Lepaskan

1.9K 269 3
                                    

Baru sempet up
LG sibuk bgt di real life bulan ini

Enjoy reading

***

Angin berhembus dengan lembut, daun bergoyang seirama dan matahari menyinari permukaan tanah dengan kehangatan musim semi yang menggoda.

Semua terlihat indah dan alami dengan suara burung yang berkicau serta derak langkah binatang kecil yang mencari makanan.

Namun ada keheningan yang menyelimuti ke tiga orang pejantan yang sebelumnya saling bertengkar. Tidak ada lagi kemarahan, rasa kecewa namun juga tidak ada kebahagiaan karena fakta yang sebenarnya telah terbuka.

Hanya ada rasa canggung dan malu yang tercetak di wajah mereka.

Bright malu karena keegoisan dan rencana dia buat akhirnya terbongkar, Raja merasa malu karena selama ini menjudge temannya dengan kata-kata yang paling rendah dan Fire merasa malu karena ternyata dia benar-benar tidak tahu apa-apa dan hanya menyerang tanpa pandang bulu.

Tidak ada yang bisa dia salahkan, tidak ada juga yang bisa dia bela. Fire hanyalah korban dari kesalahpahaman masa lalu. Dia hanya diam dan menganggap itu mungkin takdir yang akhirnya mendewasakan dirinya dan membuatnya lebih kuat serta menyadari bahwa pemikiran yang ditanamkan padanya tentang jangan pernah percaya pada bertina sekarang seperti ambruk.

Karena pemikiran itu, dia membawa anaknya meninggalkan Yuri. Takut, suatu hari Yuri akan meninggalkan dirinya karena lebih cinta dengan pasangannya yang lain. Selain itu, Yuri juga punya anak bukan hanya darinya dan mengira anaknya hanya akan menjadi salah satu anak Yuri yang bahkan mungkin tidak dia ingat.

Tetapi pemahaman itu sekarang hancur karena Yuri bahkan rela menempuh perjalanan yang sangat jauh untuk sampai di suku bulu burung. Entah karena Yuri memiliki rasa padanya atau semata-mata datang demi anaknya. Hanya butuh salah satu alasan itu dan Fire sekarang yakin untuk mempercayai Yuri dengan sepenuh hati sebagai pasangannya.

Tidak akan dia tinggalkan lagi apa pun yang terjadi.

"Apakah sudah selesai?" Tiba-tiba suara Mozan memecah keheningan dan ketiga orang yang berada dalam fase canggung segera merasa terselamatkan karena ada orang tambahan yang memecahkan suasana.

"Ya ... semua sudah selesai." Raja menjawab.

"Benar, tidak ada masalah lagi." Demon Lord tidak ketinggalan.

Fire hanya mengangguk sebagai balasan, namun Mozan juga tahu bahwa hal itu bertanda benar-benar tidak akan ada pertarungan susulan.

"Kalau begitu aku akan mencari Yuri." Tanpa menunggu reaksi semua orang Mozan berbalik dan menuju ke sebuah arah di mana Yuri berada, diikuti oleh Baiyu dan Kyo.

"Aku juga ikut." Fire segera menyusul kerena setelah mendapat pencerahan. Dia benar-benar ingin segera bertemu Yuri dan melepaskan rasa rindunya yang tidak tersalurkan hampir 2 tahun

"Yah ... aku juga harus menjemput Ratu." Raja melirik Bright masih dengan nada canggung dan ikut melangkah ke arah yang sama dengan Mozan. Ingin melihat reaksinya, apakah akan cemburu atau kesal karena sekarang Zeleart adalah pasangannya.

"Bagus, aku juga akan pulang. Jangan membuat keributan lagi di wilayah-ku," Bright memperingatkan dengan asal, mungkin masih ada rasa yang terpendam. Tapi, dia tahu sekarang dia sudah tidak berhak bersama Zeleart lagi, jadi lebih baik melepaskan yang memang harus dilepaskan. Hanya saja, dia juga tidak bisa tidak melirik ke arah anaknya untuk melihat reaksinya. Sayang Fire yang sedang dalam masa sadar diri akan pasangan, sama sekali lupa bahwa Demon Lord adalah ayahnya dan seharusnya masih banyak hal yang perlu dia tanyakan. Namun, semua dia lupakan hanya karena ingin segera bertemu Yuri.

