Pertanian

4.5K 352 59
                                    

Enjoy Reading

***

Keesokan harinya, seperti yang diduga Yuri. Fire benar-benar menepati janjinya dan membawanya pergi untuk melihat kebun tanaman di suku bulu burung.

Meski pagi ini dia bangun dengan rasa tidak nyaman karena Fire yang mengajaknya bercinta secara berlebihan. Namun, itu tidak menyurutkan niatnya untuk tetap pergi menjelajah. Apalagi dia tidak harus berjalan dan dengan patuh mencari tempat nyaman dipelukan Fire saat dibawa terbang.

Tidak butuh waktu lama segera hamparan tanaman seperti Padang rumput terlihat di depan matanya. Sangat luas hingga Yuri tidak bisa melihat ujungnya.

"Di sini tempat biji-bijian di tanam." Fire turun tepat di tengah-tengah tanaman sehingga Yuri bisa melihat bentuknya dari dekat.

"Kenapa semuanya bercampur?" Di sana bukan hanya ada gandum, tapi memang ada padi seperti yang diharapkan Yuri. Tapi mereka ditanam dengan acak dan bahkan  ada bunga matahari juga ditengah-tengah yang bercampur aduk bersama biji yang lain di mana Yuri tidak mengenalinya.

"Tidak apa-apa. Toh semua biji yang  bisa dimakan." Fire menjawab dengan enteng. Saat menanam mereka hanya menyebar benih dan menunggunya tumbuh sendiri tanpa repot memisahkannya karena saat disajikan juga akan tetap di campur.

Burung bukan Orc pemilih sama seperti harimau yang makan daging. Asal itu daging maka tidak masalah apakah itu daging babi atau daging kelinci. Semua bisa dimakan dan semua mengenyangkan.

"Tidak bisa seperti itu. Seharusnya setiap biji ditanam menurut jenisnya agar hasilnya lebih baik. Terutama padi dan gandum, kamu tidak bisa menanam hanya secara acak." Yuri menyentuh padi di tangannya.

"Biji itu tidak terlalu enak. Jarang ada yang makan. Kita lebih suka biji bunga matahari dan biji melon. Lagipula kamu tidak usah makan biji itu, aku akan mencarikan buah yang enak untukmu." Fire tahu Yuri lebih suka buah dari pada biji-bijian. Dia menatap gabah di tangan Yuri yang tidak memiliki rasa dan cenderung kasar serta kering sehingga jarang betina mau memakannya. Biasanya biji itu akan menumpuk di gudang dan hanya dikonsumsi sebagai cadangan musim dingin jika makanan langka.

"Fire ... jika kamu memakannya secara langsung memang keras dan tidak enak
Tapi semua biji ini bisa dimasak agar menjadi lezat. Jadi cara penanaman dan pengolahannya semuanya juga berbeda. Tidak bisa dicampur jadi satu." Yuri menjelaskan.

"Dimasak seperti daging?" tanya Fire.

"Tidak, cara memasaknya berbeda. Aku akan menunjukkan padamu nanti. Em ... tidak jadi, aku akan menyuruh Baiyu saja karena dia yang paling cepat mengerti jika soal masakan. Tapi sebelumnya aku akan memberitahumu cara menanam tanaman ini dengan benar." Yuri bukan mahasiswa pertanian. Namun, dia pernah tinggal di desa sebentar dan secara kasar tahu bagaimana orang-orang menanam padi, jagung dan gandum.

Fire awalnya hanya ingin menyenangkan Yuri jadi setelah Yuri mengatakan ingin menjelaskan cara menanam dengan baik dan benar, Dia memanggil beberapa anak buahnya untuk mendengarkan agar Yuri tidak menganggap dia meremehkan dirinya.

Siapa sangka Yuri ternyata menjelaskan dengan semangat dengan cara yang benar-benar belum pernah mereka dengar sebelumnya. Fire jadi berpikir apakah cara menanam mereka selama ini memang salah?

"Maaf nyonya, bukankah lebih mudah ditanam begitu saja. Toh semuanya juga tumbuh dengan baik."

"Benar, cara anda terlihat sangat merepotkan dan membuang waktu."

Orc yang mendengar penjelasan Yuri merasa apa yang dia katakan membuang waktu. Dimana mereka harus menggemburkan tanah, mencabut rumput yang menggangu, menyiram dan yang paling melelahkan adalah memisahkan berbagai jenis tanaman ke lahan sendiri-sendiri.

"Tapi jika dilakukan dengan caraku aku berani jamin hasilnya akan lebih banyak dan besar." Yuri mengambil jagung di sampingnya.

"Lihat jagung ini. Terlihat pucat dan jarang karena kekurangan nutrisi. Disekitar banyak rumput dan kekurangan sinar matahari. Jika kamu menggunakan metodeku, aku jamin jagung yang kalian tanam akan lebih besar dan banyak. Tidak bergigi jarang seperti ini."

"Lakukan apa yang diperintahkan nyonya. Apa kalian berani meragukan ajaran dari pasanganku?" Begitu Fire berbicara, anak buahnya langsung menciut dan tidak berani membantah. Mereka langsung menyesal karena berani memprotes nyonya di depan Patriak. Wajar jika Patriak jadi tersinggung dan membuat mereka seperti pembangkang.

Meski Fire sendiri belum pernah mendengar metode itu. Namun, Yuri mengatakan jika menggunakan cara itu maka hasilnya  akan menjadi lebih baik maka dia percaya bahwa apa yang dikatakan Yuri adalah benar. Tidak akan meragukan Yuri meski seandainya itu gagal sekalipun.

"Untungnya ini masa panen. Jadi sebaiknya besok kalian memanen semua biji-bijian ini. Lalu kerjakan seperti yang dikatakan Yuri. Aku akan mengawasi kalian langsung." Untuk menegaskan dukungannya. Fire segera mengambil tindakan agar Yuri semakin menganggap bahwa dia adalah pasangan yang sempurna dan akan selalu berada di pihaknya.

Fire belajar dari sikap Mozan dan Kyo yang menjadi kesayangan Yuri. Mereka berdua selalu mendukung dan membenarkan tindakan Yuri bahkan yang konyol dan tidak masuk akal sekalipun. Jadi, mulai sekarang untuk merebut hati Yuri, Fire juga akan melakukan metode itu.

Sebagai Patriak dengan harga diri yang tinggi. Dia juga ingin menjadi yang nomor satu di hati pasangannya.

"Aku yang mengusulkan, jadi aku juga akan ikut. Bukan untuk mengawasi, namun untuk menunjukkan beberapa hal jika kalian memiliki kesulitan." Yuri menjelaskan.

"Oke, sudah diputuskan. Besok kita akan ke sini lagi. Sekarang apa kamu masih ingin jalan-jalan, makan siang  atau kembali ke sarang?" tanya Fire. Tidak mau Yuri kepanasan di tengah lahan saat siang bolong.

Karana ini musim panas tentu matahari memang terasa membakar kulit dan Yuri berkeringat padahal belum ada satu jam sejak dia berada di sana. Meskipun dia mengenakan penutup kepala dari daun yang membuatnya tetap teduh, namun rasa panas tetap membuatnya tidak nyaman.

"Makan dulu. Lalu lihat kebun buah-buahan."

"Kalau begitu kita makan di kebun buah saja." Fire mengusulkan dan Yuri langsung setuju.

Di kebun buah Yuri tidak memiliki banyak instruksi karena dia memang tidak terlalu tahu tentang penanaman buah. Namun dia tetap menyuruh anak buah Fire untuk membersihkan rumput disekitar pohon agar tidak merampas nutrisi pohon buah-buahan serta memangkas benalu yang bisa membuat pohon buah mati dan tidak mau berbuah karena dihisap parasit.

Kali ini anak buah Fire tidak ada yang berani membantah dan langsung mengerjakan perintah nyonya Patriak tanpa banyak kata.

Saat anak buahnya sibuk membersihkan benalu dan rumput, Fire dengan nyaman membawa Yuri ke tempat teduh untuk menikmati makan siang dengan buah segar yang langsung dipetik dari pohonnya.

Buah alami di dunia Orc benar-benar memiliki kualitas paling bagus menurut Yuri. Manis, segar dan tidak khawatir akan adanya pestisida.

Yuri makan dengan lahap dan setelah kenyang dia hanya mampu merebahkan diri di pelukan Fire dengan wajah puas. Berkeliling membuatnya semakin lelah ditambah semalam mereka begadang entah sampai jam berapa. Jadi begitu perutnya kenyang rasa lelah dari tadi malam kembali melanda dan langsung membuatnya mengantuk. Tidak lama kemudian Yuri sudah tertidur di bawah naungan pohon dengan angin sejuk yang meniupnya seperti buaian.

Melihat Yuri tertidur. Fire tersenyum licik dan tanpa disadari oleh Yuri. Dia malah dibawa kembali ke sarang milik Fire tanpa ada niat mengantarkan ke tempat Kyo.

Mendapatkan tambahan waktu bersama Yuri semalam lagi. Fire tentu tidak akan melepaskan kesempatan itu.

***

TBC

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan

Maaf atas semua kesalahan
Dan semua  kesalahan kalian juga sudah aku maafkan
Kecuali midlaner yang suka rebutan mage sama aku, aku udah ngalah pindah XP dan Roam. Malah magenya goblok.

Sekian
Terima kasih

yatb 5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang