cpt 35

5.6K 606 89
                                    

(sorry typo)

1 tahun kemudian.

Dataran hiling, wilayah kerajaan hiling. Negara yang tidak terlalu besar namun masih sekutu dekat kerjaan Rou. Jaraknya lumayan jauh, jika di tempuh dengan kuda sekitar 2 hari perjalanan.

"

Xiao bai.... Ayo ayo... Sekali lagi... Ayo sekali lagi... Lihat ini xiao bai.." seorang pemuda cantik sedang mengayun-ayunkan mainan pada seorang balita yang baru saja belajar berjalan.

"Ying, apa yang kau lakukan. Biarkan xiao bai berjalan dengan kemauannya. Jangan di paksa"

Shi ying merengut kesal, ayahnya selalu memanjakan baili, padahal sedikit lagi baili hendak meraih mainan yang di pegang nya, karena teriakan ayahnya, baili kembali terjatuh dan mendaratkan bokong sintalnya ke atas tanah.

"Ayah, xiao bai tak perlu di manjakan. Aku yakin sebentar lagi dia akan berlari" shi ying tersenyum.

Tuan xiao menghela nafasnya, "lihatlah xiao bai kesakitan di area bokongnya"

Shi ying segera mengangkat xiao bai dan memeluknya gemas.

Shi ying menciumi pipinya yang merah, "kau sangat menggemaskan. Ayah akan membuatkan mu bubur kacang merah kesukaanmu"

"Da... Da... Daa..." Mulut kecil xiao bai, mulai meracau.

Shi ying menghela nafasnya tak mengerti, akhir-akhir ini dia sering mendengar anaknya mengucapkan kalimat itu.

"Aiyoo,, makanan apa itu nak?" Shi ying menatap bingung

Tuan xiao hanya mengeleng kecil, bahkan tubuh xiao bai sudah sangat gendut. Tapi shi ying masih saja menjejali dia dengan makanan yang banyak mengandung protein.

Bukannya tuan xiao tak suka, hanya saja, dia merasa kasihan melihat xiao bai, kesusahan membawa badannya yang gendut.

Shi ying menggendong xiao bai, balita itu telah tertidur beberapa menit yang lalu. Entah kenapa semakin hari, wajahnya semakin mirip dengan ayahnya.

Shi ying dan tuan xiao sengaja mengganti nama panggilan a-li dengan marga mereka. Mereka hanya tak ingin, masa lalu membayangi mereka hanya karena sebuah marga. Maka dari itu, shi ying memanggil a-li dengan nama panggilan lain 'xiao bai'

Setidaknya orang baru tak akan menanyakan prihal marga mereka, karena kini baili memakai marga yang sama dengan ayahnya shi ying.

Shi ying mengusap pelan rambut putranya yang sedang tertidur.
Bohong jika shi ying mengatakan tidak merindukan wang hongyi, setiap malam wajah putranya selalu mengingatkannya pada nya.

"Aku harap kau baik-baik saja disana" gumamnya.

.
.

Sementara itu di kerajaan Rou, wang hongyi memijat kepalanya yang sakit.

Semua orang-orangnya masih belum menemukan keberadaan shi ying dan A-li.

Haikuan memasuki ruang pribadi raja, "yang mulia, hamba masih belum memperoleh kabar apapun" haikuan menunduk

Haikuan berkata jujur, shi ying dan pamannya tak memberi kabar apapun selama kepergian mereka. Lebih tepatnya dari awal tak mengetahui rencana shi ying dan pamannya.

Wang hongyi menatap sendu, dia menghampiri haikuan yang menunduk.

Wang hongyi melipat kedua tangannya di dadanya, dia menekuk lutunya di hadapan haikuan. Sebagai seorang raja, dia membuang harga dirinya

The rejected QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang