cpt 43

4.8K 464 151
                                    

(sorry typo)

Warning !!
21+  area dewasa



Udara malam yang dingin menerpa kulit tubuh shi ying yang polos.

Bajunya telah tertanggal dan berserakan tak tau tempat.

Di atasnya seseorang menindihnya dengan nafsunya yang menggebu.

"Eugh.. hentikan dulu.." shi ying mendorong kepala hongyi menjauh dari dadanya

Wang hongyi mendongak, aktivitasnya menyusu terganggu.

"Kenapa,?"

Shi ying memerah malu, sebenarnya pinggangnya kram. Wang hongyi terlalu terburu-buru, sampai tak memperhatikan posisi berbaring shi ying.

"Itu, emm.. aku ingin meluruskan kakiku.." shi ying menoleh malu.

Wang hongyi menengok ke bawah, pantas saja shi ying kesakitan. Separuh kakinya masih menjuntai ke bawah dan dalam posisi Miring ke kanan.

"Oh, astaga.."

Grep

"Hah?" Shi ying semakin malu

Wang hongyi mengangkatnya dan mendudukkan nya di antara pahanya.

Kaki shi ying menekuk di antara pinggang hongyi.

"K-kau" shi ying memalingkan wajah, di tatap begitu membuat wajahnya semakin memerah padam.

Hongyi mengusap pelan pipi shi ying dan menghadapkannya padanya.

"Jangan menatap yang lain. Lihatlah aku"

Shi ying ingin saja melihat, tapi lehernya bahkan terasa kaku tak bisa menghadap hongyi di depannya.

Akhirnya shi ying hanya menunduk, dan wajahnya semakin terasa panas.

Tepat di bawahnya dia melihat kejantanannya sendiri mengacung seperti tombak

Hah, shi ying ingin lari. Dia sangat malu.

Ini seperti pertama kalinya baginya bercinta dengan seseorang. Selain peristiwa pemerkosaan oleh wang hongyi waktu itu, itu tidak di hitung sebagai bercinta. Karena waktu itu shi ying hanya merasa sakit.

Wang hongyi melihat wajah shi ying yang memerah padam, dia rasanya ingin tertawa karena sangat merasa gemas pada istrinya.

"Sayang" panggilnya lembut

Shi ying mendongak pelan, tapi wang hongyi segera mempertemukan bibir mereka.

Shi ying menutup mata dengan pelan, wang hongyi sedang menghisap lembut bibir tipisnya.

Sesekali ciumannya turun sampai ke dagu dan lehernya, shi ying mendongak saat wang hongyi menghisap leher dan tengkuknya bergantian. Pasti bercak merah memenuhi tubuhnya nanti.

Keduanya masih saling menghisap dan melumat, di bibir, dada, leher, tengkuk, semua tak terlewat. Mereka saling menghisap satu sama lain.

Rasa manis menyeruak di dalam mulut keduanya.

Wang hongyi masih setia menghisap bibir atas dan bawah shi ying bergantian. Tangan nakalnya mulai meraba benda keras di depan abs.nya.

"Akh.." shi ying memekik kaget saat wang hongyi menyentuh kejantanan miliknya yang bangun.

Wang hongyi kembali melumat bibir shi ying, sesekali dia akan menggigit kecil, dan saat mulut shi ying memekik sakit, wang hongyi mendorong lidahnya masuk.

Permainan bibir keduanya berlangsung lama, bibir keduanya hampir terasa mati rasa.

Apalagi shi ying merasa birahinya semakin memuncah saat hongyi tiada ampun mengocok batang miliknya.

The rejected QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang