20

69 13 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Haii ketemu lagi dengan aku, Rere dan Raka ygy.
Sok boleh langsung dibaca aja gausah lama-lama.

Jangan lupakan votmennya ya bestiii
Tenkyuuu

HAPPY READING BRAYY

______________________________________

Curhat
______________________________________

Langit yang cerah, angin yang sejuk, bintang yang menghiasi dan rembulan yang bersinar menjadi pelengkap malam yang sangat indah.

Tadi Rere bekerja seperti biasa yaitu menjadi pelayan di sebuah restoran yang tidak terlalu besar memang tapi cukup ramai. Ketika sudah waktunya pulang, Rere didatangi seorang laki-laki yang memakai kaos putih di baluti dengan jaket denim berwarna biru keabu-abuan. Siapa lagi kalau bukan Raka orangnya.

Raka mengajaknya jalan-jalan malam ini sebelum pulang. Dan kini mereka berdua duduk di bangku taman yang ada disana. Tak lupa dengan makanan ringan yang mereka beli tadi saat di jalan.

"Kenapa?" Tanya Rere ditengah menikmati indahnya malam.

"Apanya?"

"Kenapa gak bilang"

"Bilang apa?"

"Jalan"

"Apaan ih ngomongnya panjangan dikit kenapa" Ucap Raka yang sudah gemas karena omongan Rere yang tidak memahamkan.

"Lo nya pinter dikit kenapa" Rere juga gemas karena Raka tidak paham-paham dengan apa yang diomongkannya.

"Ya lo ngomongnya yang jelas dong"

"Yaudah iya iyaaa, kenapa gak bilang mau ngajak jalan?"

"Ouhh"

"Kok cuman ouh si" Rere kesal dengan jawaban Raka.

"Lah terus apa" Raka menahan senyumnya melihat Rere yang merasa kesal, Rere sangat menggemaskan dimatanya.

"Ya dijawab pertanyaan gue"

"Yang mana?"

"Tau lah" Rere membuang mukanya kearah lain untuk menghindari kontak mata Raka.

Marah? Rere marah? Rasanya Raka ingin tertawa melihatnya. Rere sangat menggemaskan jika begini.

"Kok marah sih" tangan Raka yang akan menyentuh dagu Rere langsung disentak oleh sang empunya.

"Hahaha" tolonglah Raka tidak bisa menahan tawanya.

"Kok malah ketawa sih"

"Lo gemesin banget tau gak" Raka mencubit pipi Rere.

"Sakit Raka" Rere mengusap pipinya yang tadi di cubit Raka.

"Hehe maaf yaa"

"Hmm"

"Jangan marah lagi"

"Hmm"

"Beneran dimaafin?"

"Lo kalo gak bisa diem gak jadi gue maafin nih"

"Iya iya enggak lagi, nih gue jelasin ya kenapa gue gak bilang kalo jemput Lo tadi"

"Kenapa?"

"Keburu kangen sampek lupa bilang mau jemput"

"Dihh"

I'M REINARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang