cpt 18

7.8K 809 68
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
...

Wang hongyi memasuki ruangannya. Para pengawal membantunya melepaskan baju yg di pakainya, menggantinya dengan sutera yg biasa di pakainya di istana.

Brak, pintunya di buka begitu saja, seseorang masuk dan memeluk raja wang

"Hiks.. hikss.. aku merindukanmu, kemana saja kau pergi yang mulia"

Raja wang tersenyum dan mengusap pelan punggung selir zhou yg menangis di dadanya.

"Hey, hentikan tangisanmu sayang. Aku sudah kembali. Aku juga merindukanmu" wang hongyi mencium pelan pucuk kepala selir kesayangannya.

"Apa kau baik-baik saja? Kau terlihat begitu kurus" zhou lu memasang wajah khawatirnya

Wang hongyi tersenyum dan mengusap pipi selirnya "aku baik-baik saja. Sekarang ayo kita istrahat. Tubuhku sangat lelah"

Mereka beranjak menuju ranjang besar membaringkan tubuhnya bersama setelah cukup lama terpisah.

.
.

Siang hari di altar penyiksaan, wakil menteri han di ikat kedua tangannya di belakang tubuhnya. Semua menteri berkumpul menyaksikan penyiksaan yg di lakukan di altar itu.

Semua orang bergidik ngeri, Raja mereka tidak main-main pada siapapun yg mengkhianati kerajaan.

Crass

Brugh

Pukulan dan cambukan di layangkan pada wakil menteri han yg menunduk lemah.

Raja wang mengangkat tangannya dia melangkah mendekati orang yg berada di altar penyiksaan

"Ini adalah hukuman yg jelas di negara ini, tidak akan ada ampunan bagi siapapun yg berkhianat pada istana. Siapapun kalian dan apapun status kalian hukumannya akan sama"

Wang hongyi mentap para menterinya yg menunduk takut

"Kau, aku akan memberikanmu kesempatan. Katakan siapa otak dari semua ini, aku yakin kau hanya orang suruhannya. Aku akan memberikan keringanan jika kau mau berkata jujur"

Wakil menteri han menunduk dengan bibir bergetar, air matanya bahkan tak dapat mengalir lagi di pipinya yg penuh luka

"Ak.. aku sebenarnya- akh"

Sebuah anak panah menusuk punggunggnya dari arah belakang, semua prajurit bersiaga.

Seseorang telah membunuh wakil menteri han dari belakang dengan sebuah panah yg melesat di punggungnya.

Wang hongyi menggeram "sialan"

Sekali lagi dalang di balik semua ini selamat.

Wang hongyi meninggalkan altar itu begitu saja, rencananya kembali gagal. Dia harus menyusunnya kembali.

The rejected QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang