Bismillahirrahmanirrahim
Selamat pagiii
HAPPY READING semuanya
_________________________________Amarah Rere
_________________________________
Di BMT sekarang tidak terlalu ramai karena hanya ada Raka, David dan Alvaro. Tadi awalnya Raka tidak mengetahui jika Rere dan Michelle bertengkar. Tapi ada satu cewek yang datang menemui Raka.
Raka awalnya bingung kenapa dia melaporkan itu ke Raka bukan ke guru. Padahal Raka sedang berada di warung belakang sekolah. Dan bagaimana cewek itu mengetahui warung belakang sekolah ini.
"Kak Raka" Raka menoleh ke arah suara. Dia bisa melihat ada seorang cewek yang terlihat lelah. Mungkin tadi dia berlari pikir Raka.
"Ya?"
"Bentar-bentar, gue... Atur.... Nafas.... Dulu... Huh huh huh" celetuk cewek itu ketika Raka menjawabnya.
"I-itu k-kak...." Raka menaikkan sebelah alisnya. Cewek yang ada didepannya sekarang terlihat seperti gugup dicampur lelah karena berlari. Terlihat dia masih mengatur nafasnya.
"I-itu k-kak Rere sama Michelle bertengkar" ucap cewek itu yang masih mengatur nafasnya.
"Bertengkar??" Tanya Alvaro yang diangguki cewek didepan mereka.
"Dimana??" Tanya Raka dengan wajah datar dan kaget.
"Di kantin" jawab cewek itu.
"Kok bisa??" Gantian David yang bertanya.
"Gatau, lihat aja sendiri, gue capek" suruh cewek itu ke David.
Tanpa aba-aba Raka dan kedua temannya langsung berlari menuju kantin. Sesampainya disana dia bisa melihat Rere dengan wajah marahnya.
Rere kembali menatap orang didepannya dengan tajam. Dia selama ini sudah cukup sabar dan kali ini dia tidak akan diam saja.
"Gue bilangin ya. Jangan pernah lo sangkut pautin orang tua gue karna kebencian lo sama gue" ucap Rere dengan tegas ke Michelle.
"Lo boleh jelek-jelekin gue, lo boleh benci sama gue, gue gak masalah, gue gak dendam dengan itu. Tapi gue gak akan tinggal diem kalo lo nyangkutin orang tua gue" lanjut Rere.
"HAHAHA anaknya penjahat ternyata juga gak ada akhlak ya... Pantes aja dia dibuang sama ibu kandungnya. Anak pungut gak usah sok deh" Michelle menjeda omongannya.
"Kemaren deket-deket sama Raka, semalem jalan sama om-om, nanti malem mau sama siapa lagi?? Kakek-kakek??" Ucap Michelle mengejek.
Plakk
Rere menampar Michelle dengan sangat keras. Tak tanggung-tanggung sudut bibir Michelle sampai berdarah karena tamparan Rere.
Lagi-lagi semua murid di SMA Gelora Bintang dibuat terdiam. Ternyata Rere bukan orang yang lemah tapi dia orang yang sangat sabar.
"L-lo..." Michelle menunjuk Rere dengan tatapan kebencian dan tangan yang satunya memegang pipinya yang masih sakit karena tamparan Rere.
"JAGA UCAPAN LO YA, JALANG KAYAK LO GAK PANTES NYEBUT ORANG LAIN JALANG" Rere tidak menyadari bahwa dia sudah mengeluarkan air mata.
Untuk yang pertama kalinya Rere mengeluarkan air mata didepan orang selain ayahnya.
"ASAL LO TAU, GUE GAK PERNAH SEKALIPUN PUNYA KEINGINAN DEKET SAMA COWOK SELAIN BOKAP GUE. DAN LO TAU, YANG JALANG DISINI ITU LO BUKAN GUE ATAUPUN NYOKAP GUE.
Dan gue kasih tau ya, gue gak peduli nyokap gue jalang ataupun enggak gue gak peduli, NYOKAP GUE UDAH GAK ADA" bak tertusuk duri yang sangat tajam, hati Lidya sangat sakit mendengar Rere mengucapkan hal seperti itu.
Lidya menangis, bagaimanapun dia tidak bisa menahannya. Hatinya sangat sakit sekarang. Gue minta maaf atas namanya re batin Lidya menangis.
"Dan tadi lo bilang apa? Bokap gue penjahat? GUE AKUIN EMANG IYA BOKAP GUE SEORANG PECANDU, tapi itu dulu, itu dulu. Sekarang bokap gue udah sembuh, bokap gue udah normal kayak orang-orang lainnya"
"Sekarang gantian gue yang ngasih tahu ke semua orang yang ada disini. DENGERIN BAIK-BAIK. CEWEK YANG ADA DIDEPAN GUE INI, YANG TADI NGATAIN GUE JALANG, TERNYATA DIA JUGA GAK KALAH NGEJALANG, BAHKAN BUKAN CUMAN KE SATU ORANG AJA" Michelle melebarkan matanya saat mendengar Rere. Ketika Michelle akan bersuara, dia sudah dipotong oleh Rere dahulu.
"JANGAN SEMBARANGAN NGOMONG YA" Michelle mengelak.
"GUE JUGA PUNYA BUKTINYA" Rere mengangkat HP-nya tinggi-tinggi.
"Mau gue sebarin atau mau gue kirim ke BK??" Bisik Rere saat dia sudah berada tepat didepan eajah Michelle.
"DISINI LO SIAPA MAU JELEK-JELEKIN NAMA GUE HAAAHHH, PUNYA ORANG TUA PENDOSA AJA BANGGA. PANTES AJA ANAKNYA GAK KALAH PENDOSA" teriak Michelle menjelek-jelekkan Rere.
Karena merasa geram Raka yang awalnya hanya menonton pertengkaran ini, sekarang dia harus ikut turun tangan juga. Michelle sudah keterlaluan.
"HARUSNYA GUE YANG TANYA, DISINI LO SIAPA??" teriak Raka yang baru masuk area kantin.
"Ngapain lo disini??" Tanya Rere dengan datar ke Raka saat Raka berdiri tepat disampingnya. Raka menatap Rere untuk menenangkannya.
"GUE?? HARUSNYA JUGA SEMUA ORANG SUDAH TAU KALI KAK RAKA. SIAPA GUE DISINI" bagaimanapun Michelle juga masih memanggil 'kak Raka' karena memang raka kakak kelasnya.
"Gue juga tau itu, lo anaknya seorang donatur terbesar disekolah ini kan? Gue tau itu chel" Raka menjeda omongannya. Hawa seram dari Raka membuat para murid yang ikut menonton beringsut takut.
"Karna lo anak donatur terbesar disini jadi lo bisa seenaknya aja gitu?? NGGAK CHEL. SEKOLAH ITU PUNYA ATURAN SENDIRI DAN ATURAN ITU DIBUAT OLEH KEPALA SEKOLAH DAN YANG BERKEWAJIBAN MEMBUAT ATURAN, BUKAN LO" Raka menunjuk-nunjuk Michelle dan juga memandang rendah.
"Yang jadi donatur disini itu bokap lo bukan lo. INGET!! LO BUKAN SIAPA-SIAPA DISINI!! Sekolah gak butuh donatur yang memberikan dana yang banyak, tapi sekolah butuh murid yang bisa menjunjung tinggi nama baik sekolah" Raka memperingati Michelle kembali. Michelle terdiam mendengar ucapan Raka.
"ADA APA INI RAME-RAME, BUKANNYA MASUK KELAS MALAH NYARI KERIBUTAN DISINI" tiba-tiba pak Doni datang dari arah pintu.
"I-itu p-pak..." Ucap salah satu murid dengan gugup.
"Itu apa?" Tanya pak Doni.
"I-itu Rere sama Michelle berantem" setelah dis menunjuk dimana ada Michelle dan Rere, murid itu langsung berlari meninggalkan kantin.
"MICHELLE, RERE IKUT BAPAK KE KANTOR SEKARANG"
_________________________________
Follow :
Ig : @_im.nihayy
@maniakcokelat__Tiktok : @maniakcokelat__
Wp : @maniakcokelat__Jangan lupa tinggalin jejak yaa
See you next time
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M REINARA
Teen Fiction[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA!! REINARA DESTIA. Cewek cantik dan pintar dengan sifatnya yang baik, ramah, rendah hati, mudah sayang terhadap orang lain, tapi semua sifatnya itu tertutup dengan sifat cueknya yang melebihi kulkas 7 pintu. Tak lepas d...