cpt 33

8K 746 124
                                    

(sorry typo)

Dua bulan berlalu sejak kelahiran a-li kecil.

Wang hongyi benar-benar melakukan apa yang di katakan nya.

Dia tak mengusik kehidupan shi ying dan putranya.

Dia hanya melihat dan menjaga mereka dari kejauhan, meskipun tersirat kerinduan yang mendalam terhadap kedua orang itu, wang hongyi selalu menahannya.

Dia tidak ingin aying terganggu dengan kehadirannya, juga tak ingin gegenya merasa tak enak hati padanya.

Seperti malam ini, saat wang hongyi akan melangkah masuk kedalam kediamannya, dia melihat shi ying sedang kesusahan menenangkan putranya yang menangis.

Shi ying terlihat mengayun-ayunkan tubuh mungil a-li ke kiri dan ke kanan, sambil bibirnya terus berucap cup.. cup..

Wang hongyi merasa kasihan pada shi ying, dia pasti kesusahan.

Wang hongyi memberanikan diri mendekat, dia berjalan pelan. Seandainya saja nanti shi ying tak memperbolehkannya, dia tidak apa-apa setidaknya dia sudah mencoba.

"Aying, kenapa a-li menangis?"

Suara dingin itu membuat jantung shi ying berdegup cepat, dia menoleh dan mendapati wang hongyi berdiri di belakangnya.

"Itu... Aku juga tidak tau dia selalu menangis setiap malam saat akan tidur." shi ying masih mengusap kepala a-li mencoba menenangkan.

Wang hongyi mendekat dan kemudian merentangkan tangannya, "bolehkah aku menggendongnya?"

Shi ying mengangguk dan memberikannya pada hongyi.

Wang hongyi memang tak pernah menemui mereka, tapi shi ying tahu wang hongyi selalu memperhatikan mereka dari jauh, shi ying sering melihat wang hongyi memperhatikan mereka diam-diam.

Hati shi ying selalu tersentuh, dia tak pernah mempermasalahkan jika memang hongyi ingin bertemu dengan putranya.

Wang hongyi mengendong a-li yang menggeliat sambil menangis.

"Aiyoo,, kenapa pangeran kecilku menangis? Cup cup.. kau anak yang pintar. Jangan menyusahkan ibumu sayang" wang hongyi mengusap pelan dahi putranya.

Sesaat kemudian putranya mulai tenang, dan dia tertidur pulas.

"Kau memang anak pintar, ayah menyangi mu nak" wang hongyi mencium pucuk kepala a-li.

Shi ying melihat anaknya tertidur di gendongan ayahnya, apakah dia merasa sangat nyaman. Atau mungkin bayinya merindukan ayahnya?

Wang hongyi tersenyum menatap wajah bayinya yang tertidur pulas.

Wang hongyi menoleh pada shi ying yang terdiam di belakangnya.

"Emm.. aying.. a-li sudah tertidur. Kau bisa membawanya" wang hongyi menyodorkan pangeran a-li pada shi ying.

Shi ying yang terdiam segera berjinggat hendak mengambil alih gendongan a-li.

Tapi saat a-li berada di gendongan shi ying, bayi kecil itu kembali menangis kencang, sepertinya dia sangat nyaman di gendongan ayahnya.

Wang hongyi terpaksa mengambil kembali a-li dari tangan shi ying.

"Yang mulia, maaf telah menyusahkan mu" shi ying merasa tak enak

Wang hongyi tersenyum dan menggeleng, dia justru sangat bahagia berada sangat dekat dengan putranya.

Kembali saat putranya mulai tertidur lagi, hongyi memberikannya kepada shi ying lagi. Tapi entah kenapa, bayi kecil itu kembali menangis.

"Sayang, jangan menangis" wang hongyi merasa kasihan pada putranya yang menangis saat di pindahkan.

The rejected QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang