Bismillahirrahmanirrahim
Maapkeun yaaa baru update
Gatau kenapa rasanya males buanget akhir" ini
Jadi mohon di maklumi yaaa
HAPPY READING semuanya
_________________________________
Dikeluarkan
_________________________________
Suasana di ruang kepala sekolah saat ini adalah sangat menegangkan. Di ruangan itu sekarang ada pak Doni, Bu Ani, Rere dan Michelle.
Pak Doni dan Bu Ani merasa sangat kecewa dengan Michelle. Beliau kira Michelle bukanlah orang yang seperti itu.
"Bapak kecewa sama kamu Michelle"
"Kenapa bapak harus kecewa sama saya? Bapak saja tidak tahu kejadian aslinya" Tanya Michelle dengan polosnya karena dia tidak tahu jika pak Doni dan Bu Ani sudah mengetahui perbuatannya selama ini.
"Kamu pikir bapak gak tahu perbuatan kamu selama ini?? Kamu sudah membully Rere sampai membuat Rere terluka. Dan kamu Rere kenapa tidak lapor dengan bapak atau ibu guru disini??" Pak Doni terlihat sangat marah, beliau meninggikan suaranya.
"Bagaimana bapak bisa tahu??" Tanya Michelle dengan penasaran.
"Kalau saja bukan Raka yang memberitahu ibu tadi, kita pihak sekolah tidak akan tahu" jawab Bu Ani yang terlihat sembari memegangi kepalanya.
"Kenapa kamu bully Rere??" Tanya Bu Ani kepada Michelle dengan halus.
Rere sedari tadi tidak berniat ikut berbicara karena dia pikir jika dia ikut berbicara dia akan memperumit masalah.
"Saya itu benci banget sama dia Bu" jawab Michelle dengan penuh amarah dan dia juga menunjuk-nunjuk Rere yang berada tepat di sebelahnya.
"Iya ibu tau kamu benci sama dia, tapi apa alasan kamu membenci dia??" Tanya Bu Ani lagi.
"....."
"Kenapa kamu diam saja??" Bu Ani memegang tangan Michelle dan mengelusnya dengan lembut.
"Kalau kamu benci Rere tanpa alasan, kamu mau kan minta maaf sama Rere??" Ucap Bu Ani dengan halus.
"Gak, saya gak mau minta maaf sama anak haram kayak dia dan itu gak akan pernah terjadi" jawab Michelle yang tersulut emosi.
"Kamu sudah keterlaluan Michelle, orang tua kamu sudah bapak panggil untuk kesini dan kamu akan DIKELUARKAN dari sekolah ini" pak Doni memberitahu keputusannya kepada Michelle dengan tegas.
Rere yang awalnya menunduk seketika langsung mengangkat kepalanya. Dia juga tidak menyangka jika Michelle harus dikeluarkan dari sekolah.
"Gabisa dong pak, bapak emang gak tau siapa ayah saya disini??enak aja main keluarkan seenaknya" protes Michelle.
"Disini bukan karena siapa ayah kamu tapi bagaimana perbuatan kamu itu membuat pihak sekolah harus bersikap tegas untuk mengeluarkan kamu" ucap pak Doni.
Tok tok tok
"Silahkan masuk"
"Ada apa ya pak, bapak manggil saya??" Tanya ibunya Michelle.
"Sebelumnya saya mohon maaf sebesar-besarnya saya tidak akan banyak bicara kita langsung ke permasalahannya saja, anak ibuk disini sudah sangat melanggar aturan sekolah dan membahayakan temannya.
Michelle sudah membully temannya yang berada tepat disampingnya. Dia sudah beberapa kali terluka karena anak anda. Tapi kebaikan hatinya tidak membuat anak Anda luluh. Jadi saya mohon maaf, anak ibuk saya kembalikan kepada Anda" ucap Bu Ani dengan halus.
"Kenapa begitu?? Gak bisa dong bu, kalian keluarin anak saya seenaknya aja" protes ibunya Michelle.
"Mohon maaf ini sudah menjadi keputusan pihak sekolah. Kita selaku guru di sekolah ini harus bertindak tegas Bu" tutur Bu Ani.
♤♤♤
Di waktu yang sama terjadi diluar ruang kepala sekolah. Ada Raka, David, Alvaro, dan juga Lidya. Mereka menunggu Rere sampai keluar dari ruang kepala sekolah.
"Kira-kira mereka bakal diapain sama si botak ya" monolog Alvaro tapi didengar oleh teman-temannya.
"Mungkin mau dibotakin juga" celetuk Lidya.
David dan Alvaro seketika menatap Lidya. Mereka berdua mengira Lidya bukan orang yang seperti itu, ternyata Lidya sefrekuensi dengan Alvaro.
"Ide bagus tu" Alvaro mengacungkan jempolnya.
"Bocah prik" gumam David tapi ternyata Lidya mendengarnya.
"Gapapa yang penting kak David ganteng" ucap Lidya sedikit berbisik di samping David.
"Dihh"
"Michelle keluar dan Rere mungkin dihukum" Raka memberitahu teman-temannya.
"Dikeluarin??" Tanya Lidya yang masih tidak percaya. Raka mengangguk menanggapi pertanyaan Lidya.
Di saat mereka sedang berbincang-bincang ada satu cewek yang datang menemui mereka.
"Kak Raka tolong jangan keluarin aku juga ya" ucap cewek itu tiba-tiba.
"Lo siapa??" Tanya Raka yang tidak mengerti kenapa cewek didepannya tiba-tiba mengatakan seperti itu.
"Jujur kak, aku gak pernah punya niat sedikitpun buat melukai Rere" Raka menyerngit bingung bahkan bukan hanya Raka tapi juga teman-temannya.
"Aku emang pernah lakuin hal itu ke Rere, tapi itu atas suruhan dari Michelle. Aku gak pernah berniat menghancurkan Rere, tapi aku juga gak bisa ngapa-ngapain selain nurutin kemauan Michelle" Raka dan juga yang lainnya terkejut mendengarnya.
"Terus kenapa Lo bilang ke Raka, apa urusannya sama Raka?? Kenapa Lo gak bilang langsung ke kepala sekolah dan minta maaf ke Rere??" Tanya David.
"Kak David aku juga mau minta maaf karena udah mata-matain kalian, aku minta maaf banget" cewek itu menangis didepan Raka dan teman-temannya.
Semua orang disana sontak membelalakkan matanya karena pernyataan cewek itu. Mereka tidak menyangka ada orang yang berani memata-matai Raka dan juga teman-temannya.
"Tapi aku berani sumpah, aku mata-matain kalian karena mau melindungi Rere dari kejahatan Michelle. Michelle itu sebenarnya punya banyak rencana, tapi entah kenapa rencananya selalu gagal"
"Lo anak buahnya si pecel-pecel itu" ucap Lidya yang menahan amarahnya agar dia tidak berteriak.
"Lidya gue minta maaf banget"
"Lo kenal sama gue??" Tanya Lidya dengan polosnya. Bukankah dia baru saja marah??Dan sekarang, ah sudahlah.
Cewek itu mengangguk "iya, gue Maura teman sekelas lo sama Rere" Lidya hanya ber-ohria.
"Aku minta maaf banget sama kalian. Terserah kalian mau aku lakuin apa aja yang buat kalian percaya sama aku. Tapi aku mohon, jangan keluarin aku dari sekolah ini" ucap cewek itu yang masih memohon maaf kepada mereka.
"Kenapa Lo minta sama gue??" Tanya Raka dengan datarnya.
"Aku tadi udah bilang kalau aku mata-matain kalian. Aku tau kalau kamu, kak Raka itu anak dari pemilik sekolah ini. Bahkan kak Raka yang meminta ke pihak sekolah untuk memberi ketegasan terhadap Michelle"
"Gue gak akan keluarin Lo, tapi Lo harus minta maaf sama Rere" ucap Raka membuat Maura kembali tersenyum.
_________________________________
Follow :
Ig : @_im.nihayy
@maniakcokelat__Tiktok : @maniakcokelat__
Wp : @maniakcokelat__Jangan lupa tinggalin jejak yaa
See you next time
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M REINARA
Подростковая литература[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA!! REINARA DESTIA. Cewek cantik dan pintar dengan sifatnya yang baik, ramah, rendah hati, mudah sayang terhadap orang lain, tapi semua sifatnya itu tertutup dengan sifat cueknya yang melebihi kulkas 7 pintu. Tak lepas d...