cpt 42

4.8K 498 140
                                    

(typo sorry)

5 bulan kemudian.

"Percepat bunga-bunganya. Jangan lupa dupa dan persembahan di letakkan pada tempatnya. Ayo cepat"

Kasim tua itu mengomel sepanjang waktu, ini adalah acara penting. Jadi tidak boleh ada yang terlewat satupun.

"Cepatlah, upacara pernikahan akan segera di mulai" sekali lagi kasim tua itu berteriak pada pelayan yang berlalu lalang.

Tuan xiao menatap persiapan dari kejauhan, sangat indah batinnya.

Ini adalah pernikahan putranya untuk yang ke 3 kalinya.

Di pernikahan kali ini, xiao ming berharap putranya akan menemui kebahagiaannya.

"Semoga ini menjadi yang terakhir putera ku, kau telah terlalu lama menapaki jalan berduri, ini sudah saatnya kau berjalan di antara bunga-bunga yang indah" gumamnya sambil menatap dekorasi indah itu dari kejauhan.

Sementara di dalam kamar, shi ying meremas ke dua tangannya gugup.

Dia jadi teringat pernikahan pertamanya dengan hongyi, dia juga merasa sangat gugup waktu itu.

Dia tersenyum kecil, ini pernikahannya yang ke 3.

"Apakah orang akan berpikir aku terlalu rakus?"

Mian-mian yang sejak tadi mendandani tuannya mendengar gumaman shi ying.

Dia mengerti pasti tuannya merasa khawatir karena dia telah melakukan upacara pernikahan berulang kali.

"Tuan ying,, ah tidak.. maksud hamba, yang mulia ratu. Anda tidak perlu khawatir, aku yakin semua orang akan menerima kisahmu, tidak ada yang tau apa yang dewa gariskan untuk hidup kita. Berbahagialah" mian-mian tersenyum cantik di depan shi ying

Shi ying hampir tertawa, "aku belum menjadi ratu mian-mian. Apa yang kau katakan? Seolah semua orang tau apa yang terjadi padaku, mereka hanya melihat garis besarnya saja" shi ying menegak teh di hadapannya.

Mian-mian menggaruk tengkuknya, tuannya tidak tau saja bahwa kisah mereka mengalun indah setiap hari di rumah Opera.

Mian-mian hanya tertawa kecil, bagaimana tuannya bisa tau, bahkan dia tak pernah tertarik pada hiburan semacam itu. Batinnya.

"Ayaah..." Suara langkah kaki menghentak ubin kayu di dalam ruangan shi ying.

Shi ying menoleh ke belakang, putranya telah siap menyambut upacara pernikahannya.

"Xiao bai, hati-hati" tubuh bulat baili menubruk shi ying

"Hah... Hah.." sementara luhan berada di belakangnya mengejar baili yang lari sangat cepat. Saat ini luhan tengah menjalani hukumannya, karena telah menyamai baili dengan se ekor babi, hukumannya adalah menjadi teman sekaligus pengasuh baili di dalam istana.

Luhan menghela nafasnya yang berat sehabis berlari, "ya- yang mulia pangeran kecil. Aku sudah lelah berlari. Kakimu sangat cepat seperti kuda" luhan mendudukkan kakinya yang lemas di lantai

Shi ying tertawa kecil, mian-mian menutup mulutnya dengan sebelah tangannya. Pasti ini hukuman yang sangat berat bagi luhan. Batin mereka

"Lulu, beristirahatlah. Maafkan putraku yang nakal ini" shi ying mencubit gemas pipi baili.

Baili hanya tertawa melihat luhan yang lemas mengejarnya.

"Yang mulia, sudah waktunya"

Pelayan wanita menghampiri shi ying di kamarnya.

Shi ying mendadak gugup kembali, dia sedikit trauma di masa lalunya, hatinya kalut, pikirannya membawanya ke masa lalu.

Baili meraih tangan ayahnya, menariknya untuk pergi.

The rejected QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang