25

46 7 2
                                    

HAPPY READING

Enjoyy aja
______________________________

Alvaro si pencari masalah
______________________________

Hari Senin telah tiba. Hari yang paling tidak disukai oleh banyak murid karena mereka harus berangkat pagi untuk melaksanakan upacara.

Tidak hanya itu, mereka juga akan di periksa perlengkapan mereka dari topi, dasi, ikat pinggang dll. Dan mereka yang datang terlambat ataupun yang perlengkapannya tidak lengkap akan dihukum.

Untung saja tadi Rere dan juga Lidya tidak ikut dihukum. Dan sekarang adalah pelajaran yang paling membosankan menurut para murid kelas IPA. Yaitu pelajaran Fisika.

"Re gue bosen nih" bisik Lidya ke Rere.

"Terus?"

"Bolos yuk"

"Gausah ngeracunin gue lo ya"

"Oiya lupa, Rere kan anak baek, anak pinter, taat peraturan gak kayak gue yang berandalan"

"Lo mau bolos? Noh ajak Maura" Rere menunjuk Maura yang ada didepan Lidya menggunakan dagunya.

"Bener juga lo re" Rere mengedikkan bahunya. Tatapan Lidya kini kepada Maura yang ada didepannya.

"Maura" bisik Lidya.

"Apa??"

"Bolos kuy"

"Monmaap saya udah tobat, jadi jangan meracuni saya lagi" ucap Maura.

"Isshhh Lo berdua sama aja" ucap Lidya kemudian dia menyilangkan tangannya diatas meja untuk menjadi tumpuan kepalanya.

"Lebih baik gue tidur aja" gumam Lidya yang mulai memejamkan matanya.

Selang beberapa menit, guru yang dibilang Lidya sangat membosankan itu sudah meninggalkan kelasnya. Kini sudah jamnya istirahat.

"Bangun" Rere menggoyangkan pundak Lidya.

"Hmm" Lidya mengucek matanya.

"Lo makan gak??"

"Udah istirahat??" Tanya Lidya yang masih mengantuk.

"Hmm"

"Kalian mau ke kantin??" Lidya menatap Rere kemudian Maura.

"Iya, kita mau ke kantin" jawab Maura.

"Ikuutt"

"Ayo"

"Tapi mau ke kamar mandi dulu cuci muka"

"Iya udah ayo"

Kemanapun Rere pergi pasti Lidya ikut. Sesampainya di kantin

Setelah dari kamar mandi Rere, Lidya dan Maura pergi ke kantin. Disana mereka melihat ada Raka dkk. Terlihat Raka melambaikan tangannya kepada Rere. Tanpa menjawab ataupun merespon Rere melangkahkan kakinya mendekati tempat Raka dkk.

"Hai" sapa Raka kemudian Raka menarik Rere agar duduk disampingnya.

"Bucin terooosss" ejek Alvaro.

"Iri bilang tai" jawab Raka ke Alvaro.

"Huss" tegur Rere dan Raka hanya menyengir tak jelas.

"Ra" panggil Alvaro ke Maura.

"Hmm, iya kak" jawab Maura tak lupa dengan senyumannya.

"Tu anak kenapa?" Alvaro menunjuk Lidya yang duduk disamping Maura dengan dagunya. Lidya menelungkupkan tangannya diatas meja dan menaruh kepalanya diatas tangannya. Mungkin efek masih ngantuk.

I'M REINARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang