Maaf ya baru update
Enjoy aja :)
___________"ayah" panggil Rere.
Setelah semalam mereka bercerita sembari berpelukan sampai tertidur pulas hingga pagi hari. Kini mereka duduk di depan meja makan. Rere akan berangkat sekolah dan Damar akan berangkat kerja. Mereka melaksanakan makan bersama.
Awalnya Damar melarang Rere untuk berangkat sekolah dahulu karena Rere baru saja mendingan. Tapi Rere tetaplah Rere yang keras kepala.
"Apa?"
"Rere boleh nanya nggak??"
"Nanya apa sayang??"
"I-ibunya Rere itu gimana si yah" Damar tersenyum menanggapi pertanyaan Rere.
"Kamu mau tahu ibu kamu?"
"Rere gak mau tahu siapa namanya yah, tapi Rere pengen tahu ibunya Rere itu gimana orangnya"
"Kenapa gak mau tahu namanya?"
"Seperti yang ayah bilang semalam, Rere gak boleh benci ibunya Rere kan. Jadi dari pada Rere tahu namanya malah bikin Rere benci sama dia"
"Ibu kamu itu orang nya 11 12 sama kamu. Dia pinter, cantik, dingin kayak kamu, semuanya mirip sama kamu"
Hanya mendengar ucapan ayahnya sudah membuat Rere membayangkan bagaimana ibunya yang mirip sepertinya.
"Udaah sana berangkat, udah jam berapa sekarang" ucap Damar mengingatkan.
"Yaudah kalau begitu Rere berangkat dulu yah"
"Dijemput Raka?"
"Iya, mungkin sekarang dia udah didepan" Rere mencium punggung tangan Damar kemudian meninggalkan Damar di ruang makan sendirian.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Dan benar saja saat Rere baru saja membuka pintu, dia sudah mendapati Raka yang menangkring di atas motor besarnya itu.
"Udah lama?" Tanya Rere sembari memakai helmnya.
"Banget" ucap Raka.
"Maaf" cicit Rere.
Raka tersenyum gemas melihat Rere yang menunduk merasa bersalah. Padahal baru sekitar 5 menit Raka sampai di rumah Rere.
"Gapapa sayang" blushh Rere merasakan pipinya menghangat kala Raka memanggilnya dengan sebutan sayang.
"Baru lima menit dateng kok tadi, udah ayo naik" ajak Raka. Rere mengangguk.
"Bentar" Raka menahan Rere yang akan menaiki motor besar Raka.
"Kenapa?"
"Jaketnya mana, kok gak dipake"
"Lagi di jemur tuu" Rere menunjuk jaket yang diberikan oleh Raka kemarin yang sedang ia jemur di samping rumahnya. Raka manggut-manggut.
Raka melepas jaketnya kemudian mengikatkan jaketnya ke pinggang Rere. Rere yang mendapat perlakuan itu hanya diam menahan nafas seraya menetralkan detak jantungnya yang berdegup kencang.
"Jangan sampek kelihatan pahanya" setelah mengucapkan itu Raka menghidupkan motornya.
Tanpa menunggu lebih lama lagi, Raka menjalankan motornya setelah Rere menaiki motor Raka.
Sesampainya di sekolah Raka dan Rere sudah disuguhi dengan pertengkaran antara Alvaro dan Lidya. David dan Maura yang ada didekat mereka hanya berdecak malas karena jika sudah begini maka mereka sudah tidak bisa berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M REINARA
Teen Fiction[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA!! REINARA DESTIA. Cewek cantik dan pintar dengan sifatnya yang baik, ramah, rendah hati, mudah sayang terhadap orang lain, tapi semua sifatnya itu tertutup dengan sifat cueknya yang melebihi kulkas 7 pintu. Tak lepas d...