Enjoy reading
***
Rasa dingin membuat Yuri yang masih betah tidur akhirnya membuka mata. Baru saat itulah dia menyadari Fire sedang menyeka tubuhnya yang memang berkeringat dan lengket setelah percintaan mereka. Namun, hal yang membuat Yuri malu adalah saat dia membuka mata, posisi tangan Fire yang sedang merogoh goa di antara pahanya dan berniat mengeluarkan barang bukti dari sisa-sisa pertandingan semalam.
"Uchh ... Fire ... aku bisa melakukannya sendiri." Meski Yuri tahu dia akan diabaikan. Namun, wajahnya tetap tidak bisa menahan rasa malu karena di siang hari bolong ada yang menyentuh miliknya dengan konsentrasi tinggi.
Yuri sudah punya 4 pasangan dan semuanya sangat bersemangat ketika melakukan percintaan. Tidak akan ada bagian tubuh dan kulitnya yang terbebas dari jamahan mereka semua. Namun, tetap saja saat keadaan tidak terlena dan menyadari apa yang mereka lakukan. Yuri masih merasa malu dan ingin menutupi tubuhnya agar tidak terlihat vulgar.
Di dunia modern, wanita hanya punya satu pasangan dan di sini Yuri malah punya 4 pasangan yang semuanya sudah hafal luar dalam bagaian tubuhnya. Mungkin karena pemikiran dari dunianya dulu yang menganut monogami, terkadang Yuri berpikir dia sekarang sudah seperti menjadi wanita jalang karena memiliki lebih dari satu pasangan.
Apalagi melihat Ratu yang dari dunia modern juga hanya punya 1 pasangan membuat Yuri berpikir apakah dia terlihat lebih murahan. Ratu memang sebelumnya sudah punya Nathan, lalu menikah dengan Demon Lord setelah itu dia bersama Raja. Meski ada 3 yang pernah menikahi Ratu, tapi setiap masa, Ratu hanya bersama satu pria. Itu sama seperti wanita yang menikah lalu bercerai dan menikah dengan yang lain. Layaknya janda yang mendapat pasangan lagi dan bisa ditoleransi bahkan di dunia modern.
Sedangkan Yuri, dia memiliki Mozan dan begitu bersama Baiyu, Yuri tetap menerima Kyo dan bahkan tidak mau melepaskan Mozan dan masih mau bersama Fire sebagai tambahan.
Memikirkan itu, Dia merasa serakah akan mereka semua. Tapi, Yuri tidak bisa menghentikan perasaannya yang sekarang benar-benar sudah bercabang. Tidak ingin ditinggalkan ataupun meninggalkan salah satu dari mereka.
Apakah dia benar-benar sangat serakah akan pria?
"Ini hampir selesai. Aku tahu kamu suka bersih, jadi biarkan aku menyelesaikan ini sebentar." Fire mengaduk sebentar hingga membuat Yuri seketika melenguh saat akhirnya semua cairan putih yang semalam memenuhi gua miliknya akhirnya dikeluarkan.
Sebagai pasangan yang walau terkesan paling laknat. Fire tetap tahu kebiasaan Yuri setelah bercinta. Yuri tidak akan tidur nyenyak setelah berkeringat jika tubuhnya tidak di bersihkan. Jadi dia dengan senang hati memindahkan Yuri ke tempat yang lebih nyaman dan membersihkannya agar beristirahat dengan tenang. Meski hal itu membuat miliknya yang tidur kembali menegang dan ingin menghajarnya lagi, tapi melihat Yuri yang sepertinya memang benar-benar sudah sangat lelah membuat Fire menahan diri. Apalagi, jurang maut bukan wilayahnya. Jadi keamanan tempat ini masih membuat Fire terus waspada.
Perkataan dan perbuatan Fire membuat Yuri tersadar dari lamunannya. Dengan patuh dia mengulurkan tangan dan memeluk belakang leher Fire begitu tubuhnya terangkat dan digendong dalam keadaan telanjang hingga ke dua kulit bergesekan membuat jakun Fire kembali naik turun menahan rangsangan.
"Fire ...." Yuri menoleh dan memandang Fire dengan wajah yang masih terlihat merona. Dia memegang tangan Fire yang hendak pergi setelah merebahkannya ke tempat yang lebih bersih dan sepertinya ingin menyingkirkan jejak dari bekas pertempuran mereka.
"Kamu jangan menggodaku lagi. Tubuhmu tidak akan kuat." Fire mengelus kepala Yuri seperti membujuk.
Seketika pukulan jatuh ke lengan Fire karena Yuri kesal mendengar perkataannya yang merusak suasana. Siapa juga yang mau lagi, pinggangnya saja sudah terasa ingin patah.
