Enjoy reading
***
Kejantanan Fire sangat besar dengan kekerasan yang menakjubkan. Meski tidak sebesar milik Kyo atau Baiyu. Namun, lebih panjang dari pasangan Yuri lainnya. Sehingga begitu benda itu masuk, Yuri langsung bisa merasakan pintu rahimnya seperti di dobrak dengan paksa hingga meregang secara ekstrim.
Rasa panas menyebar ke dalam perutnya, tusukan dalam membuatnya mencakar bahu Fire untuk melampiaskan rasa ekstasi yang di bawa ke tubuhnya. Kaki Yuri meregang dan Fire menusuk semakin dalam hingga Yuri kembali menjerit tatkala kejantanannya akhirnya menembus ke dalam rahimnya.
Terasa penuh sampai seperti akan menusuk ke dalam organ tubuhnya.
"Aaaahh ... uuuhhh ... pelan .... akkkhhhh .... AAAAKKKHHHHHH!!!" Desahan keras mulai memenuhi malam. Setelah mendorong beberapa kali Fire akhirnya mencapai pangkal dengan rasa puas. Maka dia segera mundur untuk memberi Yuri napas sebelum mendorongnya kembali ke tempat terbaik yang bisa membuat Yuri menjerit semakin kuat.
Satu tangan memegang pinggang Yuri dan tangan lainnya menjarah biji kecil yang membengkak karena dia hisap dan sekarang terbentur miliknya terus-menerus hingga semakin merah dan banjir.
Selama ini Mozan, Kyo dan Baiyu bercinta selalu dengan kelembutan dan memikirkan kenyamanan dirinya, terkadang lepas kendali namun akan segera memberikan dia jeda saat Yuri protes dan mulai menangis. Namun, Fire berbeda dan bahkan tidak memelan bahkan saat air mata karena rasa sakit akibat penjarahan kasar darinya membuat Yuri kuwalahan hingga terus mengejang dan menjerit karena sensasi nikmat yang ekstrim terus berkelanjutan.
Dibawah sentuhan Fire yang brutal dan penuh kekuatan, otak Yuri terasa kosong dan tidak bisa berpikir sama sekali. Jeritannya menembus malam tanpa bisa dia kendalikan. Selama Fire menabrak inti bunga miliknya maka cairan basah akan terus mengalir hingga menimbulkan suara pa pa pa setiap kali kejantanan Fire menabraknya.
Perlahan-lahan tidak ada lagi rasa nyeri ketika milik Fire masuk ke dalam rahim hingga bisa keluar masuk dengan lancar. Justru dinding rahim yang terus digosok membuat Yuri bergetar dan tanpa sadar pinggulnya ikut naik untuk menyambutnya.
"Uuuhhhh .... Uuuucchhhhh ... Uuuhhhmmmhhhhhkkkkkkk!!!!"
Erangan panjang keluar dari mulutnya dan pinggangnya yang tadi ikut bergerak tiba-tiba menjadi kaku, menegang dan melengkung ke udara dengan semburan deras yang bocor membasahi ujung kejantanan Fire yang menghalangi jalan keluarnya.
Bersamaan dengan itu isapan kencang terasa membungkus milik Fire dengan ketat. Yuri menggeliat protes karena organsme yang tidak bisa keluar hingga membuatnya merasa penuh dan tidak nyaman.
Mata Fire menggelap ketika tahu Yuri sudah mencapai klimaks lagi. Dengan wajah merah dan mata bingung karena kegembiraan, penampilan Yuri benar-benar terlihat sangat lezat dan menggiurkan.
"Fire ...." Yuri memelas, berharap Fire melepaskan miliknya sebenar agar klimaksnya bisa keluar. Sayang, Fire bukan Kyo yang penuh kesabaran dan kelembutan. Melihat tampilan puas Yuri, dengan jahat dia malah mengangkat pinggang Yuri hingga mengambang di udara lalu dengan sadis menembus kewanitaannya hingga menembus titik paling sensitif dalam rahimnya hingga membuat kesenangan ekstrim seperti menerjang tubuh Yuri dari segala arah.
"Ah ... Ah ... ah ... tidak ... akhh ... Akhh ... Akh ... Akhh ...." Yuri hanya bisa terus mengerang di setiap hujaman.
Gerakannya sangat cepat, kuat dan brutal tanpa memberi Yuri kesempatan bernapas atau mengelak. Perutnya kaku dan terus mengejang, seluruh tubuhnya gemetar dan kedua kakinya tersentak-sentak dengan ujung jari yang meringkuk menahan rasa nikmat yang terus-menerus dia dapatkan.
Tangisan dan rengekan Yuri yang semakin tidak terkendali malah terdengar provokatif ditelinga Fire. Dengan mudah dia menusuk sembari menabrak inti kecil yang membengkak dengan gerakan semakin cepat.
Titik-titik sensitif terus dirangsang dan pantat Yuri terus bergetar akibat gerakan Fire yang membuat dirinya terus mengeluarkan klimaks tanpa bisa dihentikan.
"Aakhh ... tidak ... Fire ... berhen ... Uhhh ... Aku ... tidak bisa lagi ... akkhh ... Uuuummhhhh ...."
Yuri mengangkat wajahnya dan memperlihatkan lehernya yang kini sudah penuh tanda cinta. Menggeleng frustasi dan mencakar punggung Fire hingga meninggalkan banyak goresan. Dadanya naik turun semakin cepat hingga hampir kehabisan napas, rasa gatal di bagian dalam tubuhnya terasa menjengkelkan dan butuh pelampiasan.
Melihat Yuri yang akan mencapai orgasme lagi, Fire merasa miliknya terperangkap semakin erat. Dia menumbuk dengan kuat dengan posisi kejantanan yang melengkung ke atas hingga menimbulkan tonjolan di perut Yuri yang terlihat oleh mata telanjang.
"Tidak ... tidak ... akkkhhhh ... AAAAAAAAAKKKKKGGGGGHHHHHHHHKKKKKKKHHHHHH!!!!"
Tidak lama kemudian jeritan Yuri kembali mengema. Napas Yuri tercekat dan tubuhnya yang mungil bergerak-gerak seperti kejang. Guanya menyusut dengan gila-gilaan saat kesenangan itu datang dengan ganas dan kejam, menyebar ke seluruh tubuh dan meluapkan cairan yang bocor seperti banjir.
Penampilannya terlihat sangat menawan dan menawan. Membuat Fire tidak bisa menahan miliknya lagi dan ikut menembak dengan kencang langsung masuk ke dalam rahimnya dengan jumlah yang sangat banyak hingga membuat Yuri kembali merasakan sensasi panas, penuh dan kembung.
"Berhenti ... panas ... ahhh ... Fire ... sangat penuh ...." Yuri memutar matanya hampir pingsan. Namun sebelum itu terjadi, Fire mengamati tubuhnya hingga duduk dipangkuannya dan membuat matanya kembali terbuka. Bergumam pelan dan melenguh lega saat akhirnya kejantanan yang menyumpal kewanitaannya dikeluarkan dari dalam dirinya.
Seketika cairan keluar dalam jumlah banyak dan mengalir ke paha hingga membasahi rerumputan. Yuri berbaring lemas dalam pelukan Fire dengan keringat yang bercampur menjadi satu. Dia sangat lelah dan matanya mulai terpejam meminta istirahat.
Tapi, Fire yang sudah setahun tidak merasakan pasangannya tentu dia tidak akan melepaskan Yuri semudah itu.
Saat Yuri hampir tertidur, dia tiba-tiba merasakan benda panas itu kembali menyusup ke dalam kewanitaannya membuatnya melenguh dan menggeliat pelan karena protes namun tidak bisa mengelak karena seluruh tubuhnya dipegang Fire hingga tak bisa kemana-mana.
Lalu Fire mengangkat pinggangnya dan dengan kejam menjatuhkannya dengan kuat ke dalam pangkuan hingga kejantanan yang tadi dikeluarkan setengah tiba-tiba kembali menusuk dan kembali menembus rahimnya yang masih sensitif akibat percintaan yang baru berakhir.
"Aaakhhhh!!!" Mata Yuri terbuka lebar. Namun tidak bisa melawan karena seluruh tubuhnya dikendalikan seperti boneka yang rusak dan tenaganya sudah terkuras sedari tadi, hanya bisa pasrah saat dipermainkan oleh tangan Fire yang berpengalaman.
Segera suara tumbukan kembali terdengar, pinggang Yuri di cengkram dan dipaksa naik turun mengikuti irama Fire yang semakin lama semakin cepat dan kuat.
Yuri hanya bisa mengerang, melenguh dan menjerit saat putaran kedua akhirnya dimulai. Otaknya tidak bisa mengendalikan tubuhnya yang terus dibanjiri oleh kesenangan ekstrim.
Yuri terus menerus dibuat organsme dalam jumlah yang tak terhitung. Menggeliat dan menangis karena dilingkupi kesenangan yang tiada habisnya. Sepertinya Fire benar-benar ingin melampiaskan seluruh tabungan sepermanya dalam satu tahun dan mengeluarkan semuanya ke dalam tubuh Yuri hingga kering.
Sayangnya setelah Fajar menyingsing, Yuri yang semalam suntuk dipermainkan akhirnya tidak tahan dan jatuh pingsan. Meninggalkan Fire yang tanpa peduli masih melampiaskan kesenangannya sendiri hingga kembali klimaks sampai 2 kali. Setelah itu barulah dia melepaskan Yuri yang sudah pingsan, bangun, pingsan, bangun dan pingsan lagi sebanyak 3 kali.
Fire terpuaskan dan Yuri terlemaskan.
***
TBC
Valir pernah berkata : Semuanya akan dilahap oleh api 🔥🔥🔥😋😋😋