cpt 23

10.2K 922 223
                                        


Wang hongyi menatap tanpa minat pada hidangan di depannya, selir zhou menatap wajah wang hongyi yang sedikit pucat

"Yang mulia, kenapa kau tidak menyentuh makananmu? Apa kau sedang tidak enak badan?" Selir zhou mengusap pelan tangan hongyi

Wang hongyi tersadar dan tersenyum ke arah selir zhou "aku tidak apa-apa, hanya saja aku merasa agak lelah. Mungkin karena banyak yang aku kerjakan" wang hongyi menenangkan selirnya, dia tak mau selirnya terlalu berfikir. Biar bagaimanapun dia sedang mengandung.

Selir zhou menyipitkan matanya, dia tahu ada yang dia sembunyikan di belakangnya. Dia akan meminta aning untuk mencari informasinya.

"Yang mulia, aku sedang mengandung keturunanmu sekarang, tidakkah kau akan memberiku hadiah? Aku sedang mengandung calon penerus mu" zhou lu memasang wajah manjanya

"Apa yang kau inginkan? Aku akan memberikannya" wang hongyi mengusap kepala zhou lu

"Yang mulia, sampai saat ini posisi ratu kosong, rakyat selalu mendesakmu untuk segera mengisi kekosongan itu" zhou lu mengingatkan

"Lalu? Kau ingin aku menikah lagi dan mengisi kursi ratu?"

Zhou lu membolakan matanya, "bu-bukan itu, maksudku. Apakah aku tidak layak untuk menjadi ratumu?" Zhou lu memasang wajah sendunya

Wang hongyi menghela nafasnya, jika mengingat tentang Ratu, perasaannya kembali tercubit. Dia sendiri yang menjauhkan ratunya, dan sekarang dia justru jatuh cinta pada mantan ratunya.

Wang hongyi memijat pelipis nya, "zhou lu, jangan bahas masalah ratu dulu, kita pikirkan itu nanti. Bukankah yang terpenting aku selalu bersamamu dan mencintaimu?" Wang hongyi menatap zhou lu

Zhou lu tergagap, dia kemudian tersenyum kaku "ha, iya.. kau benar."

Wang hongyi menyumpit sayur di mangkuknya,

"Yang mulia, 3 hari lagi pangeran sehun akan bertambah usia, ku dengar yang mulia ayah raja telah mengatur sebuah perjamuan untuknya. Apa kau telah menyiapkan hadiah?" Zhou menyendok sup-nya

Wang hongyi menggeleng, "tidak, aku tidak tertarik" jika teringat kakaknya, dia teringat interaksinya dengan shi ying. Itu hanya menyakiti matanya

"Jangan begitu, ayo kita pergi ke taman andong, di situ berbagai macam batu giok di jual. Kita bisa membelinya dan memberikannya pada pangeran sehun. Bukankah itu lebih baik?" Selir zhou mencoba membujuk,

Wang hongyi tak punya pilihan lain, dia juga belum menyiapkan apapun untuk kakaknya, meskipun tak perduli tapi dia tetap harus menghadiri perjamuan itu. Jika tidak maka ayahnya bisa marah padanya.

"Baiklah, habiskan dulu makananmu, jangan biarkan anak kita kelaparan" wang hongyi mengusap perut zhou lu yang masih rata.

Zhou lu tersenyum dan mengangguk. Akhirnya dia bisa berjalan-jalan dengan raja, dia bisa pamer pada semua orang jika wang hongyi sangat mencintainya dan hanya miliknya. Zhou lu bersmirk samar.

"Kita akan memakai pakaian biasa, aku tak mau menarik perhatian rakyat sekitar" wang hongyi menambahkan

Selir zhou menggerutu sebal dalam hatinya, jika hanya memakai pakaian biasa, tidak akan ada yang memperhatikan mereka. Ah dasar.

Zhou lu hanya bisa mengangguk pasrah

.
.

Shi ying menatap keluar jendela, musim dingin kali ini sepertinya datang lebih awal.

Dia mengusap pelan lengannya yang dingin, dia kembali membaca buku di depannya. Perpustakaan kota memang cukup sepi, hanya ada beberapa orang saja di dalam. Tempat ini sangat hening, shi ying menyukainya.

The rejected QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang