Enjoy reading
***
"Ratu ... apa ini benar-benar enak?" Baiyu menatap Ratu yang seperti melihat makanan terlezat di dunia. Bahkan dia melihat dengan mata kepalanya sendiri, Ratu meminta stok pada pasangannya.
Apakah ras dari tempat Yuri dan Ratu memang memiliki selera yang aneh?
Bukankah lebih enak makan daging yang tebal dan empuk dari pada spesies tidak jelas yang mirip dengan cacing itu.
Tapi ... tapi ... melihat semua orang makan dengan antusias. Baiyu mau tidak mau akhirnya juga ikut duduk dengan menelan ludah sembari memandangi mie di mangkuk yang menjadi jatahnya.
Aromanya memang menggiurkan, tapi bentuknya masih membuat Baiyu teringat dengan cacing di dalam rawa yang menjijikan.
"Ini makanan yang tidak akan bisa kami lupakan bahkan jika kami pindah dimensi.' Bukan Ratu, tapi Nathan yang menjawabnya. Dia tanpa tahu malu langsung meminta 3 porsi saking semangatnya.
"Ini memang enak." Kyo ikut menjawab.
"Wow ... kenapa kamu tidak memasak ini untukku selama ini?" Fire memprotes namun tidak menghentikan tangannya untuk terus memberi makan mulutnya.
Mozan tidak berkomentar, namun melihat cara dia makan yang juga terlihat lahap membuat Baiyu semakin penasaran. Dari semua pasangan Yuri, hanya Mozan yang tidak suka makanan panas dan pedas. Namun kali ini dia bahkan dalam waktu singkat sudah menghabiskan 1 mangkuk dan akan segera menjarah mangkuk ke dua.
Bukankah itu berarti ini memang enak.
Baiyu mengambil sendok dan mencicipi sedikit kuahnya. Sudah menyiapkan diri jika rasanya tidak enak atau dia merasa jijik dan muntah di tempat.
Namun, ketika sendok baru berada di ujung lidah dan rasa rempah yang kuat dan aroma lezat langsung memenuhi Indra penciumannya.
Seketika mata Baiyu berbinar-binar karena merasa lidahnya dimanjakan oleh rasa baru yang belum pernah dia miliki selama ini.
Dia berusaha melupakan fakta bahwa yang sedang dia makan adalah cacing. Menganggap ini hanya akar pohon sehingga dia bisa menikmati dengan santai dan bermartabat, tetapi tidak berapa lama kemudian kelezatan mengalahkan gengsinya dan dalam sekejap mata Baiyu juga sudah mengambil mangkuk ke 2.
Yuri sudah berusaha masak banyak, namun mie instan memang adalah makanan dengan bumbu lengkap yang belum ada di dunia Orc. Apalagi adanya penyedap rasa di dalamnya yang memanjakan lidah manusia. Jadi sangat wajar jika begitu mengetahui rasanya, mereka semua suka dan menjadi kalap seolah belum makan seminggu.
Terjadi aksi saling berebut dan kecepatan makan semuanya meningkat pesat. Bukan hanya anak-anaknya yang makan sebanyak mungkin, bahkan para orang dewasa termasuk demon lord dan Raja yang memiliki penampilan agung dan menakutkan sekarang seperti membuang kebanggaannya dan bertingkah seperti sedang melakukan lomba lari untuk mendapatkan diskon.
Siapa yang cepat dia yang dapat.
Hanya Kyo dan Mozan yang berhenti setelah menghabiskan mangkok ke 3. Kyo bisa menahan diri karena tahu Yuri masih memiliki yang lain di cincin ruang angkasa miliknya, lagipula Kyo juga sudah pernah makan sebelumnya jadi dia lebih santai dari yang lain. Sedang Mozan, meski makanan itu enak. Ular tetap ular, apalagi dengan kekuatan es miliknya membuat Mozan tidak nyaman jika harus makan pedas dan panas terlalu banyak.
Baiyu menyesal karena tidak bergabung sedari awal mereka makan. Karena setelah menghabiskan mangkuk ke 5 ternyata semua mie dihadapannya sudah habis. Dia memandang meja dengan perasaan kecewa dan segera mendekati Yuri dengan wajah penuh keluhan.