Mantan 1

2.7K 360 12
                                    

Enjoy Reading

***

Melihat Neo yang berhasil mendapatkan binatang peliharaan. Amo dan Jio tidak mau kalah dan menangkap satu agar Brontosaurus milik Neo menjadi sepasang.

"Fro ... aku juga mau. Ambil satu dan bawa ke suku binatang kecil." Oydis melompat-lompat di bahu Fro dengan semangat.

Dia masih takut dengan ular, tapi karena sejak Fro dan yang lain tahu dia takut ular mereka tidak pernah berubah menjadi ular lagi sehingga tidak akan menakuti Oydis. Sekarang Oydis mulai terbiasa dengan keberadaan mereka meski tahu bentuk binatang pasangannya adalah ular.

"Tidak!" Fro menolak mentah-mentah.

"Kamu pasanganku, kenapa kamu tidak pernah menuruti kemauan ku?" Odyis protes seketika.

"Jika kamu lapar, aku akan carikan makanan. Jika kamu lelah aku akan buatkan sarang. Tapi jika kamu minta yang tidak-tidak aku enggak mau."

"Aku hanya ingin binatang peliharaan seperti Neo," tunjuk Oydis sembari menggarukkan cakar kecilnya di bahu Fro merasa frustasi.

"Tubuh Orc di suku mu saja hanya sebiji salak dan kamu menginginkan Brontosaurus sebagai binatang peliharaan? Tahukah kamu, telapak kaki Brontosaurus itu sangat luas dan sekali injak dia mampu membunuh 500 hamster sepertimu. Kamu mau Orc di suku mu musnah terinjak-injak oleh Brontosaurus?"

Membayangkan ayah, paman, kakak dan teman-temannya di suku binatang kecil mati terinjak. Seketika Oydis bergidik ngeri dan menggeleng dengan cepat. Tidak, dia tidak mau keluarganya diinjak binatang itu.

Yuri dan yang lain terlalu fokus dengan perdebatan Fro dan Oydis sampai mereka tidak sadar bahwa little Fire menyelinap pergi lagi.

Little Fire juga menjadi tertarik membawa binatang peliharaan dari jurang maut, namun Brontosaurus terlalu tidak menarik di matanya. Makanya dia memisahkan diri dan mencari ke tempat lain yang lebih jauh hingga akhirnya dia berhasil menemukan binatang peliharaannya untuk dirinya sendiri.

Terlihat lebih kecil karena seukuran singa normal, namun penampilannya sangat galak dan mendominasi. Dengan taring tajam dan kepala seperti kipas  serta tanduk tajam nan keras, seolah tak takut dengan apa pun. Sangat indah dan sesuai estetikanya. Jadi, tanpa mempedulikan bahwa binatang itu bersama ibunya, little Fire tanpa takut segera menculik anaknya dan membawanya pergi.

Namun binatang ini tak secuek dan sekalem Brontosaurus. Jadi, melihat anaknya di culik tentu binatang itu mengamuk dan mengejar little Fire karena ingin merebut kembali anaknya.

Little Fire tidak menyangka bahwa induk binatang itu akan sangat ganas dan terus mengejar hingga membuat dia kerepotan. Jika saja posisi dia tidak sedang menggendong anak binatang itu, pasti dia akan bisa melawan induknya dengan mudah. Tapi, karena ke dua tangannya tidak bebas maka hal yang bisa dilakukan little Fire hanyalah lari menuju ke tempat di mana saudaranya berada dan meminta bantuan agar mereka mau menjaga anak binatang peliharaannya sebentar sedang dia akan menghadapi induknya itu.

Yuri masih memperhatikan Brontosaurus yang di bawa Neo dan Amo ketika merasa ada getaran di tanah. Sontak dia dan semua orang segera melihat dari arah mana getaran itu berasal.

Apa yang dilihat Yuri selanjutnya adalah hal yang membuat jantungnya hampir jatuh ke tanah. Karena dia melihat anaknya yaitu little Fire dengan tubuh kecil menyeret bianatang seukuran singa dewasa dengan dinosaurus ganas yang mengejar hanya beberapa meter dari tubuhnya. Sepertinya akan bisa memakan little Fire  kapan saja.

"Triceratops!!! Ada Triceratops mengejar anakku!!!!" Yuri berteriak dengan ngeri saat mengingat nama binatang itu.

Little Fire hanya berpikir sederhana tanpa menyadari bahwa kedatangannya hampir membuat ibunya jantungan di tempat karena dia membawa Triceratops yang tidak kalah ganas dari T-rex.

"Saudara, titip sebentar!" Begitu jarak mereka tidak jauh little Fire melemparkan anak Triceratops ke arah Jio yang menganggur hingga dia terjengkang karena tiba-tiba mendapat beban berat apalagi anak binatang itu sepertinya juga marah karena dibawa sembarangan dan ikut mengamuk. Untung Fro yang ada di sebelahnya sigap dan membantu Jio menahan anak Triceratops agar tidak bergerak liar.

"Bantu little Fire!" Amo dan Neo meninggalkan Brontosaurus milik mereka dan membantu little Fire menghadapi Triceratops yang terus meraung dan menyerang adiknya itu.

Keributan di sana tidak kalah besar karena little Fire juga tidak penah menyangka bahwa binatang ini sangat berbeda dengan binatang-binatang yang sebelumnya pernah dihadapi. Meski tubuh mereka besar mereka tidak seganas binatang ini. Entah karena binatang ini memang sebenarnya beringas atau dia menjadi beringas karena anaknya diculik. Apapun alasannya, little Fire berterima kasih karena kedua saudaranya mau membantu.

Mereka masih sibuk menyerang dan bertahan ketika ada suara ledakan keras yang datang. Lalu tanpa diketahui bagaimana semuanya bisa terjadi. Tiba-tiba binatang Triceratops yang mereka lawan memuncratkan darah segar dan seketika tumbang di tempat.

Little Fire, Amo dan Neo memandang dengan heran lalu mereka mengalihkan perhatian ke satu arah di mana ada pria dengan membawa senjata aneh dengan topi koboi berjalan menuju ke arah mereka. Sontak mereka langsung waspada dan memasang mode tempur kapan saja karena tidak tahu apakah dia musuh atau bukan.

"Siapa kamu?" tanya Neo.

Pria itu tidak menjawab pertanyaan Neo tapi malah membuka topi yang menutup wajahnya agar pembuat keributan itu mengenal siapa dia. Semua anggota sudah tahu bahwa dia adlah orang terpenting ke 2 di jurang maut setelah demon lord.

"Aku tidak tahu kalian makhluk dari mana? Tapi, tidak bisakah kalian jangan membuat keributan? Aku sedang melakukan penelitian dan kalian mengganggu konsentrasi ku!!!" Nathan menegur dengan keras.

Dia baru berhasil membuat tank tempur dan ingin membuat yang ke dua. Tapi, si Bright yang seharusnya membantu dirinya mengumpulkan bahan malah pergi untuk melihat anaknya yang berkunjung secara dadakan. Jadi dia harus menunda dan meminta anggota lain membantu merakit yang sudah ada.  Sayangnya para anggota di jurang maut bukan orang yang sabar dan tertarik dengan dengan senjata seperti dirinya. Begitu mendengar Nathan butuh bantuan. Tanpa tahu malu mereka tiba-tiba kabur dan menghilang dengan berbagai alasan yang sangat tidak masuk akal.

Akhirnya mau tidak mau Nathan Untuk yang kesekian kalinya dia harus melakukan semuanya sendiri. Tidak cukup sampai di situ. Saat dia sedang berkonsentrasi malah mendengar keributan yang membuat rakitan yang dia buat hampir satu jam malah jadi ambyar. Jika keributan itu adalah orang dewasa maka Nathan tidak akan segan-segan untuk menembaknya. Namun, begitu sampai dia mendapati bahwa itu adalah perbuatan anak-anak nakal yang bahkan bisa dia tembak bahkan jika dia mau.

Sekarang, wajar bukan jika dia marah.

"Nathan?!!!"

Bukan suara anak-anak itu yang menjawab kemarahannya. Tapi, suara wanita yang sudah ratusan tahun tidak dilihat.

Seketika Nathan menoleh ke samping dan baru menyadari bahwa ada 2 wanita dan 3 anak-anak lagi di sana. Namun, bukan itu yang membuat dia tertegun. Tapi, wanita yang menatapnya dengan mata berkaca-kacalah yang membuat Nathan terdiam dengan tubuh kaku tidak bisa bergerak karena terlalu terkejut.

"Zeleart?"

***

TBC


yatb 5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang