cpt 38

8.5K 721 66
                                        

(sorry typo)

Shi ying memalingkan wajahnya, di depannya wang hongyi tengah memangku baili sambil menyuapkan bubur kacang merah kesukaannya.

Dia masih mengingat bibir dingin itu menempel di bibir tipisnya. Kembali lagi jantungnya semakin berpacu dengan cepat.

Wang hongyi masih terus memasukkan bubur itu ke dalam mulut kecil xiao bai, putranya sepertinya sangat menyukai ini batinnya.

"Anak pintar, kau menghabiskan bubur mu, apa karena dada yang menyuapi mu?" Wang hongyi menyeka mulut putranya dengan kain kecil di depannya.

"Bukan karena kau suapi, nafsu makannya memang besar, lihat saja badannya, tanganku sampai kebas jika menggendongnya terlalu lama" shi ying kembali membuang mukanya.

Wang hongyi memperhatikan putranya, benar juga bahkan dia pun merasa kesemutan jika terlalu lama menggendong baili, lalu bagaimana nasib shi ying yg setiap hari mengendongnya, pasti shi ying merasa kesulitan.

"Dia sangat menggemaskan" wang hongyi mencubit gemas pipi xiao bai.

"Da...da... Akit " xiao bai mengusap pipinya.

Shi ying hampir tertawa, putranya memang belum lancar berbicara. Banyak kata yang tak jelas sering muncul dari mulut mungilnya.

"Aiyoo,, maafkan dada.. dada tidak tahan jika tak mencubitmu" wang hongyi mengusap pelan kepala putranya.

Shi ying tersenyum kecil, dia tau wang hongyi pasti merindukan putra kecilnya

Wang hongyi menatap shi ying yang terdiam, dia tau pasti aying sedang memikirkan segala hal sekarang.

"Ying, apa ada sesuatu yang membebani mu?"

Shi ying membuyarkan lamunannya sendiri, jujur saja saat ini pikirannya sedang berperang dengan hatinya.

"Emm.. tentang status baili, bisakah dia-" shi ying menghentikan kata-katanya

Wang hongyi menghela nafasnya, ternyata ayingnya masih memikirkan masalah itu.

"Aying, tenang lah.. aku bersumpah padamu kalau aku mencari kalian bukan karena status baili, aku benar-benar mencintaimu dan baili, ku mohon, pikirkanlah kembali, ayo kita kembali ke istana" wang hongyi penuh harap

Ini yang shi ying hindari, terlalu banyak hal menyakitkan yang terjadi di istana, dia sepenuhnya belum siap untuk kembali.

"Aku... Bisakah aku tak kembali lagi kesana? Emm.. maksudku, aku belum siap" shi ying menunduk.

Wang hongyi mengerti, kesalahannya di masa lalu tak bisa begitu saja di lupakan oleh shi ying.

"Aku mengerti, tapi bisakah kalian tetap berada di wilayah kerajaan rou saja? Setidaknya aku bisa dengan mudah bertemu dengan kalian"

Shi ying menatap mata hongyi yang penuh harap, dia merasa sakit melihat harapan yang ada di dalamnya.

Shi ying memalingkan mukanya karena merasa nyeri di hatinya saat melihat tatapan itu.

"Maafkan aku yang mulia" lirihnya

Wang hongyi tak bisa memaksa lagi, jika shi ying merasa di tekan, dia takut shi ying akan pergi lagi bersama bai li, dia tidak mau terjadi lagi.

Pertemuannya dengan kedua orang yang di cintainya sudah membangkitkan lagi gairah hidupnya. Dia tak ingin di tinggalkan mereka lagi.

Wang hongyi akan mencoba memasuki hati shi ying kembali pelan-pelan. Kali ini, dia tak ingin kembali melukainya.

Wang hongyi mengusap pelan kepala putranya yang tertidur di pangkuannya, dia tersenyum melihat putranya kembali tidur di dekapannya

"Aku tidak akan memaksamu ying, asalkan kau dan baili tak menghilang lagi dari hidupku, bagiku itu sudah cukup" wang hongyi mencium kepala baili dengan lembut.

The rejected QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang