cpt 39

4.7K 514 65
                                    


Wang hongyi menoleh sekali lagi, dermaga yang ramai dengan lalu lalang orang, terasa sangat senyap baginya.

"Yang mulia, ini sudah saatnya. Perahu ini akan berlayar sekarang juga" haikuan memberi jalan pada wang hongyi yang masih setia menoleh ke belakang.

"Tunggu sebentar lagi" wang hongyi meremas kedua tangannya penuh harap.

Dia masih mengharapkan seseorang berlari mengejarnya dan menghalanginya pergi.

Haikuan menghela nafasnya, sudah lebih 2 jam perahu besar itu menunggu tuannya naik, tapi sekali lagi wang hongyi ingin mereka menunggu.

Setengah jam kemudian, tetap tak ada  tanda-tanda apapun

Wang hongyi tersenyum getir, dia terlalu berharap banyak. Dia tau, bahwa luka yang dulu di goreskannya pada shi ying terlampau dalam.

Apa yang dia harapkan? Bukankah dia adalah tokoh utama yang paling di benci shi ying.

Wang hongyi melangkahkan kakinya ke tangga kapal, nahkoda telah menunggunya dengan sabar.

"Ayo kita pergi," wang hongyi tak menoleh lagi, dia menerima apapun keinginan shi ying.

Cukuplah dia tau bahwa shi ying dan putra mereka baik-baik saja. Dia berharap semoga shi ying tak pergi kemanapun lagi. Sehingga dia bisa setidaknya menemui mereka sesekali.

Haikuan mengangguk kecil, dia meminta pengawal segera naik ke dalam kapal.

Haikuan merasa sedikit terenyuh melihat rajanya, mungkin perbuatannya di masa lalu sangat keji, tapi melihat perjuangannya di masa kini membuat hatinya tersentuh. Tapi apa mau di kata, jika shi ying tak mau memberi kesempatan lagi.

Kapal besar yg awalnya terdiam di pinggir dermaga kota yiling mulai meninggalkan sandarannya.

Kapal itu telah berlayar cukup jauh meninggalkan kota yiling yang dingin.

Sementara itu, seorang laki-laki manis berlari membawa putranya di gendongannya. Kakinya terasa lemas saat melihat kapal besar itu pergi meninggalkan yiling.

Shi ying hampir tak bisa mengangkat kakinya, dia berjalan cukup jauh mengejar seseorang yang akan pergi hari itu juga.

Bercak darah menghiasi kasut kusamnya yang terlalu lama berjalan menuju dermaga.

"Da...da...da..." Bibir mungil itu terus memanggil seseorang yang telah jauh berlayar pergi.

Shi ying menitikkan air matanya, dia menatap kepergian kapal itu dengan hati sendunya.

"Maafkan aku," lirihnya.

Dia mengusap pelan punggung baili yang menangis kencang. Mungkin dia merasa terluka, karena baru saja dia bertemu dengan dada-nya, tapi kembali lagi dia harus terpisah karena ke egoisan hatinya.

.
.
.

"Harusnya kau tak mengorbankan kakimu,"

"Aku tidak masalah, dia akan sembuh" pemuda tampan itu tersenyum tampa wajah berdosa pada lelaki manis yang membalut lukanya.

"Ya..ya.. aku tau... Kau akan segera sembuh, jadi kau bisa segera pergi tuan yi" pemuda manis itu telah selesai membalut luka di kaki wang hongyi.

"Aakh,, aku merasa luka ini akan sembuh sedikit lebih lama" wang hongyi memasang wajah polosnya.

"Itu hanya alasanmu saja, kau membuang-buang waktu" pemuda manis itu hendak pergi.

Wang hongyi menarik lengannya, "eh, tunggu sebentar. Biar aku obati kakimu ying"

Shi ying menghela nafasnya, kakinya memang sedikit lecet, tapi dia juga tidak akan sampai hati membiarkan seorang raja Rou menyentuh kakinya.

"Tidak perlu, ini sudah tidak apa-apa" shi ying kembali berbalik

The rejected QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang