13

77 11 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Langsung ajalah

HAPPY READING semuanya
_________________________________

Keluarga Raka

_________________________________

Di halaman depan rumah, ada seorang wanita yang sudah berumur 40an sedang menunggu anaknya pulang dari sekolah. Dia tidak sendirian, dia bersama seorang anak perempuan yang baru berumur sekitar 3 tahun.

Sudah hampir jam 6 sore tapi anak laki-lakinya itu belum pulang. Memang sudah biasa anaknya itu pulang malam atau pergi nongkrong dengan temannya. Tetapi kali ini dia belum juga pulang dari sekolah membuat wanita itu khawatir.

Tak lama suara motor yang sudah dikenalinya masuk kedalam pendengarannya. Wanita itu berdiri didepan pintu rumah seraya menggendong putri kecilnya.

"Dari mana aja bang, kenapa baru pulang??"

"Biasa ma, Raka main dulu sama David sama Alvaro" anak laki-laki yang ditunggu wanita itu adalah Raka dan ddua orang yang menunggunya adalah Adel ibunya dan Fara adiknya.

"Terus kenapa telpon dari mama gak diangkat??" Tanya Adel.

"Hp aku lowbat ma" memang benar tadi HP Raka lowbat, jadi dia tidak bisa mengabari orang yang ada dirumah.

"Yaudah, lain kali kalau mau pulang terlambat kabarin dulu ya bang"

"Iya ma, maaf" Raka mengambil alih Rara dari gendongan Adel.

"Yaudah ayo masuk, mandi dulu terus sholat Maghrib abis itu makan ya"

"Iyaa mama, papa udah pulang belum ma??"

"Belum, bentar lagi mungkin bang" Raka mengangguk kemudian menyerahkan Rara kepada mamanya lagi.

Setelah Raka melakukan yang diperintahkan mamanya yaitu mandi kemudian sholat, Raka kembali menyusul mamanya yang sedang didapur menyiapkan makan malam.

Raka melihat disana sudah ada papanya. Semua keluarga raka sudah berkumpul di ruang makan. Ada Indra selaku papanya Raka yaitu Indra, Adel, Raka, dan juga Fara.

"Baru pulang pa??" Tanya Raka yang baru saja duduk didepan papanya.

"Iya bang, kamu juga baru pulang kan"

"Hehe tau aja, tadi aku mau ngabarin mama kalau aku ada ekstra dan abis itu main sama David sama Al tapi HP ku lowbat" Indra mengangguki penjelasan putranya.

Indra ingin bertanya kepada Raka tetapi suara istrinya membuatnya mengurungkan niatnya dahulu.

Indra itu orang yang dingin, sama seperti Raka. Bahkan dahulu Indra lebih dingin dari Raka. Bicara hanya seperlunya saja.

"Makan dulu, bicaranya nanti aja. Kalian kalau udah bicara gak ada habisnya" suruh Adel dengan lembut.

"Iya ma" jawab dua laki-laki itu bersamaan.

Adel menyajikan beberapa makanan dimeja makan. Adel menyerahkan piring ke Raka kemudian mengambilkan nasi beserta lauknya untuk Indra.

Makan tanpa berbicara itu sudah menjadi kebudayaan di keluarga Raka.
Tidak ada orang yang boleh berbicara ketika makan.

Keluarga Raka itu tergolong keluarga yang sempurna. Memiliki keluarga lengkap, memiliki harta yang banyak, kasih sayang yang tak pernah putus. Apalagi yang kurang?.

"Sekolah gimana bang??" Tanya Indra saat sudah selesai makan.

"Sekolah sih aman pa, muridnya yang gak aman"

"Lah kok bisa" sahut Adel yang mendengar jawaban dari Raka.

"Raka mau nanya sama papa, kalau di sekolah kita ada pembullyan apa yang tindakan yang papa ambil??" Indra dan Adel kaget mendengar pertanyaan dari putranya.

"Emang di sekolah kita ada pembullyan??" Tanya Indra. Jangan salah, Indra adalah pemilik sekolah Gelora Bintang, sekolah yang ditempati Raka dan Rere. Dan orang tua Michelle hanyalah donatur terbesar di sekolah itu.

"Udah jawab dulu pa"

"Kalau emang pembullyannya tidak sampai menyakiti fisik ataupun mental, mungkin dia hanya diskorsing aja. Tapi kalau menyakiti salah satunya baik itu fisik maupun mental mungkin keduanya, dia bisa terancam dikeluarkan dari sekolah. Tapi ada guru yang tahu gak??" jawab ayahnya.

"Enggak, soalnya orang yang dibully melarang buat ngasih tahu guru"

"Berarti itu harus ditindak lanjuti bang"

"Sekalipun dia anak donatur terbesar pa??"

"Iya"

"Aku udah berusaha bujuk dia buat lapor ke guru pa tapi dia tidak mau"

"Cewek apa cowok??" Tanya Indra penasaran.

"Ya cewek lah pa, ya kali cowok"

"Kamu suka ya bang.... sama cewek yang jadi korban bullying"

"Iya" jawab Raka singkat dengan santainya.

Indra dan Adel membelalakkan matanya kala mendengar pengakuan Raka. Tidak disangka Raka anak mereka yang dikenal dingin kini menyukai seseorang.

"Ya kalau begitu kamu harus bergerak bang, jangan sampai keterusan, kasian gebetan kamu" goda Adel.

"Oh ya tentu lah ma"

"Terus rencana kamu apa bang??" Tanya Indra.

"Aku mau nyerahin bukti² yang udah Raka simpen ke guru, kalau bisa ya ke polisi juga"

"Eh kamu udah ada bukti, dapet dari mana bang??" Tanya Adel.

"Anak cowok mama ini tuh pinter, dianya juga goblok kali ya. Dia gak tau aja kalau semua sisi sekolah ada CCTV nya"

"Heh ngomongnya" Adel memperingati Raka.

"Mana papa mau lihat" Raka menyerahkan HP nya kepada Indra. Didalam HP Raka ada beberapa bukti video ketika Rere dibully oleh Michelle.

"Kok dia diem aja bang dibully kayak gini" protes Adel tak terima melihat Rere diperlakukan seperti itu.

"Cantik gak ma, pa??" Tanya Raka. Adel mendengus karena putranya ataupun suaminya tidak ada yang mendengarnya.

"Cantik" jawab Indra.

"Emang ya gak bapak gak anaknya sama aja kelakuannya, ini dibully loh bang" Indra dan Raka tak merespon Adel sedikitpun.

"Mama antuk" celetuk anak perempuan yang duduk disamping Adel dengan mata ngantuknya.

"Fara ngantuk, tidur yuk" Adel memindahkan Rara kedalam gendongannya.

"Kalian berdua beresin ini semua, mama gak mau tau mama kesini harus udah bersih" setelah mengucapkan itu Adel meninggalkan dua orang laki-laki itu di meja makan.

"Papa sih gak ngerespon mama" Raka menyalahkan Indra. Adel memang gampang sekali marah, bukan ke marah tapi hanya ngambek.

"Lah kok papa, kan kamu juga" Indra tak terima disalahkan oleh anaknya.

"Iya lah siapa lagi"

"Oh yaudah kamu beresin semuanya sendiri" Raka membelalakkan matanya.

"Gak gak gak, kita berdua yang beresin. Iya ini salah Raka juga deh"

"Bagus"

_________________________________

Follow :
Ig : @_im.nihayy
@maniakcokelat__

Tiktok : @maniakcokelat__
Wp : @maniakcokelat__

Jangan lupa tinggalin jejak yaa

See you next time

I'M REINARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang