cpt 24

8.4K 857 349
                                    


Shi ying menekuk kakinya, dia duduk di dekat jendela kamarnya yang terbuka

"Xiao ying, ayah membawakanmu teh?" Tuan xiao membuyarkan lamunan putranya.

Wajah pucat shi ying tersenyum, "ayah, kau terlalu repot, harusnya aku yang melayanimu" shi ying segera berdiri dan mengambil teko teh dan duduk berhadapan dengan ayahnya di meja.

"Ayah mendengarnya dari kuan, kau pasti sangat tertekan. Bagaimana kalian bisa bertemu lagi?" Tuan xiao mulai menanyakan pertemuannya dengan raja wang

Shi ying memutar jarinya di bibir cangkir tehnya, bibirnya terangkat samar
"Dia terluka, aku menemukannya bersimbah darah di hutan. Aku mengobati lukanya, saat tersadar dia berkata kalau dia adalah tuan yi. Dahulu waktu pernikahan usai, kita berdua sama-sama tak melihat wajah masing-masing. Jadi aku sama sekali tak mengenalinya ayah"

"Dia mengatakan menyukaiku, dan akan menikahiku. Aku kembali bertemu dengannya disini, dia kembali membuat janji dan berkata ingin bertemu denganmu. Tapi sekali lagi dia menghilang"

"Dan kemarin siang.." shi ying menjeda "kemarin siang dia seolah tak mengenalku, dia mendorongku menjauh darinya. Dia kembali membohongiku. Dan aku baru tau kalau sesungguhnya dia adalah Raja Wang hongyi, mantan suamiku"

Shi ying menegak tehnya, dia menceritakan garis besarnya pada ayahnya.

Tuan xiao yang awalnya terdiam mendengar cerita putranya, mulai membuka suaranya

"Nak, kita tak pernah tau takdir macam apa yang dewa siapkan untuk kita. Sekali lagi di bandingkan dia kita tak dapat melakukan apapun, jika kita menetang raja, maka hukumannya adalah kematian. Lebih baik kita pergi dari sini, kita jalani kehidupan kita di belahan dunia lain. Jauhkan dirimu darinya" tuan xiao mengusap pelan tangan putranya

Shi ying terdiam, haruskan dia pergi dari sini? Dia tau rumah ini adalah kenangan satu-satunya dari mendiang ibunya. Ayahnya akan berkorban banyak untuknya. Dia tak mau ayahnya bersedih lagi.

"Ayah, aku baik-baik saja. Kita pikirkan ini nanti. Aku tidak akan mengusik raja wang lagi. Aku akan menjauh darinya" shi ying tersenyum menenangkan.

Tuan xiao hanya mengangguk pelan, dia tau putranya tak setenang itu di dalam batinnya. Putranya sedang berperang melawan perasaannya untuk wang hongyi.

"Malangnya nasibmu putraku" lirihnya dalam hati

Shi ying kembali menoleh keluar jendela, Pikirannya melayang jauh entah kemana.

.
.
.

Wang Sehun mengepalkan tangannya, setelah mendengar cerita dari orang-orangnya tentang kejadian yang menimpa shi ying dia sangat marah.

Duagh

Dia menggebrak meja di depannya,
"Sekali lagi wang hongyi adikku yang bodoh itu menyakiti shi ying. Dia benar-benar tak berperasaan"

"Aku berjanji akan melindungimu, aku tak akan membiarkan raja bodoh itu menyakitimu lagi"

Sehun mengerasakan rahangnya, adikknya sangat keterlaluan. Meskipun tak menyukai shi ying. Bukan berarti dia harus mempermalukan shi ying di depan umum.

.
.

Beberapa hari kemudian, perjamuan makan untuk pangeran sehun telah di mulai.

Beberapa menteri dan kerabat kerajaan memenuhi aula istana. Raja terdahulu Wang hauran hadir dalam perjamuan itu, termasuk Raja wang hongyi dan selir nya.

Acara di mulai beberapa penari mulai membuka acara perjamuan, wang sehun sesekali menoleh ke arah pintu gerbang, mungkinkah shi ying tak akan menghadiri perjamuan ini?

The rejected QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang