cpt 30

7.5K 716 93
                                    


Wang hongyi tersenyum di balik pintu kayu itu, dia melihat sehun memeluk shi ying dengan erat.

"Ying, kau pantas bahagia. Maafkan aku" wang hongyi pergi begitu saja setelah melihat gegenya dan shi ying berpelukan dalam ruangan sehun.

Sudah waktunya wang hongyi berkorban untuk gegenya dan melepaskan shi ying dari hidupnya.

Dia terlalu banyak menabur luka pada hati shi ying, dia hanya ingin melihat shi ying tersenyum dengan orang yang di cintainya.

.
.
.

Selir zhou di bawa ke altar penyiksaan, hukuman telah di jatuhkan padanya.

Seorang wanita yang mengkhianati dan menghina rajanya yang juga suaminya adalah hukuman mati.

Selir zhou duduk di depan sebuah cawan di depannya.

Cawan itu berisi cairan hitam yang sangat pekat. Selir zhou hanya menatap cairan itu dalam diam.

Entah mengapa tiba-tiba saja hatinya merasa sakit, air matanya jatuh di pipinya.

Dia di anugrahi seorang raja yang mencintainya, bahkan rela melepaskan Ratu-nya hanya untuknya. Dan bodohnya dia menyia-nyiakan cinta itu.

Selir zhou tersenyum lirih, "terima kasih" dia berterima kasih pada cinta wang hongyi yang pernah ada untuknya. Di akhir hayatnya entah kenapa dia bisa merasakan cinta itu, selama ini dia hanya tertuju pada ambisinya yang ingin berkuasa, bahkan tak bisa melihat sebuah ketulusan di sampingnya.

Selir zhou dengan mantap menegak cairan hitam itu sampai tandas. Dia mengusap pelan bibirnya yang terasa panas

Dia mendongak ke atas singgasana raja, air matanya jatuh. Dadanya mulai terasa sesak dan panas.

Inikah akhirnya? Selir zhou menutup matanya yang mulai memberat, sayup-sayup dia mendengar kaki seseorang melangkah ke sampingnya.

"Istrahatlah dalam damai" kemudian kaki itu melangkah pergi

Zhou lu tersenyum dan merasakan seluruh tubuhnya kesakitan, dan sampai tak merasakan apapun lagi.

.
.

Sehun dan shi ying berdiri berdampingan di depan meja persembahan.

Mereka bersujud pada langit dan bumi. Ritual terakhir yang belum sempat di lakukan di akhir upacara pernikahan mereka.

Keduanya bersujud dengan yakin. Shi ying memantapkan hatinya dan sehun menerima shi ying apa adanya.

Setelah melakukan sujud yang terakhir, keduanya berhadapan dan saling melempar senyum di bibir mereka.

Sepertinya dewa mulai memberi mereka kesempatan untuk memulai garis takdir yang baru.

Wang hongyi tersenyum getir di kejauhan, dia melihat kakaknya mengikat janji dengan Aying-nya.

Wang hongyi menghapus setitik air mata yang mengisi sudut matanya.

Dadanya merasa sakit menyaksikan orang yang dia cintai akhirnya bersama dengan orang lain. Tapi disisi lain dia merasa bahagia, karena akhirnya gegenya bisa tersenyum bersama orang yang di cintainya juga.

"Semoga kalian bahagia, aku tau ini menyakitkan bagiku, tapi aku sangat pantas menerimannya" wang membalikkan badannya meninggalkan tempatnya menyaksikan shi ying dan sehun mengikat janji.

Sehun membawa shi ying dalam pelukannya, sehun bahagia, akhirnya dia bisa bersama shi ying.

Sementara shi ying tak sengaja melihat wang hongyi yang berbalik memunggungi nya pergi, kenapa hatinya sangat sakit? Bukankah ini yang hongyi inginkan. Agar dia bisa menjauh darinya?

"Yi-ge.. selamat tinggal"

The end.











.. 🤧🤧 tapi aku bo'ong.

Tbc (26-4-22)

Monggo komennya 🤧🤧

The rejected QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang