(sorry typo)
Wang hongyi dan shi ying tiba di sebuah rumah kecil di pinggir hutan dataran yiling.
Rumah yang sangat sederhana, jauh sekali dari kata mewah.
Wang hongyi mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Xiao bai tertidur selama perjalanan.
"Ying, kau tinggal di sini dengan tuan xiao?" Wang hongyi bertanya sambil terus melihat sekeliling.
Di luar rumah hanya ada bale kayu yang sedikit rapuh, mungkin di dalam kamar itu hanya ada 2 kamar. Untuknya yang sejak kecil telah tinggal di istana, rumah ini terbilang sangat tak layak.
Shi ying mengangguk, "emm.. benar, kami tinggal di sini. Kami memilih kehidupan jauh dari kota, agar tak terlalu mencolok. ayahku bekerja membuat barang yang berbahan rotan"
Shi ying berjalan membuka pintu dan wang hongyi mengikuti di belakang.
Wang hongyi menatap iba pada putranya di lengannya, betapa tak bergunanya dia, membiarkan putranya hidup menderita bersama ayahnya.
"Maafkan aku, aku menyusahkanmu dengan baili" wang hongyi menunduk lesu
Shi ying menggeleng, "tidak.. ini pilihanku. Letakkan xiao bai disini" shi ying menepuk ranjang yang bahkan tak ada alas katun di bawahnya.
Wang hongyi meletakkan putranya pelan, menyelimutinya dan mencium dahi dan pipinya yang bulat.
Wang hongyi tersenyum dan mengusap kepalanya, "kau sangat mudah tertidur"
Shi ying terkekeh, apakah hongyi tak menyadari kalau itu adalah cerminan dirinya.
"Kemarilah, aku akan menyeduh teh yang mulia"
Wang hongyi keluar, dia memijit lengan kanan dan kirinya bergantian.
Tangannya terasa kebas setelah menggendong bocah bulat itu.Shi ying hampir tertawa melihat hongyi yang menepuk-nepuk bahunya, sepertinya tubuh raja itu mulai kesemutan setelah menggendong bayi bulatnya.
"Apa xiao bai sangat berat?" Shi ying menyajikan teh yang telah di seduhnya
Wang hongyi menggaruk belakang kepalanya, sebagai seorang ksatria dia bahkan merasa lelah karena menggendong putranya sendiri.
"A-li.... Ee.. maksudku xiao bai, tidak berat" wang hongyi masih merasa kaku dengan panggilan A-li yang baru di telingannya
"Kau bisa memanggilnya a-li, tidak masalah" shi ying meniup teh di tangannya.
Wang hongyi menatap shi ying yang terdiam.
"Emm.. aying, mari kita bicara"
Shi ying mendongak dan tersenyum kecil, "bukankah kita sudah bicara dari tadi yang mulia?"
Wang hongyi semakin salah tingkah, benar juga, dari tadi mereka telah bicara.
"Emm.. maksudku, ini tentang kita"
"Tentang kita?" Shi ying tak mengerti
Wang hongyi menarik nafasnya
"Aku.. bisakah kau beri aku kesempatan lagi?"
Shi ying tertegun, dia ingin menghindari ini. Apa yang harus dia lakukan sekarang.
Dia memang masih mencintai wang hongyi, tapi untuk kembali dengannya. Hatinya belum siap.
"Emm.. bisakah kita-"
"Shi ying" suara langkah kaki memasuki rumah
"Ayah, kau.."

KAMU SEDANG MEMBACA
The rejected Queen
Historical Fiction"aku menolakmu menjadi ratuku. kau akan di makzulkan. aku membebaskanmu dari ikatan pernikahan kita berdua setelah 2 tahun. Dan setelah ini kau akan menjalankan pengasingan selama 2 tahun, di tempat yg di tentukan kerajaan. dan apabila telah lewat m...