Akhirnya Raja ikut berjalan dan saat itulah semua orang menyadari bahwa, ternyata  mereka berjalan ke arah yang sama.

"Kenapa kalian semua mengikuti?" tanya Fire saat melihat Raja dan ayahnya berjalan di belakangnya.

"Ratu bersama Yuri, tentu mereka ada di arah yang sama," ucap Raja memberi alasan.

"Aku tinggal di sana." Demon lord menunjuk ke sebuah arah di mana sepertinya Mozan juga terus berjalan ke tempat yang sama.

Kecanggungan kembali terjadi, namun tidak berlangsung lama karena ke tiganya segera berjalan kembali bersama dalam diam.

Ini hanya kebetulan.
Itulah yang dipikirkan oleh mereka.

Namun mereka belum melangkah jauh ketika bertemu dengan rombongan lain. Siapa lagi kalau bukan rombongan Ratu dan Yuri yang berniat kembali setelah mendengar penjelasan dari Nathan.

Setelah Ratu dan Nathan selesai berbicara. Saat itulah Yuri mengingatkan bahwa Raja dan yang lain masih bertengkar di tengah hutan dan karena orang-orang Nathan mengatakan bahwa Demon Lord juga sedang menuju ke tempat dimana ada keributan maka pikiran pertama Yuri adalah, Demon Lord yang ternyata ayah Fire akan bertemu raja yang merupakan pasangan ibu fire saat ini.

Bagaimana kalau perkelahian akan semakin besar?

Bukan hanya Yuri, setelah diingatkan Zeleart juga segera menyadari bahayanya jika mereka semua bertemu dan saling bertarung.

Ada 4 Orc level 10 yang terlibat. Ratu tak bisa membayangkan efeknya untuk benua Orc.

Maka segera mereka kembali bergegas ke tempat pertarungan untuk menghentikan mereka semua. Namun, siapa sangka baru setengah jalan mereka bertemu rombongan Mozan, tapi anehnya semua berjalan teratur tanpa ada tanda-tanda pertengkaran.

Seketika 2 rombongan saling terpaku. Tidak tahu harus mengatakan apa dan semuanya langsung terasa canggung.

"Mozan ... waktu makan siang sudah terlewat. Aku lapar ...." Demi memecah keheningan, Yuri berinisiatif maju dan bertindak manja pada Mozan. Padahal mana pernah dia semanja itu sebelumnya.

"Kalau begitu aku akan berburu." Mozan hendak pergi tapi Yuri segera mencegahnya.

"Karen semua sedang berkumpul bagaimana kalau aku memasak makanan khas daerahku untuk kalian semua." Yuri bicara agak keras agar semua orang mendengar.

Yuri melihat rasa canggung semua orang dan untuk mengakrabkan diri hal paling bagus untuk digunakan adalah makanan. Dengan perut kenyang pasti semua akan bisa dibicarakan. Apalagi mereka semua sebenarnya adalah keluarga. Sebagai menantu dia tidak mau ada keributan antar mertua.

"Sepertinya enak." Raja sebagai orang yang paling bijaksana segera menyahut. Menyadari bahwa Yuri hanya ingin membuat suasana lebih mencair agar tidak canggung lagi.

"Kalau begitu, sebaiknya kembali ke kediamanku dulu." Nathan menawarkan dan tidak ada yang menolak karena tidak mungkin mereka terus berdiri di sana.

Bersama-sama mereka berjalan kembali menuju rumah Nathan. Meski masih ada keheningan yang mencekam, setidaknya sudah tidak ada suasana kaku dan rasa permusuhan.

Yuri merasa lega karena benar-benar tidak ada lagi perkelahian. Namun, senyumnya langsung menghilang saat melihat cincin ruang angkasa miliknya sembari menahan rasa sedih. Di dunia Orc hanya ada daging dan makanan alami. Sedangkan dia bukan koki yang pintar memasak dalam jumlah besar. Jadi, Yuri hanya bisa pasrah dan menangis dalam hati karena sebentar lagi stok mie instan miliknya akan berkurang secara drastis karena hanya itu satu-satunya makanan dari dunianya yang tidak ada di dunia Orc.

Kedamaian memang butuh pengorbanan. Tapi ... kenapa stok mie instannya yang harus dikorbankan??!!

Yuri antara tidak rela tapi juga tidak bisa memikirkan solusi lainnya. Jadi, pasrah saja.

***

TBC

yatb 5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang