Esensi

2K 271 1
                                    

Enjoy reading

***

"Terima kasih." Nathan benar-benar tidak menyangka bahwa Yuri memiliki banyak obat dan mau meninggalkan beberapa untuk persediaan di jurang maut. Mereka sering berkelahi dan jumlah yang terluka selalu ada. Namun, kebanyakan tidak mendapatkan perawatan dan berkahir cacat atau bahkan meninggal karena terus diabaikan. Sekarang mereka punya banyak obat yang ditinggalkan oleh Yuri, meski itu pasti hanya bertahan untuk sementara. Namun lebih baik daripada tidak ada sama sekali.

"Tidak perlu berterima kasih karena kamu juga sudah memberikan tempat untuk kami menginap selama di jurang maut." Setelah beberapa hari berada di jurang maut, Yuri baru menyadari bahwa satu-satunya rumah hanyalah milik Nathan. Sedangkan penghuni yang lain sepertinya tinggal dengan liar. Mungkin karena mereka Orc jantan yang bisa berubah ke bentuk binatang sesuka hati dan tidak ada betina sama sekali di sini. Maka mereka tidak perlu repot-repot membuat rumah yang nyaman untuk melindungi betina.

"Baiklah semua sudah berkumpul ayo pulang. Aku tidak suka di sini, tempatnya sangat tidak nyaman." Baiyu datang mendekat bersama Kyo dan anak-anak Yuri.

"Di mana Fire?"

"Aku di sini." Fire menjawab dan berjalan mendekat bersama ayahnya.

"Bagaimana?" Mozan mengangguk lalu bertanya dengan wajah serius.

"Ada apa lagi?" Yuri menyadari ketegangan di wajah Mozan.

"Ini ...."

"Ini semua salahku." Sebelum Fire selesai berbicara ayahnya terlebih dahulu mengakuinya.

"Jadi ... mereka benar-benar anak buahnya?" tanya Mozan dan tiba-tiba suhu terasa rendah hingga membuat Yuri kedinginan.

"Apa?" Yuri masih tidak mengerti.

"Mereka memang anak buahku. Tapi, kerusakan pada suku ular bukan perintah dariku."

"Jadi, kamu sekarang lepas tangan?" Mozan menyipitkan matanya terlihat semakin dingin.

"Mozan, dengarkan dulu." Fire kembali ikut bicara.

"Aku tidak bermaksud lepas tangan. Aku akui orang-orang yang menghancurkan suku ular mereka dulu adalah anak buahku. Tapi ... Kamu harus tahu sendiri bahwa di jurang maut hidup sangatlah berat."

"Kamu pasti sering mendengar bahwa siapapun yang jatuh ke jurang maut tidak akan pernah bisa keluar kembali. Ya ... Aku memang membuat semua orang yang jatuh ke jurang maut tidak bisa keluar karena aku menjadikan mereka semua sebagai anak buahku dengan perjanjian mereka akan membantuku jika ada pertarungan. Tapi aku juga menjanjikan satu hal yaitu membuat mereka semua bisa menembus setidaknya level 5."

"Kamu pasti juga sering mendengar bahwa orang-orang dari jurang maut kerap menculik para pemuda dari berbagai suku. Ya ... Aku memang melakukan itu dan itu memang perintahku. Tapi ... Aku tidak pernah menyuruh mereka melakukan kerusakan karena semua pemuda yang masuk ke jurang maut akan aku latih hingga bisa menembus level 5 dan sama seperti yang lainnya begitu mereka bisa menembus level 5 aku akan membiarkan mereka sesekali keluar dari jurang maut untuk bersenang-senang atau sekedar membawa kembali teman agar kembali hidup di jurang maut."

"Hanya saja, Tidak semua orc yang sudah aku latih hingga menebus level 5 begitu keluar dari jurang maut akan kembali. Karena tidak semua orang yang aku bawa ke tempat ini akan menjadi Orc yang setia. Karena sedari awal kami hanya melakukan transaksi yang saling menguntungkan. Mereka membantuku menangani binatang-binatang di jurang maut, sebagai gantinya aku membantu mereka meningkatkan level."

"Jadi ... seperti yang kamu tahu, ada juga yang membelot dan begitu mencapai level 5 mereka akan bisa keluar dari jurang maut. Kadang mereka masih akan kembali sesekali, namun kebanyakan. Setelah merasakan indahnya dunia luar dengan kekuatan yang lebih tinggi dari orc-orc di luar sana, sebagian besar dari mereka memilih untuk tidak kembali dan malah menjadi penjarah yang merampok suku-suku kecil dan menindas para betina karena merasa kuat dan mampu."

yatb 5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang