cpt 6

8.2K 924 56
                                    


Satu setengah tahun kemudian,

Keadaan istana sangat kacau, pemberontak makin gencar bergerak menyerang kerajaan Rou. Terjadi banyak perampokan dimana-mana. Dan beberapa senjata kerajaan banyak yg menghilang dan berkurang. Korupsi beberapa pejabat mulai menjadi hal baru di kerajaan ini.

Masyarakat sangat was-was terhadap keamanan dan kesejahteraan yg mereka terima.

Mereka mulai mengeluh kesahkan terhadap kepemimpinan raja mereka yg baru.

Saat ini raja sedang mengadakan pertemuan dengan para menterinya.

Salah satu menteri angkat bicara tentang masalah ini "yang mulia, para rakyat mulai merasa resah terhadap para pemberontak yg mulai meraja lela saat ini, mereka takut akan keamanaan mereka yg terancam"

Yg lain menimpali.

"Benar yang mulia, beberapa senjata kita di gudang penyimpanan banyak yg berkurang yang mulia, kami sangat mengkhawatirkannya"

Raja Wang hanya terdiam di singgah sananya. Dia masih mendengarkan para menterinya.

"Yang mulia, tolong beri kami solusinya" para menteri menunduk hormat.

Raja mulai membuka suaranya.

"Aku tau, aku akan memperketat keamanan dalam setiap sudut kota, para pemberontak yg tertangkap akan di hukum mati saat itu juga. Dan untuk persediaan senjata kita yg banyak hilang. Aku yakin itu bukanlah sebuah pencurian. Aku akan mengusut tuntas masalah ini. Siapapun yg bersalah tidak perduli itu keluarga atau pun kerabat dekat. Jika merugikan istana, maka bersiaplah mempertaruhkan kepalanya" wang hongyi menekankan kata-kata terakhirnya.

"Saya sangat setuju yg mulia, anda sangat bijaksana. Mengesampingkan masalah itu semua. Rakyat juga butuh orang yg bisa mengayomi mereka, dan orang yg tepat mengayomi mereka adalah yang mulia ratu. Posisi itu masih kosong sampai saat ini. Apa keputusanmu yg mulia?" Itu adalah perdana menteri zhou. Ayah mertua raja, ayah dari selir zhou.

Dia merasa berani menyuarakan pendapatnya karena merasa dia orang yg paling dekat dengan raja.

Raja wang menoleh pada menteri zhou, dia menyeringai samar.

"Perdana menteri zhou, masalah posisi ratu itu adalah masalahku, aku yg akan menetapkan siapa yg pantas pada posisi itu. Lebih baik anda mengurus masalah hilangnya senjata dari gudang penyimpanan istana. Bukankah itu adalah tugas utama menteri pertahanan? Jangan sampai kau kehilangan banyak senjata lagi dari gudang. Aku orang yg tidak pandang bulu, biarpun itu masih sedarah dengan ku, jika merugikan istana dan rakyat. Aku sendiri yg akan memenggal kepalanya"

Glug.

Menteri zhou, menelan ludahnya. Dia membungkuk hormat

"Kami mengerti yang mulia" kepalanya menunduk, tapi rahangnya mengeras menahan amarah karena merasa di permalukan menantunya.

Sebenarnya raja wang bukan tidak memperdulikan masalah di dalam istana. Dia diam-diam mengawasi semua yg terjadi di dalam dan di luar istana. Mungkin beberapa orang menganggapnya raja yg pasif. Itu salah besar, dia seorang raja yg memiliki ambisi yg kuat, dia telah mengantongi beberapa nama pengkhianat. Dia hanya menunggu waktu yg tepat untuk menjatuhkan mereka.

Raja wang melanjutkan.

"Baiklah, selain masalah itu. Aku juga ada berita penting" raja wang kembali duduk di kursinya.

Para menteri menunggu pengumuman apa itu

"Aku akan mengadakan acara perburuan di hutan utara, hutan itu lama tak di jamah manusia, bagi siapapun yg tertantang mengikuti acara lomba itu. Silahkan saja, aku tak akan membatasi siapapun. Dan hadiahnya juga cukup besar" wang hongyi menyeringai samar.

Semua menteri berbisik satu sama lain. Ada yg tertantang, ada pula yg tak berminat.

Tapi ada beberapa juga yg menyeringai samar, menjadikan acara itu untuk kepentingan mereka.

Sementara itu disisi lain, haikuan membulatkan matanya terkejut karena raja memilih hutan utara. Haikuan kemudian memejamkan matanya dan menghela nafasnya.

"ying semoga tak terjadi apapun padamu, nanti"

Raja wang meninggalkan aula istana. Dia menuju ke ruang kerjanya di ikuti haikuan.

"Haikuan rencana kali ini tidak boleh gagal, kita akan membantai semua yg terlibat pada konspirasi ini" raja wang    mengepalkan tangannya.

"Baik yg mulia raja" haikuan mengangguk dan hendak keluar dari ruang kerja putra mahkota.

"Tunggu"

Haikuan menghentikan langkahnya.

"Aku akan menemui seseorang, kau arahkan aku ke tempat tinggalnya"

Tbc (14-4-22)

The rejected QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang