aku bisa mengantarmu ke suku bulu burung dengan teleportasi." Ratu menawarkan. Mengerti posisi Yuri yang tidak bisa memilih 2 kubu dari pasangannya karena dia sendiri juga tidak akan bisa memilih antara Fire dan Raja.
"Tidak, jika aku pergi ke suku bulu burung Fire akan segera menemukanku di sana. Lagipula Oydis pasti tidak akan tahan dengan efeknya." Yuri masih ingat punya mantu yang bahkan belum sembuh dan harus selalu menempel pada Fro karena terkena dampak teleportasi.
Yuri mendesah lagi, tidak menyangka bahwa dia akan memiliki menantu di usia segini. Hanya berharap dia tidak akan menjadi nenek-nenek di awal usia 30 tahun. Mengingat bahwa di dunia ini, Orc lebih cepat dewasa karena mewarisi memori sejak lahir.
Yuri menatap Oydis yang naik di bahu Fro dengan nyaman. Terlihat imut dan menggemaskan, berbanding terbalik dengan Fro yang seperti menahan kesal tapi tidak menegur atau menjauhkan Oydis dari tubuhnya. Sangat tsundare.
Awalnya Yuri dan Ratu kaget melihat Oydis yang menjadi hamster lagi. Padahal biasanya di dunia ini, jika betina sudah berubah dari binatang ke bentuk Orc maka dia tidak akan bisa kembali ke wujud binatang kecuali saat dia mati atau sekarat. Namun, entah karena efek teleportasi atau apa, Oydis yang seorang betina bisa berubah menjadi Orc sekaligus berubah ke wujud binatang sesuka hati layaknya pejantan. Hal langka yang baru kali ini terjadi di dunia Orc.
"Tapi, tempat ini aku tidak mengenalinya sama sekali dan bahaya bisa muncul sewaktu-waktu." Ratu membawa bayi dan sama seperti Yuri yang tidak bisa membiarkan Oydis melakukan teleportasi. Bayinya pasti juga akan sakit jika terus-menerus dipindahkan dengan kekuatan ini. Meski sebagai anak yang dia kandung pasti juga mewarisi sedikit kekuatannya, namun tetap saja beresiko kesakitan jika dipaksakan. Ini sama seperti menyuruh bayi berlari saat dia seharusnya baru bisa tengkurap.
Mendengar perkataan Ratu akhirnya Yuri berhenti dan memutuskan untuk mencari tempat yang aman, di mana ketika sambil berjalan sebelumnya, dia minta anak-anaknya yang juga seorang pejantan untuk mencium aroma disekitar. Apakah ada Orc liar dalam jangkauan mereka atau tidak. Karena meski dia dan Ratu adalah betina yang tidak akan dibunuh meski bertemu dengan Orc liar. Namun, semua anaknya adalah pejantan yang dikawatirkan akan disingkirkan karena bukan dari wilayah jurang maut.
"Ibu ... lihat! Itu anak binatang yang kemarin kita makan." Neo menunjuk sebuah arah dimana ada binatang seukuran sapi dewasa berwarna hijau kecoklatan.
"Itu namanya Brontosaurus." Yuri memberitahu.
"Bolehkan membawa pulang sepasang. Aku ingin memeliharanya. Begitu sudah besar biarkan berkembang biak. Kita rawat lagi anaknya dan bisa makan yang sudah dewasa. Jadi, kedepannya kita tidak perlu repot-repot untuk berburu karena satu binatang cukup untuk mengenyangkan seluruh suku." Membayangkan dirinya tidak perlu lagi pergi ke hutan untuk berburu mata Neo berbinar-binar dan berbicara dengan semangat. Tentu saja semua saudaranya juga tahu niat sebenarnya Neo. Tapi kalau dipikir-pikir memiliki hewan peliharaan yang bisa dimakan sepertinya memang bagus.
"Di mana kamu akan meletakkannya? Dia terlalu besar jika dibiarkan berkeliaran di suku." Little Fire seketika berpikir. Jika binatang itu dibawa ke suku bulu-bulu dan diletakkan begitu saja bukankah akan berbahaya jika dia berjalan sembarangan dengan tubuhnya yang terlalu besar itu.
Yuri juga merasa perkataan little Fire masuk akal, tapi wajah imut Neo yang memohon juga tak tertahankan. Mungkin ini akibat dia yang juga memelihara beberapa burung dan ayam di suku ular. Sehingga anak-anak ingin mengikutinya. Namun, kenapa harus hewan sebesar itu?
Sekali salah injak bukankah dia bisa menghancurkan seluruh goa.
"Untuk hal seperti itu sebaiknya kamu tanya ayahmu dulu. Apakah akan berbahaya jika memiliki binatang sebesar itu di suku."
"Tidak akan bahaya. Aku berani jamin! Aku akan membuatkan dia kandang atau mengikatnya agar tidak pergi sembarangan." Neo benar-benar ingin punya. Jika tidak boleh mengambil banyak, cukup berikan satu sebagai peliharaan. Jika dijadikan tunggangan bukankah menghemat waktu perjalanan.
Binatang itu sekitar 5-25 meter, seberapa besar kandang yang dibutuhkan untuk menahan sepasang. "Sepertinya itu akan sulit, apalagi jika sampai mengamuk."
"Tidak akan mengamuk karena dia sangat jinak ibu. Perhatikan dan aku akan mendekatinya." Sebelum Yuri menjawab, Neo sudah berlari dan dalam sekejap mata sudah berada di dekat binatang itu.
"Neo ...." Yuri kaget dan langsung khawatir karena di dekat binatang kecil itu masih ada yang besar, meski jaraknya lumayan jauh. Tapi masih dalam jangkauan binatang itu. Akan sulit kabur jika sampai binatang itu tahu anaknya diganggu.
Neo berjalan dengan tenang dan mendekat perlahan, lalu setelah berada 2 langkah dari binatang itu, dia segera menangkap dan memeluknya seperti menemukan mainan kesayangan. Tentu binatang itu tidak mau disentuh orang tak dikenal. Dia berusaha melepaskan pelukan Neo dengan gerakan brutal, tapi Neo ngotot dan malah naik ke punggungnya.
Anakan Brontosaurus itu kesal, dia mengibaskan badannya agar Neo jatuh, tapi Neo malah memeluk lehernya yang panjang hingga tercekik hingga membuatnya bahkan tidak bisa bersuara. Anak Brontosaurus semakin marah dan melompat-lompat berusaha menjatuhkannya. Neo tidak mau kalah dan memukulinya untuk waktu yang lama sampai binatang itu kehabisan tenaga dan hanya bisa diam dengan wajah penuh tangisan. Akhirnya dia pasrah menjadi tunggangan Noe karena tidak bisa mengalahkannya.
Neo menepuk pantat Brontosaurus dan dengan wajah memelas serta babak belur, binatang itu hanya bisa dengan patuh berjalan menuju ke arah Yuri sesuai perintah Neo.
"Lihat ... dia sangat jinak," ucap Neo penuh rasa bangga.
Yuri tidak tahu harus tertawa atau kasihan dengan binatang itu. Tapi, karena anaknya sudah mengalahkannya maka dia harus menghargai usahanya itu. "Baiklah, tapi bawa satu atau sepasang saja. Tidak boleh lebih." Cukup 2 Brontosaurus yang ada di suku sudah bisa membuat hutan penuh.
Meski Yuri masih khawatir, namun jika anaknya bahkan bisa mengendalikannya. Maka, pejantan di suku pasti juga tidak akan kesulitan untuk menangani binatang itu.
Anggap saja itu souvernir dari jurang maut. Bagaimanapun juga, kapan lagi Yuri bisa melihat Brontosaurus jadi binatang peliharaan selain di dunia Orc.
***
TBC