Posesif

2.6K 290 6
                                    

Enjoy reading

***

Satu ular, satu singa dan seekor harimau berjongkok di sudut hutan tanpa ada yang mengeluarkan suara selain gerakan menjilat dari harimau ke arah bulu-bulunya yang cantik.

Ketiga binatang itu tidak lain dan tidak bukan adalah Mozan, Kyo dan Baiyu.

Setelah mendengar pembahasan Raja, Fire dan Bright yang sepertinya semakin pribadi. Mereka dengan rendah hati meninggalkan tempat dengan teratur. Tidak mau mendengar rahasia atau terlibat dengan sesuatu yang tidak seharusnya.

Awalnya hanya Mozan yang menyingkir, namun Baiyu segera menyusul ketika melihatnya pergi diam-diam. Lalu Kyo yang awalnya ingin mendampingi sang paman akhirnya juga memilih menjauh karena merasa meski dia keponakan tapi dia tidak berhak mencampuri soal rumah tangga pamannya.

"Kamu terlalu lemah!" tegur Mozan tiba-tiba sembari melihat tubuh Baiyu yang berubah menjadi Orc dengan beberapa luka gores di sana sini efek pertarungan mereka tadi.

"Tidak masalah, toh yang Yuri sukai dariku adalah kecantikan buluku yang lembut dan halus." Baiyu tidak tersinggung dan menyombongkan kelebihannya.

"Apa kamu membutuhkan obat?" tanya Kyo saat melihat ada goresan dalam di punggungnya. Bagaimanapun Baiyu masih bangsawan yang keselamatannya harus diutamakan setelah betina.

"Ini hanya luka kecil." Meski sedikit sakit, tidak masalah. Justru jika Yuri melihatnya nanti pasti dia akan kasihan dan akan mengobatinya. Dengan begitu waktu berduaan bersama Yuri akan semakin lama.

"Berapa lama lagi kita harus di sini? Bagaimana kalau kita kembali? Jangan-jangan mereka pergi juga!" Baiyu tidak sabar jika harus menunggu tanpa ada kejelasan. Sebagai tuan muda mana pernah  ada yang berani membuatnya menunggu selain pasangannya dan Ratu.

"Tidak. Mereka masih di sana, aku masih mencium aroma mereka. Sepertinya pembicaraan belum berakhir karena tidak ada suara perkelahian." Kyo membantah prasangka Baiyu. Namun, hal itu wajar karena kekuatan Baiyu yang paling lemah sehingga pendengaran dan penciumannya tidak setajam miliknya dan Mozan.

"Tunggu sebentar lagi. Jika benar-benar aman kita pergi ke tempat Yuri." Mozan menjawab sembari melihat ke arah di mana mereka tadi meninggalkan Raja, Bright dan Fire. Masih tidak ada tanda-tanda perkelahian padahal sudah lumayan lama mereka menyingkir.

Dia ingin segera menyusul Yuri, tapi dia tidak bisa meninggalkan lokasi sampai memastikan pertarungan selesai. Jadi, meski tidak sabar ingin memeluk pasangannya, Mozan tetap menunggu dengan wajah tanpa ekspresi demi sebuah kata balas budi.

"Aku lapar. Bagaimana kalau sambil menunggu kita makan." Baiyu mengamati sekeliling berharap ada binatang yang bisa ditangkap untuk mengganjal perut.

Mozan tidak bicara, namun segera pergi dan tak berapa lama kemudian dia membawa bintang seukuran sapi yang pastinya cukup untuk mengganjal perut mereka bertiga.

"Panggang." Mozan melemparkannya ke arah Baiyu. Walau Baiyu lemah dan menurutnya hanya tambahan beban, tapi masakannya enak dan Mozan senang jika Yuri juga bisa makan banyak karena hidangan yang sesuai seleranya.

"Tidak ada api!" Biasanya Fire yang menyediakan api untuk mereka dan Baiyu tinggal memasaknya.

"Sebentar." Kyo mengumpulkan ranting dan daun kering, lalu menyalakan api dengan batu. "Sudah ada," tunjuknya pada api yang dia buat.

Melihat kerjasama diam-diam diantara mereka. Baiyu tidak bisa menolak lagi dan segera memproses binatang itu untuk camilan mereka bersama.

Mereka makan dengan suasana yang sangat akur dan damai. Seolah-olah orang  yang beberapa waktu lalu bertarung dan saling serang seperti niat membunuh satu sama lain bukanlah mereka.

***

Zeleart tidak tahu harus bagaimana menghadapi mantan suaminya itu. Dia sangat tampan dan jadi rebutan wanita di sekolah ketika mereka ada di dunia modern dulu.

Selain itu Nathan juga sangat baik pada semua orang sehingga dia seperti pusat dunia di mana orang-orang mengelilinginya. Sayangnya Nathan orangnya memang terlalu baik hingga kadang membuat Zeleart khawatir.

Awal mula dia jatuh cinta padanya adalah karena dia sering menjaga Nathan yang meski lebih tua darinya tapi memiliki pemikiran terlalu murni dan gampang dibodohi.

Nathan adalah type orang yang tidak pernah berprasangka buruk pada apapun. Bahkan jika ada yang menculik dan menjualnya, mungkin Nathan malah akan membantu penculik memberi harga dan menghitung uangnya.

Sebaik itulah Nathan hingga membuat Zeleart yang tumbuh bersamanya tanpa sadar memiliki rasa posesif. Awalnya hanya sekedar kesal jika Nathan mengabaikannya, lalu semakin lama dia menyadari bahwa. Zeleart tidak bisa melihat Nathan lebih dekat dengan orang lain selain dirinya terutama yang berjenis kelamin wanita.

Rasa cemburu dan kesal akan selalu menghantui Zeleart setiap kali melihat ada gadis yang berusaha mendekati Nathan. Hingga akhirnya dia tahu bahwa, rasa itu adalah bentuk dari kata Cinta.

Ketika Zeleart tahu bahwa itu adalah perasaan cinta. Dia tidak bertingkah seperti gadis lain yang malu-malu atau sok jual mahal agar dikejar.  Dia adalah wanita Cohza yang jika sudah menyukai maka akan dia perjuangkan hingga bisa dimiliki.

Zeleart mulai menyingkirkan wanita-wanita yang berusaha mendekati Nathan hingga membuat Nathan yang baik berpikir bahwa dia tidak cukup baik sehingga tidak bisa memiliki kekasih seperti teman-temannya.

Pemikiran yang simpel, namun dengan sugesti Zeleart, semakin lama mereka bersama Nathan akhirnya terbawa oleh ritmenya. Di mana Nathan percaya bahwa di dunia ini hanya Zeleart yang mau bersama dan mencintainya. Nathan bahkan percaya pada dirinya sendiri bahwa dia juga sangat mencintai Zeleart hingga akhirnya mereka menjadi pasangan.

Semua pengalaman pertama Zeleart adalah bersama Nathan. Kencan, nonton film, liburan, ciuman dan tidur bersama. Semuanya hanya bersama Nathan hingga tidak lama setelah lulus dari perguruan tinggi Nathan dan Zeleart memutuskan menikah.

Namun, baru saja menikah dan dia tiba-tiba menyebrang. Dunia Zeleart seketika merasa hancur karena kehilangan cinta yang sudah dia perjuangkan puluhan tahun.

Awal mula Zeleart hidup di dunia Orc, dia seperti tersiksa lahir dan batin. Menderita karena sulit bertahan di dunia promotif dengan binatang buas yang menerkam kapan saja, serta menderita rasa nyeri di hati setiap kali mengingat cinta pertamanya yang mungkin bersama wanita lain karena dia tiba-tiba menghilang.

Lalu, Zeleart tiba di suku bulu burung. Secara fisik, dia tidak lagi menderita. Bahkan setelah Patriak jatuh cinta padanya, hidupnya sangat makmur dan bisa mendapatkan apa saja yang dia inginkan asal dia mau membuka mulutnya.

Zeleart dimanja dan dipuja dalam waktu lama oleh Bright yang saat itu menjadi Patriak suku bulu burung. Namun, karena hatinya yang belum bisa melupakan Nathan, Zeleart selalu mengundur dan menunda setiap kali Bright ingin menjadikan dia pasangan resmi.

Hingga suatu hari, Zeleart mendengar bahwa para panutua suku bulu burung sedang berusaha mencari betina dari suku lain untuk Bright. Bagaimanapun, usia Bright saat itu dalam masa keemasan sehingga paling cocok untuk memiliki penerus.

Awalnya Zeleart santai karena tahu Bright suka padanya. Namun, saat benar-benar ada betina dari suku lain yang di datangkan untuk merayu Bright. Pada saat itulah Zeleart sadar bahwa dia tidak lagi bisa menolak Bright atau hidupnya tidak akan mudah lagi.

Akhirnya Zeleart berusaha membuka hati dan menerima Bright menjadi pasangannya bahkan hingga memiliki seorang anak yang dia kandung dan lahirkan dengan sangat menderita. Namun, terkadang rasa kosong di bagian hatinya seperti lubang yang bisa melebar dan menenggelamkan dirinya kapan saja.

Lubang itu benar-benar meledak dan membuatnya kehilangan akal sehat begitu Bright muncul lagi dihadapannya.

Cinta pertama bagi wanita Cohza adalah mutlak. Begitu dia ada, rasa posesifnya tidak bisa dikendalikan lagi.

Zeleart ingin memiliki.

***

TBC

Dah gak kaget ye, keturunan Cohza emang pocecip semua.

yatb 5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang